Hidupgaya.co – Dalam komitmen mencapai zero net emission pada 2050, produsen dari produk es krim merek Joyday, PT Yili Indonesia Dairy, mengambil peranan aktif salah satunya dengan terlibat program penanaman 1.000 pohon bersama di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Perlu diketahui, pada April 2022 secara global Yili menjadi perusahaan makanan Cina pertama yang memiliki target emisi karbon dan netralitas karbon serta roadmap komitmen jangka panjang untuk mencapai netralitas karbon di seluruh rantai industri pada 2050. Sejak itu, Yili secara bertahap merilis rencana pengurangan karbon dan bekerja sama dengan mitra di seluruh rantai industri untuk mengurangi konsumsi energi, emisi gas rumah kaca, dan melindungi lingkungan.

“Kami bangga bisa berpartisipasi sebanyak 200 dari 1.000 pohon yang akan ditanam dalam kegiatan penanaman pohon bersama di kawasan industri Kota Deltamas, tempat pabrik yang memproduksi es krim Joyday berada. Ini merupakan komitmen kami sebagai bagian dari perusahaan internasional untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk mengurangi permasalahan emisi global saat ini,” terang Presiden Direktur PT Yili Indonesia Dairy Yu Miao.

Dia menekankan, komitmen Yili terhadap program-program yang terkait dengan kelestarian lingkungan hidup tidak hanya berhenti sampai di sini saja dan masih akan terus berlanjut.

Aksi tanam pohon di Kota Deltamas Cikarang, Bekasi (dok. ist)

Dalam pelaksanaan operasional bisnis, PT Yili Indonesia Dairy memiliki kepedulian dalam menerapkan standar keberlanjutan, termasuk dalam pembangunan dan pengoperasian pabriknya. Pabrik es krim Joyday telah memiliki sistem pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang air dan membantu penghematan penggunaan air hingga 4.000 ton air per tahun.

Yili Indonesia Dairy juga melakukan innovation environment yaitu melibatkan vendor/supplier yang secara aktif dan berkesinambungan mengajukan ide-ide inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan perusahaan. Pada Maret 2023, Yili mendapatkan sertifikasi water footprint internasional berkat upaya perusahaan dalam mengurangi penggunaan air, baik untuk produksi maupun operasional.

Yili juga menjadi perusahaan pertama di Tiongkok yang bergabung dengan UN Water Action Agenda.

Kesempatan sama, Direktur Operasional Kota Deltamas Tommy Satriotomo menyampaikan, kawasan itu selalu berusaha untuk dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan mengatasi dampak dari perubahan iklim. “Melalui gerakan bersama menanam pohon, kami mengajak para tenant yang berlokasi di kawasan industri Kota Delta Mas untuk aktif mengurangi emisi global, dan bersama-sama menghasilkan udara sejuk, bersih, dan sehat,” tuturnya.

Komitmen bersama kurangi emisi karbon menuju target zero net emission pada 2050 (dok. ist)

Dia menambahkan, kesempatan itu pihaknya menanam seribu pohon yang terdiri dari pohon gmelina, gabon, mangga, dan flamboyan. “Kami akan senantiasa berupaya menjadikan Kota Deltamas sebagai kawasan industri yang bersih, sehat, dan tentunya ramah lingkungan,” lanjut Tommy.

PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan menyampaikan terima kasih kepada Deltamas dan seluruh tenant yang terlibat dalam program tersebut. “Karena problem kita saat ini adalah krisis iklim di seluruh dunia. Dampak dari perubahan iklim saat ini sudah terasa. Ada daerah-daerah yang sudah tidak bisa menanam karena saat musim hujan sawahnya banjir, tapi jika musim kemarau tidak kebagian air sehingga mempengaruhi angka kemiskinan,” sebutnya.

Menurut Dani, itu adalah tantangan semua pihak karena akan berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi, dan krisis kehidupan bagi anak cucu kita. “Sekecil apapun langkah mitigasi harus kita lakukan. Salah satunya dengan penanaman pohon di setiap jengkal yang dimungkinkan,” pungkasnya. (HG)