Hidupgaya.co – Data dari Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 mendapati bahwa 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin dan mineral.

Masih rendahnya angka kecukupan gizi yang didapatkan oleh anak-anak di Indonesia dari sarapannya mendorong Frisian Flag Indonesia untuk menggelar kampanye #JagaDiriKiniDanNanti dan berkolaborasi dengan FOI Connection dalam Gerakan Sarapan Keliling.

“Frisian Flag Indonesia selalu berkomitmen untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melalui peningkatan nutrisi dan gaya hidup sehat, salah satunya melalui penyediaan produk susu yang berkualitas dalam menu sarapan anak,” ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.

Kampanye ini bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga Indonesia agar senantiasa menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan sarapan rutin lengkap dengan susu di pagi hari sebagai bagian dari pola gizi seimbang, serta aktif bergerak setiap hari.

Dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, gerakan ini menargetkan 1.500 lebih siswa PAUD di Jakarta, Depok, dan Tangerang. 

“Untuk itu, dalam peluncuran Gerakan Sarapan Keliling dan kampanye #JagaDiriKiniDanNanti, kami ingin mengajak masyarakat mulai terbiasa menyediakan sarapan anak dengan gizi seimbang dan menandai kebangkitan kita bersama untuk membangun Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras,” imbuh Andrew.

Aksi 1000 Ibu “Gerakan Sarapan Keliling” adalah Gerakan lebih dari 6000 perempuan yang diinisiasi oleh FOI sejak 2020 untuk mendukung pertumbuhan anak unggul melalui pangan dan pendidikan

Tahun ini kegiatan Gerakan Sarapan Keliling kolaborasi antara FFI dan FOI Connection berisi kegiatan makan sehat dari kreasi olahan pangan lokal seperti singkong thailand, bolu talas, serta puding pisang, dan minum susu bersama di sekolah. 

Pangan lokal adalah sumber keragaman pangan untuk pencapaian ketahanan pangan dan gizi keluarga. Sebagai hasil kreativitas budaya dan kearifan lokal, makanan ini dapat meningkatkan ketersediaan beragam makanan bergizi sehingga dapat mengurangi angka kelaparan.

Selain itu, Gerakan Sarapan Keliling akan menggelar kegiatan edukasi pangan lokal kepada anak-anak. Pengenalan pentingnya pangan lokal sejak dini akan membangun kesadaran anak akan pemanfaatan pangan lokal dan dapat berperan aktif menjadi pelopor konsumsi pangan lokal untuk kecukupan nutrisi mereka.

Founder Foodbank of Indonesia, M. Hendro Utomo, menambahkan Sarapan Keliling adalah kampanye pentingnya sarapan bagi anak-anak usia dini yang digerakkan oleh kaum ibu. “Dari survei kami pada 2020 di 14 kota dan kabupaten, 27% anak-anak berangkat ke sekolah dengan perut kosong, bahkan angkanya mencapai 40-50% di daerah padat penduduk,” ujarnya.

Hendro mengatakan, makanan tambahan yang dibagikan secara teratur terbukti meningkatkan kehadiran anak-anak itu untuk datang ke sekolah serta menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi. Dampak berikutnya, muncul gotong royong dalam masyarakat untuk memastikan anak-anak ini mempunyai akses yang baik terhadap pangan, sehingga menekan angka kelaparan da gizi kurang pada usia balita.  “Kami mendorong keluarga di Indonesia untuk memberikan sarapan dengan pangan lokal bernutrisi lengkap bagi anak,” tuturnya.

Untuk kegiatan ini, FFI memberikan 4.566 kotak susu untuk 1.522 anak dari 42 lembaga pendidikan di Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kota Tangerang. Seremoni kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 22 Oktober 2022, di PAUD Mawar Sandy, Manggarai, Jakarta Selatan, dengan melibatkan FOI, relawan, guru PAUD, 70 anak PAUD, dan mahasiswa.  (HG)

Advertisement