Hidupgaya.co – Seiring bertambahnya usia, umumnya akan muncul tanda-tanda penuaan pada kulit, di antaranya flek coklat/hitam pada wajah yang sudah tentu mengganggu penampilan. Selain faktor hormonal yang bisa memicu flek pada kulit, paparan sinar matahari juga bisa memicu bercak kehitaman pada kulit wajah akibat radiasi sinar UV tanpa adanya proteksi pada kulit yang memadai.

Disampaikan dr. Meiny Setiawan dari JPP Skin Laser Clinics, intensitas sinar matahari langsung memang memiliki dampak kuat pada kondisi kulit. “Paparan sinar UV merupakan penyebab utama warna kulit tidak merata karena dapat menstimulasi hormon yang memproduksi melanin dan memunculkan titik hitam pada kulit. Karenanya, pastikan selalu memakai sunblock setiap kali beraktivitas di luar ruangan guna melindungi kulit dari paparan UVA dan UVB,” paparnya di acara temu media menandai peluncuran Cyspera Intensive System di Jakarta, Senin (5/12/2022).

Salah satu jenis flek pada wajah dikenal sebagai melasma. Kondisi ini muncul sebagai akibat kelainan pigmentasi, ditandai dengan timbulnya bercak kecokelatan atau kehitaman di kulit, terutama area wajah. Area yang paling umum untuk melasma biasanya di pipi, dahi serta pangkal hidung.

Dokter Meiny mengatakan, penyebab melasma sejauh ini belum jelas. Bisa jadi karena kerusakan melanosit di kulit, sehingga menyebabkan sel pembuat warna ini menghasilkan terlalu banyak warna. “Kemungkinan besar, melasma terjadi ketika melanosit (sel penghasil pigmen di kulit) memproduksi terlalu banyak warna,” ujarnya.

Selain itu, sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat merangsang kerja melanosit. “Hanya sejumlah kecil paparannya yang dapat membuat melasma kembali setelah menghilang. Paparan matahari sering menjadi pemicu kambuhnya melasma. Makanya saya tak sarankan orang yang memang ‘berbakat’ punya melasma tidak berjemur di pantai, karena itu memicu kambuhnya melasma,” ujar Meiny.

Selain sinar UV, perubahan hormon juga kerap menjadi pemicunya, terutama pada ibu hamil. Hal ini kemungkinan akibat kenaikan kadar hormon  estrogen, progesteron, dan hormon perangsang melanosit. 

Faktor risiko lain yang memicu munculnya melasma adalah adanya riwayat keluarga. “Seseorang yang memiliki orang tua yang terkena kondisi ini, maka risiko mengalami hal yang sama akan lebih tinggi,” terang Meiny.

Penggunaan pil kontrasepsi hormonal  yang memicu perubahan hormon juga dapat memicu melasma. Di sisi lain, stres yang tidak terkontrol juga akan memicu munculnya melasma, atau dapat meningkatkan keparahannya.

Melasma biasanya diatasi dengan pemakaian bahan kimia hidrokuinon. “Hidrokuinon ini sebagai agen bleaching untuk minimalkan melasma. Namun produk ini tidak bisa dipakai jangka panjang karena dapat memicu okronosis, sehingga flek makin dalam,” jelas Meiny.

Untuk diketahui, okronosis merupakan salah satu penyakit kulit dengan gambaran deposisi pigmen kebiruan pada wajah yang disebabkan oleh penggunaan hidrokuinon dalam krim pemutih oles yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.

Guna menjawab kebutuhan untuk meminimalkan melasma atau flek hitam di wajah dengan lebih aman, maka diciptakan formula perawatan kulit dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih aman untuk pemakaian jangka panjang, misalnya Cyspera Intensive System.

Disampaikan Desi Sulistyowati, CEO PT. Indo Cipta Estetika selaku distributor Cyspera di Indonesia, produk perawatan kulit pengoreksi flek hitam produksi Scientis, Swiss, menjadi solusi bagi konsumen yang memerlukan produk kecantikan kulit yang aman, lolos uji klinis, dan direkomendasikan oleh dokter kecantikan tepercaya.

Rangkaian produk Cyspera Intensive System (dok. Hidupgaya.co)

“Cyspera Intensive System merupakan pengoreksi flek intensif yang diformulasikan dengan cysteamine 7% untuk mengatasi flek hitam pada kulit yang membandel sehingga menghasilkan kulit cerah,” terang Desi.

Dia menambahkan, Cyspera Intensive System merupakan formulasi Cysteamine 7% dengan Isobionic-Amide Complex yang mengaktifkan efek sinergis yang kuat dan secara klinis terbukti cepat dan efektif melawan hiperpigmentasi tanpa kekhawatiran akan adanya efek samping seperti yang muncul akibat penggunaan kortikosteroid, asam retinoat, dan hidrokuinon.

