Hidupgaya.co – Meski dibayangi resesi global, industri makanan dan minuman optimistis akan mencatatkan pertumbuhan bisnis. Salah satunya Magfood Group, perusahaan lokal yang bergerak di industri makanan minuman yang telah berpengalaman selama 22 tahun.

CEO & Founder PT Magfood Amazy Internasional, Yanty Melianty mengakui 2023 merupakan tahun penuh harapan setelah sebelumnya melewati tantangan berat yakni pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. “Mudah-mudahan, tahun ini menjadi tahun yang lebih baik, dan Amazy bisa memasuki era new normal dengan paradigma baru,” ujarnya dalam Virtual National Conference 2023 sebagai ajakan seluruh mitra usaha Amazy Family Resto, juga para reseller, dropshipper, dan agen Amazy Frozen Food dari seluruh Indonesia untuk tetap semangat dalam menjalankan bisnis.

Yanty mengatakan, saat Amazy dimulai pada 2007, kondisi ekonomi sehat, organisasi saling bersaing, dan setiap orang punya banyak kesempatan. Diakui, saat itu, jauh lebih mudah untuk mengelola restoran. “Dulu, masih banyak pelanggan yang antusias dan mudah terpuaskan. Dengan berhasil menyediakan produk sampai ke meja konsumen, owner tetap merayakan kemenangan meski sebenarnya pembeli tidak begitu puas,” ujarnya.

Yanty menambahkan, dengan kondisi seperti laut yang tenang dan mudah diprediksi, banyak orang berpikir bahwa itu adalah masa kejayaan. Padahal sebenarnya seiring waktu persaingan menjadi jauh lebih kompetitif dan berbahaya. “Mereka yang tidak dapat bersaing akan habis. Jika tidak mau mengubah manajemen, usaha akan kalah dalam persaingan. Pasar makanan akhirnya berubah jadi medan perang yang ganas,” tuturnya. 

Amazy, sebut Yanty, juga harus belajar dari pengalaman dengan menutup beberapa outlet karena salah kelola. Di sisi lain, dengan banyaknya pilihan produk, konsumen jadi lebih menuntut. 

Dengan situasi itu, orang-orang dalam bisnis mulai menyadari untuk memenangkan lomba. “Tidak cukup dengan hanya sampai di garis finish. Mereka akan dengan mudah tertinggal. Beberapa usaha melakukan restrukturisasi untuk menjadi lebih kuat dan besar,” terang Yanty. 

Namun ternyata ukuran dan kekuatan bukanlah jawabannya. “Untuk bertahan, kuncinya adalah beradaptasi seperti yang dilakukan oleh Amazy hingga bisa bertahan sampai saat ini,” ujar Yanty.

Dia mengingatkan usaha yang menjadi pionir tidak serta merta langgeng karena dunia terus bergerak dan pandangan konsumen pun berubah. “Layaknya Amazy, tim dalam sebuah usaha wajib melihat dan mengukur masalah yang timbul, lalu mengatasinya dengan cara kerja yang sistematis. Tim perlu membuat perencanaan masa depan,” saran Yanty. 

Strategi yang berjalan di waktu yang lalu belum tentu akan berarti di masa kini dengan cara kerja yang sama. Menurutnya, pengalaman masa lalu bisa dijadikan bahan untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. “Itulah pentingnya jam terbang,” ujarnya.

Yanty menenangkan, hal yang terpenting dalam adaptasi adalah bertindak bersama-sama sebagai tim untuk mengambil keputusan. “Tim harus mau belajar memperbaiki kesalahan bersama, tidak hanya menunggu disuruh,” bebernya.

Di acara konferensi tersebut, para mitra juga dibekali dengan kiat atau strategi regenerasi bisnis. Selain itu juga perlunya optimalisasi produktivitas di Amazy, kontrol produk yang lebih baik, implementasi pemasaran digital yang lebih canggih dan adaptif dengan menerapkan strategi konten, hingga hadirnya produk baru, Amazy Coffee. (HG)

Advertisement