Hidupgaya – Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak akhir 2019 dan masih berlangsung hingga kini, dampaknya sangat terasa di semua lini. Hal yang mungkin ‘menyesakkan dada’ adalah dengan adanya pandemi coronavirus, pemerintah Indonesia memberlakukan pelarangan mudik atau pulang kampung menjelang Lebaran silam. Meski dilakukan demi kebaikan bersama, yaitu untuk mengerem laju penularan virus, namun tidak mudik memang terasa ada yang hilang – terutama yang sudah kangen dengan kuliner khas daerah.

Nah, jika kamu merindukan kuliner khas Solo, Jawa Tengah, seiring dengan dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 15 Juni silam, sejumlah resto sudah mulai beroperasi kembali, termasuk di antaranya  Resto Taman Kampung Bunga yang berlokasi di Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan.

Restoran yang bernaung di bawah manajemen Omah Solo ini kembali membuka diri untuk pengunjung dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan. Menurut salah satu pemilik resto yang menyajikan menu warisan keluarga khas Solo, Mia Dinari, restoran berkonsep taman asri dengan saung-saung ini beroperasi kembali sejak 2 minggu lalu. “Adanya pandemi Covid-19 berdampak ke bisnis. Saat puasa yang biasanya ramai dan reservasi penuh, praktis kami tidak buka. Untuk menyiasatinya, kami membuka penjualan frozen food, berupa makanan yang disajikan di resto, yang bisa diantarkan ke rumah konsumen,” ujar Mia yang membuka Resto Taman Kampung Bunga bersama mitranya, Aldrin, pada 2006.

Masa PSBB dimanfaatkan untuk bersolek. Resto yang menempati areal lahan 2000 m2 ini disulap lebih cantik. “Konsep awalnya kan memang menyatu dengan alam. Kami bikin saung-saung dan banyak pepohonan dengan udara segar. Kami melakukan revamp dengan menambahkan bunga-bunga dan lampu-lampu di taman, aksesoris payung hias serta menciptakan spot yang Instagrammable. Jadi mengikuti selera kekinian,” beber Mia yang mengaku sudah memiliki pelanggan loyal dan komunitas yang kembali datang ke restoran asri ini sejak dibuka pertama kali pada 2006 silam.

Adanya saung-saung di dalam taman menambah daya tarik khas yang mengundang pengunjung untuk datang kembali. “Saung umumnya identik dengan restoran Sunda. Namun di Resto Taman Kampung Bunga juga kami buat model saung sejak awal, namun menyajikan menu khas Solo,” urai Mia.

Meski sudah beroperasi, namun resto asri dengan banyak spot yang asyik buat foto-foto, bahkan cocok untuk acara pesta pernikahan atau arisan, tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak antar pengunjung, memakai masker, menyiapkan wastafal khusus dengan sabun di depan pintu masuk, pembatasan kapasitas serta menerapkan jam buka sesuai peraturan pemerintah, yaitu pukul 10 pagi dan tutup jam 8 malam. Tak lupa pengunjung dicek suhu tubuhnya dengan thermogun saat hendak memasuki resto.

“Kami batasi kunjungan 100 orang, meski untuk kapasitas bisa menampung 300 orang. Namun kami ambil jalan aman demi kenyamanan bersama,” beber MIa. Resto dilengkapi dengan musola berkonsep terbuka, dan juga toilet yang dijamin kebersihannya.

Menu Andalan Resep Keluarga

Tengkleng Bakar Khas Kampung Bunga (dok. HG)

Bagi pencinta kuliner tentu saja tak bisa melewatkan hidangan tengkleng. Nah, di Resto Taman Kampung Bunga, tengkleng yang disajikan adalah iga sapi, juga kambing. Mia menuturkan, hidangan favorit yang selalu dipesan pengunjung antara lain Tengkleng Bakar Iga Sapi, Tengkleng Kuah Iga Sapi/Kambing, Oseng-oseng Mercon, Selat Solo, dan Nasi Liwet  Spesial Khas Kampung Bunga. 

Menurut Mia, tengkleng di resto ini telah dimodifikasi disesuaikan dengan ‘lidah’ konsumen. “Kalau di Solo, tengkleng umumnya lebih banyak tulang yang bisa disedot isinya. Kalau di sini, memang lebih banyak dagingnya,” ujarnya. Satu porsi tengkleng bakar menyajikan 2 potong iga sapi ukuran sedang yang mengenyangkan, dimakan bersama nasi putih dan kuah gurih. Oh ya, tentu saja jangan lupa sambalnya.

Oseng-Oseng Mercon Khas Kampung Bunga

Buat yang terbiasa dengan selera pedas, menu Oseng-Oseng Mercon bisa jadi pilihan, terdiri dari kikil sapi dan daging yang dioseng dengan bumbu cabe dan ditaburi toge mentah di atasnya. Oseng-oseng ini bisa disantap bersama menu yang lain dan jika ingin pedasnya lebih ‘nampol’ bisa memesan ditambahkan cabe.

Hidang khas Solo lain yang fenomenal tentu saja nasi liwet. Di Resto Taman Kampung Bunga, nasi liwet lengkap disajikan  dengan telur pindang, ayam kampung, sayur labu siam, ati ampela dan nasi gurih lengkap dengan areh santan. Menu lain yang tak kalah memanjakan lidah adalah soto nggading (kuah bening), ayam kremes, ayam bakar, sate ayam bumbu kacang, sate buntel, garang asem, timlo, bakmi jawa, pecel solo, juga sejumlah hidangan khas seperti tape bakar, sosis solo, pisang bakar hingga batagor dan siomay.

Selat Solo Khas Kampung Bunga

Jangan lupa cicipi hidangan Selat Solo Khas Kampung Bunga yang segar dengan potongan bistik daging sapi empuk, dilengkapi wortel, buncis, kentang, timun, dan tomat yang disiram dengan kuah manis yang ringan serta kecap dengan bumbu spesial khas Kampung Bunga.

Minuman yang disajikan bervariasi, tapi cobalah Es Dawet Pasar Gede, yang dilengkapi campuran isi bubur sumsum, ketan hitam, cendol, dan sedikit santan. Minuman lain yang bisa jadi pilihan misalnya wedang ronde, teh poci (ini juara banget, tehnya kental dan rasanya manis legit dengan paduan gula batu).  Soal harga jangan cemas, terjangkau banget kok. Menu makanan ditawarkan mulai harga Rp20 ribu hingga Rp95 ribu per porsi.

Nasi Liwet Spesial Khas Kampung BUnga

Belum berani keluar rumah dan ingin #dirumahaja? Bisa pesan juga menukhas Resto Taman Kampung Bunga yang dibekukan melalui jasa ekspedisi online atau via Whatsapp 081380493103. Silakan kunjungi Instagram @omahsolofrozen untuk frozen food.

Last but not least, menikmati makan siang di resto ini lumayan jadi ‘tombo kangen’ yang belum bisa mudik atau berwisata ke Solo. Silakan coba ya. (HG)

Advertisement