Kesempatan sama, Vivi Cheng Huiwen, dermatolog dari Taiwan menambahkan, efikasi/khasiat cysteamine sekuat hidrokuinon namun memberikan keamanan penggunaan yang lebih tinggi dengan lebih sedikit efek samping, sehingga aman  digunakan oleh wanita maupun pria. 

“Cyspera merupakan antioksidan alami dan dapat digunakan jangka panjang dengan lebih sedikit efek samping. Pada umumnya, seseorang mungkin memiliki flek karena terkena sinar matahari dan flek karena inflamasi (peradangan) pada saat yang bersamaan. Cyspera dapat mengatasi gangguan pigmentasi kombinasi seperti itu secara efektif, karena bisa menghambat pigmen di beberapa titik secara bersamaan,” terang Vivi.

Spesialis kulit dari Taiwan ini menyampaikan, siapa saja bisa menggunakan Cyspera, namun ibu menyusui menunda penggunaannya hingga tidak lagi memberikan ASI. Hal yang sama juga berlaku bagi wanita hamil.

Sedangkan bagi wanita yang memiliki masalah peradangan kulit yang aktif, sebaiknya masalah itu diperbaiki dulu. “Bagi yang memiliki masalah kulit, iritasi atau peradangan aktif, sebaiknya masalah ini diatasi dulu. Jika masalah itu sudah reda, baru gunakan Cyspera,” saran Vivi. 

Dari pengalaman yang didapatkan dari dr. Meiny dengan pasien JPP, selain dapat digunakan dengan baik untuk penggunaan jangka panjang oleh semua tipe kulit. “Penggunaan Cyspera Intensive System secara rutin dapat memberikan peningkatan yang signifikan dalam mencerahkan kulit dan meningkatkan kesehatan kulit karena aktivitas antioksidan yang kuat;. Hasil akan terlihat setelah 6 minggu pemakaian,” ujar Meiny.

Penyanyi Joy Destiny Tobing, sudah mencoba produk Cyspera selama 4 minggu dan mulai merasakan perubahan positif pada kulit wajah. “Usia 42 tahun membuat saya punya masalah munculnya flek di kulit. Saya memang sedang mencari produk untuk mengatasi flek ini, dan dipertemukan dengan Cyspera,” ujar pemenang Indonesian Idol 2004.

Setelah 4 minggu pemakaian, Joy mengaku kulitnya lebih kenyal dan flek menipis. “Produk ini juga mudah dibawa ke mana-mana, tidak berat. Cara pemakaian juga mudah, dan bisa diaplikasikan sore atau malam hari sepulang beraktivitas,” tuturnya.

Desi menambahkan, Cyspera tidak dijual bebas dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter di jaringan klinik kecantikan tepercaya. “Konsumen yang membutuhkan produk Cyspera bisa mendapatkannya di dokter dan klinik setelah melakukan konsultasi dengan dokter terkait permasalahan kulitnya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan prosedur perawatan kulit dengan rangkaian produk Cyspera Intensive System dilakukan sesuai standar dengan dukungan profesional,” tandasnya.

Cara Jitu Cegah Hiperpigmentasi

Kita tentu kerap mendengar kalimat ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’ bukan? Hal yang sama juga berlaku untuk flek hitam. “Sunblock adalah salah satu skincare utama untuk kulit. Guna mencegah flek, gunakan sunblock sejak kecil, bahkan saat bayi. Ada sunblock yang diformulasi khusus untuk kulit anak-anak,” saran Meiny.

Temu media menandai perkenalan produk Cyspera Intensive System di Jakarta (dok. ist)

Dokter Meiny mengingatkan bahwa pigmen melanin tidaklah jahat, meskipun bisa memicu hiperpigmentasi yang membuahkan flek kehitaman pada kulit. “Melanin bertugas melindungi inti sel terutama terhadap radiasi sinar UV dari matahari. Bila inti sel itu bermutasi, itu akan memicu kanker kulit. Di sinilah peran melanin sebagai payung pelindung,” terangnya.

Terkena sinar matahari intensi tanpa perlindungan dapat memicu hiperpgmentasi. “Jadi biar gak kena hiperpigmentasi, lifestyle harus dijaga, hidup sehat, makan dan olahraga teratur serta kelola stres. Ingat ya, stres itu bikin kulit kusam dan melasma akan menebal,” tutur Meiny.

Selain gaya hidup yang baik, pemakaian sunblock adalah hal wajib untuk mencegah munculnya flek hitam. “Pakai sunblock sesuai jumlah dan aturan. Jika punya kecenderungan hiperpigmentasi dalam garis keluarga, sebaiknya pakai produk brightening sejak dini, jadi jangan tunggu sampai flek muncul. Jika perlu gunakan terapi kombinasi, misalnya produk oles dan teknologi lain, seperti laser, untuk mengatasi hiperpigmentasi,” pungkas Meiny. (HG)

Advertisement