Hidupgaya.co – Perhatian orang tua terhadap kebutuhan nutrisi sering kali agak terabaikan begitu anak menginjak usia prasekolah (3-5 tahun), karena ada persepsi yang keliru. Saat anak memasuki usia tiga tahun ke atas, tidak jarang orang tua beranggapan bahwa anak sudah tidak membutuhkan perhatian khusus untuk asupan nutrisinya. Artinya, pola makan mereka bisa disamakan dengan menu orang dewasa di rumah karena dianggap anak sudah semakin besar dan terlihat baik-baik saja.
Namun orang tua harus memahami bahwa nutrisi merupakan asupan penting bagi tumbuh kembang maksimal seorang anak. Tidak hanya pada masa emas pertumbuhan atau sampai usia 2 tahun saja, nutrisi mutlak diperlukan hingga tahapan usia selanjutnya. Terlebih di usia prasekolah, saat anak semakin aktif untuk mulai belajar, bermain, dan bereksplorasi.
Disampaikan dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK, penyebab masalah nutrisi pada anak paling umum adalah karena ketidaktahuan orang tua tentang kebutuhan nutrisi dalam setiap tahapan tumbuh kembang anak. Meskipun selalu menyiapkan makanan secara teratur, tidak jarang orang tua kurang memperhatikan apa saja dan berapa banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak di setiap tahapan usianya. “Terutama saat anak sudah menginjak usia 3 tahun ke atas atau prasekolah. Bagi kebanyakan orang tua, selama anak mau makan dengan lahap serta anak terlihat sehat dan aktif, itu sudah lebih dari cukup,” ujarnya.
Akibatnya, imbuh Dian, pentingnya makanan bernutrisi seperti sayuran, buah, dan susu dalam menu makanan anak pun terabaikan. “Akibatnya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang maksimalnya. Untuk itu, agar anak tumbuh maksimal, orang tua harus dapat memenuhi kelengkapan nutrisi sesuai tahapan usianya, termasuk pada saat anak memasuki usia prasekolah,” tutur Dian.
Nutrisi untuk Perkembangan Kognitif
Sebagai dokter spesialis anak, dr. MN Ardi Santoso, M.Kes, Sp.A menekankan pentingnya orang tua memahami meskipun anak pada usia prasekolah semakin aktif secara fisik, namun asupan nutrisi untuk perkembangan kognitif anak juga harus tetap diperhatikan. ”Pada usia 3 tahun, 80% perkembangan kognitif anak berkembang pesat terutama dalam lonjakan kosakata. Selanjutnya, menginjak usia 5 tahun perkembangan kognitif semakin pesat bahkan mencapai 90%,” ujarnya.
Untuk itu, imbuh Ardi, kebutuhan nutrisi penting untuk perkembangan maksimal kognitif seperti Omega-3 (DHA) masih sangat dibutuhkan.
Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4-12 tahun di Indonesia, masih kekurangan asupan Omega-3 (DHA). Padahal dengan kemampuan kognitif yang optimal dapat membantu anak usia prasekolah untuk mulai belajar hal baru.
“Pentingnya nutrisi bagi perkembangan anak jangan sampai disepelekan, terutama untuk nutrisi untuk memaksimalkan perkembangan kognitif saat anak memasuki usia prasekolah. Alasannya, tidak terlengkapinya nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan kognitif dapat membuat tumbuh kembang anak menjadi terhambat,” urai Ardi. “Bahkan pada beberapa kasus, masalah kekurangan nutrisi dapat berakibat fatal bagi anak.”
Untuk itu, imbuh Ardi, orang tua jangan hanya melihat dari porsi makanan yang dikonsumsi anak, tapi juga harus memperhatikan kualitas asupan nutrisinya. Karena, kebutuhan nutrisi anak cenderung tidak tercukupi dengan baik hanya dari menu makanan sehari-hari.
Dalam memenuhi kebutuhan makanan anak sehari-hari, selain memperhatikan menu makan dengan gizi seimbang, sebaiknya bisa didukung juga dengan asupan nutrisi yang mudah diserap tubuh seperti dari susu pertumbuhan terfortifikasi yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anak.
“Guna mendukung aktivitas fisik dan tumbuh kembang anak usia prasekolah, pastikan anak mendapat energi yang cukup dari sumber makanan yang kaya karbohidrat dan lemak. Selain itu, mereka juga membutuhkan nutrisi untuk perkembangan kognitifnya seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, dan zat besi, yang dibutuhkan agar dapat mulai belajar dengan lebih baik,” terang Ardi.
Selain itu, setidaknya ada beberapa nutrisi lainnya yang harus dipenuhi oleh anak-anak setiap harinya, mulai dari protein, lemak sehat, kalsium, vitamin C dan D yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang, dan gigi serta mengatur fungsi saraf dan jaringan otot.
Kesempatan sama, Senior Brand Manager SGM Eksplor 3 Plus, Shiera Syabila Maulidya mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung kemajuan anak Indonesia dengan mengembangkan inovasi produk susu bubuk pertumbuhan SGM Eksplor 3 Plus Pro-gress Maxx, yang dilengkapi DHA, minyak ikan, Omega 3 dan 6, kalsium, vitamin D, serta IronC, nutrisi tepat untuk dukung si Kecil siap belajar.
“Melalui komitmen kami dalam pengembangan dan menyediakan produk bernutrisi tepat yang terjangkau, kami berharap dapat terus mendampingi para Bunda di Indonesia dalam mendukung kelengkapan nutrisi bagi anak,” tandas Shiera. (HG)