Hidupgaya.co – Pelaku usaha perempuan memiliki peran besar dalam menopang perekonomian, namun demikian akses pendanaan masih terbatas.  Disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mendorong partisipasi aktif perempuan dalam ekonomi akan mampu menaikkan pendapatan negara secara signifikan. 

“Saya menegaskan bahwa pemulihan ekonomi dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 yang memperhatikan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan adalah sebuah keharusan, bukan pilihan,” ujar Menteri PPPA dalam sambutan di acara peluncuran program AKSI Perempuan yang diinisiasi Stellar Women dan Tjufoo di Jakarta, baru-baru ini.

Menteri Bintang menekankan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan adalah sebuah keharusan dalam mencapai pemulihan ekonomi.

Hal senada disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo, yang menggarisbawahi bahwa  peran perempuan yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi nasional. “Lebih dari 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan dengan proyeksi kontribusi senilai US$135 miliar pada 2025. Sangat besar, namun masih banyak tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha perempuan, khususnya dari akses permodalan,” ujarnya. 

Angela menyebut, hanya 2,3% startup (perusahaan rintisan) yang dipimpin oleh perempuan yang mendapatkan pendanaan. “Harus ada keberpihakan terhadap perempuan dengan peningkatan kapasitas dan kualitas. Hal ini sangatlah diperlukan, terutama dalam mempersiapkan pelaku usaha menghadapi era digitalisasi yang semakin terakselerasi oleh pandemi Covid-19,” tuturnya.

Tim Stellar Woman dan Tjufoo di acara peluncuran program AKSI Peremuan (dok. Hidupgaya.co)

Kesempatan sama, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Siti Azizah, menekankan pentingnya menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang inovatif dan berkelanjutan yang pada akhirnya dapat membuka lapangan kerja. “Apalagi dari 64,2 juta UMKM, sekitar 99% adalah pengusaha mikro yang memberikan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 61,07%, terhadap investasi sebesar 60,4%, dan terhadap ekspor sebesar 14,3%,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Siti menyebut, AKSI Perempuan diharapkan dapat membangun motivasi wirausaha perempuan, berupa aksi untuk berinovasi, berkreativitas, serta berkolaborasi dengan memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan usahanya. “Dengan demikian iharapkan para pengusaha wanita ini mampu berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ujarnya.

Meski data menunjukkan kontribusi perempuan terhadap perekonomian nasional signifikan, sambung Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, perempuan masih membutuhkan dukungan untuk menghadapi sejumlah tantangan dalam menjalankan bisnis. 

TJ menyebut berdasarkan hasil studi Smeru Research Institute, 82.3% UMKM milik perempuan mengeluhkan kekurangan modal sebagai hambatan di masa pandemi di tengah penjualan yang turun dan biaya produksi yang meningkat. Sementara itu, dua tantangan utama yang mereka hadapi adalah strategi bisnis yang perlu diubah (80.4%) dan operational cash flow yang terganggu (79.4%). 

“Untuk itu, Tjufoo dan Stellar Women menghadirkan AKSI Perempuan sebagai wujud kepedulian dan upaya mendorong kesetaraan peluang dan kesempatan bagi womenpreneur dalam memperkuat fundamental bisnis mereka, membentuk skalabilitas yang jelas untuk mengukur peluang pasar, menentukan tujuan untuk proses identifikasi merek mereka, dan juga merancang strategi bisnis yang kuat untuk menjawab berbagai tantangan,” terang TJ.

Senada akan hal tersebut, Founder Stellar Women, Samira Shihab, menjelaskan, bahwa AKSI Perempuan menyasar para womenpreneur untuk memimpin bisnis mereka ke level selanjutnya. “Kami berharap program ini dapat lebih mengembangkan kewirausahaan perempuan yang membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menginspirasi banyak perempuan lainnya untuk mengambil langkah berani dalam dunia bisnis,” ujarnya.

Tahap pertama program inkubasi bisnis AKSI Perempuan dimulai dengan kegiatan bootcamp yang diselenggarakan pada 1-2 Oktober 2022 untuk seluruh bisnis yang mendaftar. Tjufoo dan Stellar Women menargetkan 5.000 womenpreneur dapat bergabung dalam AKSI Perempuan dan mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya. Selanjutnya, 10 bisnis dengan potensi terbaik akan mendapat panduan lebih komprehensif selama proses inkubasi serta kesempatan pendanaan dengan total miliaran rupiah. 

Pendaftaran program AKSI Perempuan dibuka hingga 28 September 2022. Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat dilihat selengkapnya di tautan berikut. (HG)