Hidupgaya.co – Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022 telah melangsungkan culminating event untuk menyeleksi project terbaik dari 5 finalis tim siswa SMK dan MA yang terpilih dari babak IoT Product Development Bootcamp. Project yang paling kreatif akan lolos ke babak keempat dan berpeluang mendapatkan beasiswa dari Samsung dan penempatan kerja.
“Melalui SIC, Samsung berkomitmen untuk membantu pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan siswa- siswi SMK maupun MA dan MAK melalui program link and match,” ujar Risman Adnan, Director of Software R&D, Samsung Research Indonesia. dalam temu media daring, baru-baru ini.
Setelah melalui rangkaian proses penilaian dan evaluasi, dewan juri memilih tiga kelompok terbaik, yaitu tim SIC Geger 3 dari SMKN 1 Geger sebagai pemenang pertama akan mendapatkan smartphone Samsung Galaxy M53. Pemenang kedua adalah tim Altissimo dari SMKN 1 Cimahi yang mendapatkan smartphone Samsung Galaxy A33. Pemenang ketiga adalah tim Nebula dari SMKN 1 Cimahi yang akan mendapatkan smartphone Samsung Galaxy M23, dan tim Nebula dari SMKN 1 Cimahi terpilih sebagai pemenang favorit yang dipilih secara online akan mendapatkan smartphone Samsung Galaxy A13.
Ketiga pemenang itu disaring dari lima finalis, merupakan pemenang dari SIC project competition yang diadakan pada babak IoT Product Development Bootcamp. Project competition mempertemukan 100 siswa atau 25 tim, yang terdiri dari 17 tim SMK dan 8 tim MA. Project competition ini juga merupakan final assessment bagi peserta SIC yang sudah mengikuti program ini selama sembilan bulan lamanya.
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menilai Samsung Innovation Campus sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat dan mengembangkan potensi diri mereka. “Saya mengapresiasi program strategis ini dan berharap apa yang sudah dilakukan oleh Samsung bisa menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk ikut serta merevitalisasi pendidikan vokasi,” ujarnya.
Muhadjir menambahkan, kolaborasi yang erat antara dunia pendidikan vokasi dan industri akan meningkatkan angka partisipasi kerja lulusan sekolah vokasi dan secara konsisten menurunkan tingkat pengangguran terbuka.
Di culmination event, kelima finalis mempresentasikan karyanya di depan dewan juri, yang diantaranya berasal dari perwakilan Samsung Research Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Kementerian Agama, Tokopedia dan Skilvul.
Finalis terbaik akan meraih kesempatan ke babak keempat, yaitu Job Ready Coding Bootcamp. Di babak akhir ini, peserta akan mendapatkan pelatihan coding intensif siap kerja, dilanjutkan dengan career coach dan penempatan kerja.
Beasiswa pelatihan kesiapan kerja (Job Readiness training) akan diberikan Samsung kepada 40 siswa berprestasi, yang terdiri dari 20 siswa yang tergabung di 5 tim finalis dan 20 siswa terbaik lainnya yang dipilih dari babak ketiga yaitu IoT Product Development Bootcamp.
Para peserta ini juga akan ditempatkan bekerja di perusahaan-perusahaan yang menjadi partner dari Skilvul, setelah mereka lulus. “Materi-materi pelatihan di Samsung Innovation Campus sejak semula sejalan dengan konsep 8+i link and match yang memang ditujukan untuk memperkuat soft skill dan hard skill, peningkatan kompetensi siswa dan guru, praktik kerja lapangan, penyerapan lulusan oleh industri, serta pemberian beasiswa,” ujar Risman.
SIC berfokus untuk meningkatkan kompetensi guru dan para siswa untuk menjadi talenta digital yang mumpuni melalui pembelajaran coding, programming, dan IoT. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dan siswa, agar siap untuk berkompetisi di dunia kerja atau mampu menjadi seorang entrepreneur sejati. Sejak digagas pertama kali, program SIC terus berkembang dan dinikmati lebih banyak siswa, guru, dan sekolah.
“SIC adalah solusi yang didesain untuk menjawab persoalan kesenjangan talenta digital yang dibutuhkan oleh industri saat ini. Para peserta akan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Mereka sudah siap diserap oleh industri untuk berkarier di bidang teknologi setelah mereka lulus dari program ini,” ujar William Hendradjaja, Co-founder & Chief of Business Skilvul. (HG)