Hidupgaya.co – Jangan ngaku cinta Indonesia jika masih enggan memakai produk lokal. Laporan yang dirilis Blibli dan pihak terkait menyebut UMKM adalah pilar ekonomi nasional berkat kontribusinya terhadap 60% Produk Domestik Bruto (PDB), di mana 99% bisnis di Indonesia merupakan UMKM. Pemberdayaan UMKM pun menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif karena 84% UMKM mampu membuka lapangan pekerjaan dan 77% UMKM menyerap tenaga kerja lokal.
Menyelami makna kemerdekaan pada peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, Bliblii mengajak masyarakat untuk mengisi momen kemerdekaan dengan lebih mencintai produk-produk dalam negeri, sekaligus memberikan perhatian lebih luas terhadap kreasi-kreasi lokal yang tak kalah bersaing.
“Banyak masyarakat Indonesia yang mengakui kualitas produksi UMKM lokal, tetapi belum banyak yang benar benar membeli produk atau merek lokal. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk menjadi #PejuangLokal dengan #CekOutTakGentar produk UMKM pilihan mereka melalui Blibli,” ujar Edward K. Suwignyo, Chief Marketing Officer Blibli dalam temu media di Jakarta, Senin (15/8/2022).
Edward mengatakan, dengan semakin banyak produk lokal yang dibeli, masyarakat akan membantu #PejuangLokal lain yaitu UMKM untuk memberdayakan masyarakat di sekitar mereka dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Terkait dengan hal itu, memperingati HUT RI tahun ini, Blibli kembali menghadirkan gerakan #PejuangLokal #CekOutTakGentar untuk mendorong kebangkitan produk lokal untuk pulih lebih cepat setelah melalui pasang surut di masa pandemi. Tema ini sekaligus mewujudkan optimisme pemerintah atas kebangkitan ekonomi rakyat melalui slogan resmi HUT ke-77 RI, ‘Pulih lebih cepat, Bangkit lebih kuat’.
Di era digital ini, 74% UMKM telah mengenal adanya e-commerce, namun hanya 20% UMKM yang memiliki literasi teknologi yang cukup untuk mengadopsi channel-channel online dalam menjalankan usaha. Memahami pentingnya peran UMKM dalam menumbuhkan perekonomian negara, sekaligus menyikapi minimnya literasi digital UMKM, Blibli berkomitmen untuk terus merangkul UMKM ke dalam ekosistem e-commerce Blibli yang komprehensif dan terintegrasi untuk memberikan peluang tumbuh yang berkelanjutan.
Perlu diketahui, aaat ini lebih dari 225.000 UMKM produsen terkurasi di dalam platform Blibli, dengan 1,7 juta ragam produk lokal yang tersedia. Pelaku UMKM pun menjadi bagian penting bagi pengembangan strategi omnichannel Blibli, di mana produk mereka telah dipasarkan tak hanya online, tapi juga offline di jaringan Blibli Mitra.
Memperkuat upaya mendukung kemajuan produk lokal, Blibli melalui gerakan #PejuangLokal mengajak pelanggan dan penjual untuk saling melengkapi. Penjual bisa terus berkreasi meningkatkan kualitas produk dan kanal pemasaran, sedangkan pelanggan mendukung kemajuan dan UMKM dalam negeri.
“Melalui gerakan #PejuangLokal, Blibli mengajak brand dan UMKM lokal untuk maju tak gentar dalam memasarkan produknya yang berkualitas dengan lebih luas, sekaligus mengajak pelanggan untuk maju tak gentar dalam checkout produk lokal,” tutur Edward.
Kesempatan sama, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Ditjen IKP Kominfo RI, Septriana Tangkary menyampaikan apresiasi atas upaya Blibli yang memberikan perhatian atas potensi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. “Saya harap dukungan ini bisa memperluas digitalisasi untuk peningkatan skala bisnis UMKM, terutama yang benar-benar dikreasikan secara lokal untuk mampu bersaing di pasar Indonesia yang begitu dinamis,” ujarnya.
Septriana menambahkan, karena alasan itulah hingga saat ini pemerintah terus berupaya optimalisasi potensi digitalisasi UMKM sehingga bisa mendongkrak perekonomian nasional.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap pemerintah atas upaya digitalisasi UMKM, Blibli akan melakukan berbagai pelatihan dan webinar untuk bekal para pelaku UMKM dalam memaksimalkan pemasaran produknya. Mengamini dukungan tersebut, salah seorang pelaku UMKM binaan Blibli, Sri Yuliastuti, Direktur PT Rendang UniTutie, mengakui bersama Blibli dia dapat memaksimalkan kanal digital dalam menjalankan usaha, khususnya lewat e-commerce.
“Hal ini benar-benar membantu perjalanan transformasi digital UMKM saya untuk membuka peluang-peluang baru dari dunia digital dalam menumbuhkan usaha secara berkelanjutan,” tandas Sri Yuliastuti. (HG)