Hidupgaya.co – Peritel pakaian global Uniqlo merilis Peace for All, sebuah komitmen berkelanjutan di mana setiap orang dapat mengekspresikan individualitas mereka dengan mengenakan UT (Uniqlo T-shirt) untuk mendukung upaya perdamaian di seluruh dunia. 

Dirancang bersama dengan para pemimpin dunia di bidang seni, desain, sastra, sains dan olahraga, Peace for All bertujuan untuk menggalang dana melalui penjualan T-shirt yang menampilkan berbagai desain yang mempromosikan perdamaian. 

Mei silam, UNHCR, yakni Badan Pengungsi PBB,, mengumumkan bahwa jumlah pengungsi di seluruh dunia saat ini telah melebihi 100 juta jiwa. Bagi mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dukungan seperti pakaian, air, makanan, obat-obatan dan tempat yang nyaman untuk tidur menjadi sangat penting. 

Kaos Peace for All karya Kashiwa Sato (dok. Uniqlo)

“Selama bertahun-tahun, dengan dukungan dan kerja sama dari para pelanggan, kami telah memprakarsai berbagai upaya untuk mendukung para pengungsi,” ujar Tadashi Yanai selaku  Chairman, President & CEO Fast Retailing yang membawahi Uniqlo.

Tadashi Yana menambahkan, Uniqlo ‘LifeWear’ merupakan pakaian yang bisa digunakan sehari-hari. “UT Peace for All adalah inisiatif baru dari LifeWear untuk membantu mereka yang terkena dampak konflik dan perang, serta menyebarkan pesan perdamaian di seluruh dunia,” ujarnya.

Tadashi meyakini, t-shirt memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan. “Jika Anda merasa sulit mengekspresikan suara Anda, maka dapat berpartisipasi hanya dengan mengenakan salah satu UT kami. Dunia saat ini sangat membutuhkan perdamaian, dan dengan UT Peace for All saya berharap pesan ini akan semakin kuat,” tuturnya.

Uniqlo Indonesia akan mendonasikan hasil penjualan dari UT Peace for All akan didonasikan kepada organisasi Save the Children Indonesia (Yayasan Sayangi Tunas Cilik) untuk mencegah kemiskinan, diskriminasi, kekerasan, dan konflik di Indonesia.

Lima kreator dari berbagai bidang yang berbeda, yang pernah berkolaborasi dengan Uniqlo di masa lalu, telah diundang untuk ambil bagian dalam proyek ini dan akan merilis t-shirt dengan slogan dan desain individual secara global bersamaan pada Jumat, 17 Juni 2022.

What They Say

“Saya merancang t-shirt ini untuk menyampaikan konsep PEACE dengan cara yang jelas dan sederhana. Seruan Peace for All mencerminkan perasaan dan suara dari banyak orang di seluruh dunia – sebuah ungkapan keinginan yang kuat dan tulus untuk perdamaian dunia,” kata Kashiwa Sato, salah satu kreator.

Kreator lain, Haruki Murakami, yang terlibat dalam projek ini mengaku hanya ingin berguna bagi sesama manusia (meskipun mungkin perannya tidak banyak. “Mungkin peran saya tidak banyak, tapi saya tetap ingin melakukannya. Saya berharap dunia akan menjadi tempat yang lebih aman, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi kucing,” ujarnya.

Kaos Peace for All karya Ines De La Fressange (dok. Uniqlo)

Sedangkan Shinya Yamanaka mengatakan alasannya bergabung karena ingin melakukan sesuatu yang berharga sebagai seorang individu, bukan hanya untuk mempromosikan penelitiannya sebagai seorang dokter dan ilmuwan. “Kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik sepenuhnya bergantung pada mereka yang menggunakannya. Itulah mengapa saya menyertakan pesan ‘humanity must progress’ dalam desain t-shirt ini,” ujar Shinya Yamanaka.

“Di dunia yang semakin terfragmentasi saat ini, kita perlu menegaskan kembali fakta bahwa kita semua hidup berdampingan di planet yang sama. Inilah sebabnya mengapa saya menggunakan pesan khusus ini. Untuk mewujudkan gagasan ‘The Earth is One’ sangat penting bagi kita sebagai individu untuk berpikir keras mengenai apa yang bisa kita lakukan untuk masyarakat,” ujar kreator Tadao Ando.

Last but not least, desainer Ines De La Fressange mengaku desainer dan merek fashion saat ini perlu berpikir secara murah hati dan tegas tentang perdamaian dan kemanusiaan. “Saya rasa orang-orang akan senang menjadi bagian dari inisiatif baru dan berkelanjutan ini, serta mengekspresikan pandangan mereka tentang dunia dengan cara yang damai. Apakah kamu tidak ingin memakai t-shirt ini?” ujar Ines. (HG)

Advertisement