Hidupgaya – Apa yang terbayang di benakmu bila mendengar agen asuransi? Banyak yang ‘alergi’ dengan agen asuransi karena dinilai ‘suka maksa’ dan ‘ngejar-ngejar’ buat diprospek.

Harus diakui, profesi agen asuransi belum begitu digemari oleh para pekerja di Indonesia. Banyak yang tidak percaya diri menjadi agen asuransi karena merasa tidak mahir atau tidak biasa untuk berkomunikasi dengan calon nasabah.
Padahal profesi agen asuransi sangat pas dengan gaya hidup masa kini, karena menawarkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga dan sosial.
Dikatakan Regina Bedoya, Secretary Executive Committee MDRT Global – sebuah wadah agen asuransi jiwa profesional yang berpusat di Amerika Serikat – menjadi agen asuransi jiwa tidak hanya menjadi financial planner tetapi juga mengedukasi soal pentingnya memaknai kehidupan.
Regina memberikan pandangan kepada 3.700 agen asuransi jiwa yang hadir, bahwa sebagai agen asuransi jiwa, khususnya yang telah bergabung dalam komunitas MDRT, meskipun tinggal di benua yang berbeda, berbicara dengan bahasa yang berbeda dan merangkul budaya yang berbeda, namun sesungguhnya kami memiliki begitu banyak kesamaan dalam berkarya dan menghadapi tantangan.
“Kita semua adalah bagian dari profesi yang sama dan kita semua merangkul nilai yang sama. Kita percaya bahwa kita tidak hanya sekadar menjadi profesional yang kompeten tapi juga memiliki kepedulian untuk membantu memperbaiki kehidupan klien,” kata Regina saat berbicara dalam MDRT Day Indonesia 2017 di Jakarta, Rabu (23/8).

Regina menilai, menjadi agen asuransi adalah menjalani kehidupan yang seimbang karena memperhatikan setiap dimensi kemanusiaan. “Inilah nilai dan kepercayaan bersama yang membawa kami berada di bawah payung MDRT. MDRT memberi alat dan inspirasi untuk mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi sambil menjalani kehidupan yang berarti,” ujar Regina yang khusus datang ke Indonesia untuk memotivasi agen asuransi di Tanah Air.
Tip Sukses Jadi Agen Asuransi
Dalam kesempatan itu, Regina pun berbagi tip bagaimana menjadi agen asuransi yang baik dan sukses. Menurut perempuan stylish ini, sebagai agen asuransi harus berkarya dengan sunguh-sungguh dan didasarkan pada niat yang tulus dalam membantu nasabah.
“Kalau melakukan dengan baik terhadap klien, itu jalan menuju sukses, kita akan direfrensikan ke klien yang lain,” ujarnya.
Di sisi lain, semakin lama berkarya di industri asuransi, setiap agen juga harus meningkatkan kompetensi yang lebih tinggi sehingga bisa membantu mengatasi apa yang dibutuhkan klien.
Tis sederhana sebagai seorang agen asuransi menurut Regina adalah dengan mengawali membentuk natural market sebagai basis nasabah. “Misalnya profesi sebelumnya adalah Pilot, maka bisa memasarkan produk asuransi ke sesama pilot,” saran dia.
Ada beberapa aspek dalam memasarkan produk asuransi menurut Regina, yaitu:

1.Harus mengerti calon nasabah, kebutuhannya apa, dan prioritasnya apa.
2. Agen harus bisa meng-updgrade diri jadi spesialis. “Jangan jadi agen yang biasa-biasa, jadilah spesialis. Misalnya spesialis dana pensiun, proteksi penyakit kririts, anuitas,” ujarnya.
3. Miliki kelompok belajar. Grup ini bertangungjawab dengan goal yang ada dalam grup yang positif tersebut.
Lantas apa hal tersulit dalam menjalani profesi agen asuransi? Menurut Regina, hal tersulit adalah ketika kita menghadapi hal-hal terkecil.
“Mulai dari diri sendiri. Seperti ketika bangun pagi, anda memilih cek email dan telepon nasabah, atau buka sosmed? Jadi hal kecil tetapi menempatkan kita pada dua pilihan. Efektifkan waktu untuk aktivitas produktif,” tandasnya.
Regina juga mengaku sangat senang telah diundang untuk menjadi bagian dari Seminar MDRT Day 2017 di Indonesia. “Saya menghargai kesempatan untuk berbagi beberapa pemikiran dengan para agen di Indonesia. Ini adalah perjalanan pertama saya ke Indonesia dan saya sangat terkesan dengan keramahan orang Indonesia,” ujarnya.
Chairman MDRT Day 2017, Miliana menambahkan, pada acara tahunan MDRT Indonesia yaitu MDRT Day 2017, yang mengusung tema “Reach New Heights” sengaja mengundang Regina yang sarat akan pengalaman dalam industri asuransi jiwa sehingga dapat berbagi pengalaman ke para agen asuransi jiwa di Indonesia.
“Memang agen asuransi adalah profesi yang sangat menjanjikan, selain menawarkan konsep balance your life, juga dengan keberadaan mentor-mentor yang hebat membuat para agen akan terus semangat mencapai target yang lebih tinggi,” pungkas Miliana. (HG)