Hidupgaya – Selama pandemi COVID-19, terjadi perubahan perilaku konsumen pada industri pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik, salah satu alasannya karena masyarakat cenderung punya kekhawatiran mendatangi rumah sakit untuk menghindari terpapar virus penyebab wabah. Hal ini tentu berimbas pada penurunan bermakna jumlah pasien rawat jalan.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena, mengatakan untuk menghadapi dampak besar perubahan akibat pandemi, seluruh sektor industri perlu beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital yang tepat. “Menjawab tantangan ini, kami menghadirkan inovasi iDok dan Smart Asset yang dapat bermanfaat bagi pelaku bisnis untuk mengurangi biaya operasional serta mendukung produktivitas demi mendapatkan high returns on investment,” ujar Bayu di acara webinar Connex (Creating Innovation with Expert) bertema Digitalisasi Industri Kesehatan dan Logistik Untuk Tingkatkan Daya Saing dan Keberlangsungan Bisnis yang dihelat baru-baru ini.
iDok merupakan sebuah platform dengan teknologi yang dapat memudahkan pasien melakukan konsultasi dengan dokter secara online hingga melakukan pemesanan dan pengiriman obat sampai ke rumah pasien. Sementara Smart Asset adalah layanan manajemen aset Cold Chain (rantai dingin) untuk membantu operasional bisnis dari perusahaan manufaktur dan logistik untuk menjaga kualitas produk selama pengiriman dan penyimpanan.
Isu rantai dingin sempat marak dengan adanya program vaksinasi COVID-19, dimana diperlukan sistem rantai dingin guna memastikan kualitas produk vaksin terjaga selama proses pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting karena kebutuhan distribusi logistik terutama komoditas yang sensitif terhadap lingkungan dari produsen sampai ke konsumen di masa pandemi juga menjadi penentu keberhasilan perusahaan dalam manjalankan bisnisnya. Karenanya diperlukan pemantauan terhadap kondisi asetnya secara real time.
Bayu menjelaskan, iDok hadir sebagai ‘one stop healthcare application platform’ bagi industri layanan kesehatan yang memiliki teknologi untuk membantu digitalisasi operasional rumah sakit, mengurangi iesiko masyarakat terpapar penyakit/virus, memfasilitasi kebutuhan konsultasi pasien-dokter, serta efisiensi biaya operasional. “Dari sisi pengguna iDok, nantinya di tahap awal mereka dapat merasakan fitur utama yaitu konsultasi langsung/telemedicine dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi iDok,” beber Bayu.
Kelebihan lainnya, resep pengobatan dapat dipesan lalu diantar langsung ke tempat pasien, pengurusan administrasi tanpa perlu antri, serta berbagai info penting dari rumah sakit ke pasien
“Inovasi iDok dan Smart Asset diharapkan dapat mendukung pelaku industri dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan mengurangi kesalahan akibat human error, serta efisiensi sumber daya manusia dan waktu,” pungkas Bayu. (HG)