Hidupgaya.co – Visa bermitra dengan Maxi Consulting menghadirkan berbagai kegiatan lokakarya (workshop) edukatif untuk membantu 500 pelaku UMKM perempuan di wilayah Badung dan Denpasar dalam memahami manajemen keuangan dan bisnis. 

Kegiatan lokakarya ini difokuskan untuk mendorong dan memberdayakan para pelaku UMKM tersebut agar lebih berorientasi ekspor dengan membantu mereka agar lebih memahami cara berbisnis secara internasional dan mendapatkan izin ekspor. Pelaku UMKM yang menjadi peserta juga berkesempatan untuk menjangkau pasar domestik maupun luar negeri melalui mitra strategis dalam program ini. 

“Visa bertujuan untuk memberdayakan para pelaku UMKM perempuan di Bali melalui kampanye #IbuBerbagiBijak tahun ini. Kami berharap program ini dapat membantu para pelaku UMKM secara jangka panjang, memberdayakan masyarakat setempat, dan membantu para perempuan yang ingin menjadi memulai usaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan serta menjadi stronger together dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” ujar Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia.

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat lebih dari 64 juta UKM di Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60%. Selain itu, 60% UKM dalam negeri juga dimiliki dan dijalankan oleh perempuan, di mana 34% adalah usaha menengah, 51% usaha kecil, dan 53% usaha mikro.

Pemerintah juga telah menetapkan sejumlah target pengembangan UKM nasional, di antaranya meningkatkan kontribusi UKM terhadap PDB nasional menjadi 65% pada tahun 2024, meningkatkan ekspor menjadi 17% pada 2024, dan melakukan digital onboarding terhadap 30 juta UKM pada tahun 2030.

Riko menambahkan, sebagai bagian dari program tahun ini, pihaknya juga melakukan digital onboarding dengan membantu pelaku UMKM yang siap ekspor untuk bergabung dalam platform yang memungkinkan mereka untuk menjangkau pasar global.” Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah tahun ini untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia dengan mendorong peran strategis perempuan dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia dan membantu mereka go global,” terangnya.

Sama seperti tahun sebelumnya, kampanye #IbuBerbagiBijak menerapkan konsep ‘train the trainers’ di mana para peserta program ini dapat saling berbagi pengetahuan dan keterampilan manajemen keuangan dan bisnis, yang pada akhirnya dapat memberdayakan masyarakat setempat. Dalam rangka mengakhiri program 2022.

Visa menyelenggarakan hybrid expo and sesi business matching di Bali guna membantu para pelaku UMKM mencari mitra bisnis yang potensial, salah satunya adalah Titipku dan Bhinneka. Pelaku UMKM yang siap ekspor akan terhubung dengan para mitra bisnis seperti MadeinIndonesia dan Shopee yang dapat menyediakan platform untuk menjangkau pasar ekspor.

I Wayan Jarta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, mewakili Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan dari pandemi Covid-19, pelaku UMKM  telah belajar pentingnya cerdas finansial dan teknologi. “Berkat program #IbuBerbagiBijak dari Visa, ratusan perempuan pelaku UMKM dari Bali telah mendapatkan bekal yang mereka butuhkan untuk tidak hanya mengembangkan bisnis mereka, tetapi juga go global untuk peluang pasar yang lebih luas,” ujarnya. 

Dia meyakini program #IbuBerbagiBijak ini telah membantu dan membekali pelaku UMKM perempuan dengan pengetahuan dan instrumen yang tepat untuk bertahan dan bertumbuh jangka panjang  berbasis nilai-nilai  kearifan lokal, sumber daya lokal alam dan budaya Bali.

I Made Widiana, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Periundustrian dan  Perdagangan Kabupaten Badung mewakili Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi di Bali. Program #IbuBerbagiBijak mewujudkan kolaborasi tersebut sehingga dapat lebih memaksimalkan potensi UMKM lokal. 

“Di tengah pandemi ini, kita telah menyadari pentingnya teknologi dan platform digital. Kami percaya program #IbuBerbagiBijak turut membantu para pelaku UMKM perempuan untuk mengasah kemampuan bisnis mereka, sekaligus meningkatkan kualitas produk agar siap bersaing baik di pasar domestik maupun global,”ujar I Made Widiana.

Ricky Satria, Direktur di Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen, Bank Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap Visa dalam program #IbuBerbagiBijak yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan digital, sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh para pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan ekonomi digital dan ekosistem keuangan. 

“Program ini sejalan dengan tujuan inklusi keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia. Kami meyakini bahwa program #IbuBerbagiBijak dapat berkontribusi meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM dengan cara meningkatkan keterampilan digital dan keuangan para pelaku UMKM ini agar dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.

Program #IbuBerbagiBijak 2022 diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata Bali sebagai salah satu daerah yang paling terdampak pandemi. #IbuBerbagiBijak Expo 2022 yang diadakan pada 27-29 Oktober menghadirkan lebih dari 100 UMKM yang dikelola oleh perempuan yang terpilih dari total 500 UMKM yang berpartisipasi dalam program ini. #IbuBerbagiBijak Expo 2022 juga bertujuan untuk memperkenalkan produk UMKM ini dan membantu mengembangkan lebih banyak peluang.

Kampanye #IbuBerbagiBijak 2022, sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun 2017 dan bertujuan untuk memberdayakan para pelaku UKM perempuan, meningkatkan keterampilan manajemen keuangan mereka, dan membantu mengembangkan bisnisnya. Kampanye ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Pemda Bali. (HG)

Advertisement