Hidupgaya.co – ShopeePay bersama ukmindonesia.id hadirkan seri terakhir pelatihan virtual sebagai kelanjutan dari peluncuran buku panduan UMKM ‘Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay’. Mengusung topik ‘Strategi Kolaborasi untuk Tingkatkan Penjualan pada Kanal Digital’ pelatihan hadirkan pembicara dr. Shirley Oslan, pendiri Mad For Makeup; Raldiano Fawzi, konsultan media sosial, dan Eka Nilam Dari, Head of Business and Partnerships ShopeePay.
“Sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM dalam menyediakan berbagai solusi dan dukungan bagi UMKM lokal agar bisa berkembang dan berdaya melalui teknologi, pelatihan ini juga membagikan wawasan baru mengenai kolaborasi antar pelaku usaha dan potensinya untuk menjangkau lebih banyak konsumen.,” ujar Eka yang biasa disapa Lala.
Ada 3 langkah utama yang harus diimplementasikan oleh para pelaku usaha saat menjalankan kolaborasi bisnis:
1. Dalami profil calon mitra
Dalam proses memperluas pasar serta meningkatkan daya saing, kolaborasi membuka potensi bagi pelaku bisnis untuk menjangkau konsumen dalam skala yang lebih besar. Disampaikan Shirley Oslan, saat menginisiasi calon mitra kolaborasi, penting untuk melakukan ‘background check’ dan menyeleksi profil mitra yang memiliki profil bisnis yang sehat, serta memiliki target audiens yang serupa.
“Selain itu, lakukan riset citra dan persepsi konsumen terhadap calon mitra juga dapat dilakukan untuk memastikan kolaborasi tetap relevan dan dapat diterima dengan baik oleh target audiens kita nantinya,” saran Shirley.
2. Pelajari kolaborasi sebelumnya
Mengetahui rekam jejak calon mitra, khususnya terkait kolaborasi yang pernah dilakukan, sangat penting untuk memastikan rencana kolaborasi mendatang serta dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Pelajari studi kasus kolaborasi sebelumnya, apa yang berjalan dengan baik, perbaikan yang perlu dilakukan, serta potensi apa yang dapat dijadikan inovasi dalam kolaborasi selanjutnya. Dalam tahap ini, pelaku bisnis dapat meminta umpan balik kepada organisasi atau bisnis yang pernah berkolaborasi dengan calon mitra.
3. Petakan potensi kolaborasi
Saat merencanakan kolaborasi dengan calon mitra, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh kedua belah pihak sejak awal, yaitu, tujuan kolaborasi, kebutuhan konsumen/solusi yang ingin dijawab, signifikansi kolaborasi, serta inovasi yang dapat dilakukan melalui kolaborasi.
Selain itu, tentukan juga jenis kolaborasi yang akan dilakukan. Apakah dengan co-branding yang memasarkan produk baru, atau co-marketing yang memasarkan produk masing-masing. Tak kalah penting, pastikan periode setiap tahapan kolaborasi, mulai dari persiapan hingga penjualan agar momentum dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Lala menambahkan, guna mendukung UMKM dari sektor mikro agar semakin bertumbuh dan berdaya di era digital, ShopeePay juga menghadirkan fitur Transfer ShopeePay yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha yang mengandalkan metode transfer untuk kebutuhan transaksi pelanggannya.
“Fitur ini memberikan keuntungan yaitu layanan transfer ke berbagai bank tanpa biaya admin, bebas kuota transfer harian, dan langsung sampai (real time transfer). Pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan fitur Registrasi Mandiri di aplikasi Shopee Partner untuk bergabung dalam ekosistem ShopeePay dan ShopeeFood,” ujarnya.
Fitur Registrasi Mandiri di aplikasi Shopee Partner akan mempersingkat waktu pendaftaran merchant ShopeePay dan ShopeeFood menjadi hanya satu hingga lima hari kerja, terhitung dari proses submisi data oleh pelaku usaha, verifikasi data, hingga aktivasi merchant.
Melalui aplikasi Shopee Partner, pelaku usaha dapat mengakses berbagai fitur untuk mendukung operasional harian, seperti pembaruan daftar pesanan dan jumlah transaksi secara real-time, pengaturan jam operasional, serta mengubah dan menambah menu. (HG)