Hidupgaya.co – Jerawat merupakan permasalahan kulit yang banyak dialami oleh 9,4% masyarakat di dunia. Di Indonesia, sebesar 46% masyarakat Indonesia memiliki masalah wajah berjerawat.  Bagi remaja dan orang dewasa, masalah kulit berjerawat menjadi beban yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup sehari-hari.

Disampaikan dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, seorang dermato venereologist, meskipun terbilang masalah kulit paling umum, jerawat acapkali ditangani dengan kurang tepat padahal dapat mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. 

Studi menunjukkan Sebanyak 96% orang di dunia yang memiliki permasalahan jerawat mengakui bahwa hal ini mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari, 53% di antaranya pernah mengalami depresi, dan 50% dari mereka cenderung mengisolasi diri.

Ilustrasi jerawat pada remaja (dok. istimewa)

“Langkah yang paling penting adalah analisa kulit yang akurat untuk diagnosis jerawat yang tepat sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan jerawat dan terapi yang paling sesuai. Selain itu, dengan mengobati jerawat sedini mungkin diiringi terapi yang tepat, tentunya dapat menurunkan risiko terjadinya acne scar (jaringan parut bekas jerawat).” ujar Fitria.

Ternyata Sasha Lauder juga merasakan kesulitan untuk menangani masalah jerawat yang dialaminya. “Jerawatku termasuk parah karena muncul di hampir seluruh permukaan wajah. Aku mengalami fase masalah jerawat ini benar-benar mempengaruhi kualitas kehidupanku. Aku sampai merasa depresi, menangis, tidak mau melihat kaca, dan juga tidak percaya diri untuk berfoto karena malu,” ujarnya.

Sasha menambahkan, tidak hanya mempengaruhi kepercayaan diri, masalah jerawat juga benar-benar mempengaruhi hubungannya dengan lingkungan karena dia merasa tidak nyaman saat bersosialisasi.

Guna mengatasi masalah jerawat, presenter ini mencari informasi di internet untuk mencoba kiat-kiat mengatasi jerawat. “Tapi karena dilakukan berdasarkan analisa yang tidak akurat dan diagnosis yang tidak tepat, jerawatku justru makin parah. Dari pengalaman ini, aku merasakan bahwa memang benar analisa yang akurat dan diagnosis yang tepat itu sangat diperlukan untuk menentukan terapi penanganan jerawat yang sedang alami,” terang presenter ini.

Selain itu, sebut Sasha, juga harus bersabar dengan prosesnya agar tidak bertambah stres dan mempengaruhi kondisi kulit.

Salah satu kendala yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah tidak semua memiliki akses ke dermatolog, sehingga mendorong mereka untuk mencari informasi di internet. Lebih dari 8,5 juta penderita jerawat di Indonesia mencari solusi penanganan masalah jerawat mereka secara online. Hal ini menimbulkan risiko pada rekomendasi penanganan jerawat yang kurang tepat.

Temukan Analisis Akurat

Nestya Sedayu, Head of Marketing ACD Indonesia menyampaikan, La Roche Posay percaya bahwa solusi yang efektif untuk mengatasi masalah jerawat dimulai dengan analisis yang akurat dan diagnosis dari dermatolog. “Karenanya penting bagi kami untuk dapat membawa life-changing dermatology melalui pilihan produk, informasi, edukasi, teknologi yang mudah diakses, serta analisis dan konsultasi dengan profesional ahlinya yaitu dermatolog,” ujarnya.

Effaclar Spotscan didasari dari misi La Roche Posay untuk memberikan akses dan keahlian dermatolog yang lebih mudah diakses oleh konsumen yang memiliki masalah kulit berjerawat. Pavel Tyutyaev, La Roche-Posay International Digital Services & Innovation Projects Manager menjelaskan, guna membangun algoritma yang akurat, La Roche Posay bekerja sama dengan dermatolog dunia untuk menganalisa lebih dari 7.000 sampel foto dari berbagai tipe kulit dan tingkat keparahan jerawat yang berbeda. 

Disampaikan Pavel Tyutyaev, tingkat akurasi Effaclar Spotscan telah divalidasi melalui uji klinis: 87% akurasi untuk jerawat meradang, 72% noda bekas jerawat, dan 61% komedo. 

“Teknologi Effaclar Spotscan memberikan konsumen informasi yang mereka butuhkan, bagaimana mengatasi dan mencegahnya serta rekomendasi yang dipersonalisasi, menjadikannya sebagai alat yang tepat untuk analisa awal tingkat keparahan jerawat,” terang Pavel Tyutyaev.

Fitria setuju dan menambahkan bahwa inovasi teknologi ini dapat membantu dermatologist setidaknya dalam dua hal penting yaitu dapat memberikan edukasi kepada pasien yang sebelumnya tidak memahami perlunya penanganan jerawat oleh dokter kulit untuk mengatasi kondisi permasalahan kulitnya. “Kedua, membantu mengingatkan pasien dan menjelaskan pentingnya segera berkonsultasi dengan dermatologist untuk menghindari kondisi jerawat semakin parah yang pada akhirnya dapat menyebabkan acne scar,” tuturnya.

Diciptakan oleh seorang apoteker, La Roche Posay secara konsisten mengedepankan sains dan menjalin kolaborasi berdampingan dengan 90.000 dermatolog dunia untuk dapat memberikan manfaat dermatologis nyata dengan membawa rangkaian perawatan kulit harian yang dikembangkan untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan dan masalah kulit yang berbeda. 

Efikasi/khasiat produk La Roche Posay dibuktikan dengan berbagai studi klinis, untuk menunjukkan manfaat dan keamanan produk, bahkan bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Berdasarkan temuan berlandaskan ilmu mikrobioma, La Roche Posay menawarkan pilihan produk dermatologi untuk dapat melawan masalah kulit berjerawat melalui rangkaian produk Effaclar.

Menandai perasaan satu tahun, La Roche-Posay Indonesia berikan promo spesial pada 24 – 31 Juli 2022, hanya di official store La Roche Posay di Shopee. (HG)