Hidupgaya.co – Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi COVID, Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) bakal kembali digelar offline pada 27 – 30 Oktober 2022 di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center (JCC).
Disampaikan Jeny Tjahyawati, pendiri Indonesia Modest Fashion Designer, memasuki tahun keenam, IMFW 2022 mengusung tema In Love with Nature. “Modest fashion yang ditampilkan memakai bahan baku yang aman berkelanjutan (sustainable fashion). Diharapkan dengan IMFW fashion bisa membawa pengaruh baik bagi masyarakat untuk alam,” ujar desainer senior ini dalam temu media di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Jeny menambahkan, IMFW 2022 bakal diikuti sekira 50 desainer dalam dan luar negeri. “IMFW 2022 unik karena menyatukan desainer lintas generasi demi mencapai tujuan Indonesia menjadi trendsetter modest fashion dunia. Yang beda kali ini ada Youth Modest Fashion Summit yang diikuti sekolah fashion,” terangnya.
PT. Mediatama Binakreasi sebagai penyelenggara pekan mode IMFW bermaksud untuk mendukung merek dan desainer modest fashion untuk menghubungkan ‘tautan yang terputus’ serta menciptakan kolaborasi antar negara.
Umi Noor Wijati, Direktur Utama PT Mediatama Binakreasi mengatakan, setelah dua tahun tidak diselenggarakan offline, tahun ini hadir lagi. Dalam dua tahun terakhir kegiatan IMFW dilaksanakan daring. “Tujuan IMFW agar menjadi stimulus yang menggairahkan bagi industri modest fashion, khususnya kalangan muda. Kami berharap IMFW menjadi trendsetter di Indonesia untuk modest fashion,” terangnya.
Tidak hanya gelar pameran, IMFW 2022 juga disertai unsur edukasi, selain fashion show juga ada acara fashion trade. “IMFW kali ini diikuti 89 booth, juga menampilkan para desainer muda yang sudah dikurasi,” tuturnya.
Umi menambahkan, Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) dirancang secara unik untuk menampilkan perpaduan mode dengan gaya terkini yang berada dalam konteks modest. “Selain fashion trade dan fashion show, juga ada business matching dengan Ajman Chamber Dubai dan Youth Modest Fashion Summit,” terangnya.
Umi mengatakan, pada IMFW 2022 nanti akan hadir delegasi dari Dubai yang memiliki ketertarikan pada modest fashion Indonesia. “Diharapkan ekspor busana modest lebih terbuka terbuka sesuai dengan program program pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia,” imbuhnya.
Lebih lajnjut Umi mengungkap, target transaksi dalam IMFW 2021 kali ini Rp2,5 miliar dengan 800 kunjungan per hari. “IMFW pernah mencapai transaksi Rp15 miliar sebelum pandemi, saat disandingkan dengan gelaran Crafina. Baru tahun ini IMFW berdiri sendiri,” ujarnya.
Sejumlah desainer fashion modest yang berpartisipasi pada IMFW 2022 adalah Jeny Tjahyawati x Dekranasda Batu Bara, Lia Afif, Gita Orlin, Dian Pelangi, Lia Soraya, Darabirra, Sally AB, Wina Sadikin, Debby Tan, Tuty Adib, Bella Hasura, Si.Se.Sa, Lady’s Tenun Klasik by Lina Dedy, Dwi Kartika Lestari, Centexs (Centre of Technology Excellence Sarawak), Riris Ghofir, Rya Baraba, Novitasari, Madania Syar’I, Kamila Design, Mac Taug, TriFi by Ririe, Spark Fashion Academy, dan Desainer Sarawak Malaysia.
Kunjungan ke Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2022 gratis, pengunjung bisa melakukan registrasi secara online dengan waktu kunjungan yang dibagi menjadi tiga sesi yaitu 10.00 – 14.00 WIB, 14.00 – 18.00 WIB, dan 18.00 – 21.00 WIB.
IMFW 2022 juga sudah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE seperti wajib menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki venue, dan minimal sudah melakukan vaksin COVID dua kali, serta penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Ekspor Fashion Modest Indonesia Surplus
Di kesempatan sama Romi Astuti, Koordinator Fesyen, Kriya dan Desain Produk Kemenparekraf menyampaikan, potensi modest fashion indonesia terbesar di dunia menjadi peluang pengembangan busana muslim, menjadikan Indonesia berpotensi sebagai pusat industri fashion modest.
“Indonesia memiliki keragaman budaya Indonesia menjadikan modal mencapai ini. Kemenparekraf mendukung penuh IMFW dengan semangat tinggi majukan industri fashion sekaligus mendorong ekonomi kreatif di Tanah Air,” ujarnya.
Romi menyebut, berdasar data resmi, Indonesia mengalami surplus ekspor fashion modest pada 2021 tercatat US$2,91 miliar, sedangkan impor US$0,2 miliar. “Jadi ada selisih US$2,7 miliar,” ujarnya.
Target pasar utama ekspor fashion Indonesia ke Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan dan Australia.
Untuk Ekspor pakaian modest, Indonesia masih menduduki peringkat 13 dengan kontribusi 0,02%. “Posisi pertama masih RRC. Jadi ini masih jadi peluang sangat besar bagi Indonesia,” ujar Romi.
Sedangkan Bhakti Widyasari Ikaningtyas dari Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan Kementerian Perindustrian menandaskan, Kemenperin berkomitmen kembangkan industri fashion antara lain dengan menyediakan akses pameran juga promosi bagi fashion muslim/modest. “Untuk IMFW 2022 Kemenperin fasilitasi booth pameran 8 pelaku startup. Diharapkan ajang semacam ini mampu promosikan industri fashion modest Indonesia ke dunia,” ujarnya. (HG)