Hidupgaya.co – Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) bakal dihelat di JCC, Senayan pada 3-4 Agustus mendatang. Perhelatan ini bermaksud menjembatani sektor publik dan swasta di Indonesia untuk memaksimalkan transformasi digitalnya.
Perlu diketahui, Digital Transformation Indonesia Conference & Expo, atau DTI-CX, adalah sebuah kegiatan expo dan konferensi yang diinisiasi oleh PT AdHouse Clarion Events (ACE). DTI-CX bertujuan untuk mempertemukan perusahaan-perusahaan, BUMN, dan pemerintah yang sedang mencari mitra teknologi untuk membantu dan menjalankan transformasi digital, baik dalam hal transformasi sumber daya manusia, transformasi bisnis, hingga transformasi data, dengan solusi yang paling sesuai.
President Director PT Adhouse Clarion Events (PT ACE) Toerangga Putra mengatakan DTI-CX siap membantu sektor pemerintahan maupun swasta untuk tidak hanya sukses bertransformasi bisnis dan data, tetapi juga sukses dalam bertransformasi Sumber Daya Manusia (SDM).
“DTI-CX menyediakan pameran, konferensi, dan seminar mengenai solusi teknologi yang dapat mendukung perjalanan transformasi digital. Selain itu, tersedia pula ruang networking antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan teknologi sehingga komunikasi yang terjalin sifatnya dua arah. Perihal tantangan, peluang, dan solusi mengenai transformasi digital dapat ditemukan di sana,” jelas Toerangga.
DTI-CX, sebut Toerangga, tidak hanya akan menghadirkan perusahaan-perusahaan solusi teknologi di bidang cloud and data management, enterprise solutions, cyber-security, system integrators, atau Artificial Intelligence (AI) saja, tetapi juga solusi teknologi di bidang talent & training.
“Belum banyak organisasi yang mau berinvestasi pada SDM dalam perjalanan transformasi digital mereka. Padahal, transformasi digital tidak akan berjalan efektif dan efisien jika perspektif manusianya belum berubah. Itu sebabnya kami juga hadirkan perusahaan solusi teknologi di bidang talent & training,” sebut Toerangga.
DTI-CX menargetkan lebih dari 3.000 peserta konferensi, seminar dan pengunjung pameran akan hadir di acara ini.
Implementasi Teknologi Digital untuk Layanan Publik
Implementasi teknologi digital pada sektor pemerintahan untuk menciptakan layanan publik yang lebih efisien, efektif, dan dapat diakses oleh semua masyarakat menjadi hal yang penting. Hal ini terungkap dalam diskusi DTI-CX bersama Kominfo dan MASTELbertajuk ‘Enhancing Public Services with Government Digital Transformation’ yang dihelat belum lama ini.
Disampaikan Ketua Umum MASTEL, Sarwoto Atmosutarno, transformasi digital di sektor layanan publik saat ini sifatnya sangat krusial, khususnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Menteri Keuangan menyampaikan bahwa digital economy tahun 2020-2021 tumbuh sebesar 49%. Kurang lebih dari US$47 miliar menjadi US$70 miliar, dan diperkirakan akan menjadi US$146 miliar pada 2025,” ujarnya.
Sarwoto mengatakan, itu merupakan hitungan core dari aktivitas digital economy yang menyumbang kurang lebih 5% dari PDB. “Ini termasuk tertinggi di ASEAN. Oleh karena itu, peran layanan pemerintah sangat jelas dan krusial,” terangnya.
Bekerja sama dengan AWS serta menggandeng ASKOMPSI, DAI, dan APTIKNAS sebagai asosiasi mitra, government roundtable digelar secara tertutup dan hanya dihadiri oleh 25 undangan yang terdiri dari perwakilan lembaga pemerintahan, kementerian, dan perusahaan swasta
Kecepatan Data dan Kesiapan Infrastruktur Digital
Dalam memaksimalkan pelaksanaan transformasi digital, kesiapan infrastruktur digital dan kecepatan data sangat berpengaruh. Itu sebabnya Kominfo terus berusaha melakukan pemerataan dari infrastruktur, terutama infrastruktur jaringan, supaya koneksi dari 17 ribu pulau di Indonesia ini dapat berangsur membaik.
Hendi Satrio selaku Public Sector Lead Intel Indonesia Corporation juga melihat bahwa sejauh ini pemerintah sudah cukup baik dalam melaksanakan program-program yang mendukung percepatan transformasi digital, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur data berupa serat optik. Selain itu, ada pula proyek Palapa Ring Paket Tengah, Paket Barat, dan Paket Timur, yang sudah berjalan dan dapat digunakan dengan baik pada saat ini.
Sementara mengenai isu kecepatan data, sebagai perwakilan sektor privat, Intel telah banyak berdiskusi dengan pihak-pihak operator telekomunikasi untuk mencari solusi agar dapat menyediakan layanan yang cepat, terlebih saat ini Indonesia mulai beralih ke 5G.
“Jadi salah satu solusi yang Intel siapkan adalah Open Run. Ini unik di teknologi 5G karena berbeda dengan platform sebelumnya. Open Run bisa berjalan di hampir semua platform, jadi bisa diintegrasikan dengan platform interkoneksi yang lainnya,” terang Hendi.
Integrasi dan Keamanan Data
Dari segi yang lebih teknis, terdapat tantangan dalam hal proses integrasi data. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi, infrastruktur dan teknologi yang memadai, serta inovasi yang berkelanjutan. Terdapat pula kebutuhan berupa API management serta aplikasi untuk menjaga keamanan data.
AWS menyambut baik kebutuhan tersebut karena saat ini syarat keamanan data center AWS di Indonesia sudah mengikuti Surat Edaran Kominfo No. 3 Tahun 2021. Mohammad Ghozie Indra Dalel, Country Manager AWS Indonesia, menjelaskan bahwa AWS juga telah melakukan beberapa audiensi dengan BSSN terkait security.
“Kita sudah mempunyai data center yang siap digunakan, cloud computing yang reliable, scalable (dibutuhkan secara on demand). Termasuk juga servis dari sisi machine learning, AI, big data, IOT (Internet of Things) dan lainnya,” tandas Ghozie. (HG)