Hidupgaya.co – Di tengah keterbatasan ternyata bisa mendatangkan peluang. Hal ini dialami Debbie Laurencia, pemilik merek pakaian tidur Bebeboo Story, yang dia besut selama pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Ide bisnis meluncur bahkan saat dia menderita sakit autoimun di masa itu. Tak mau tinggal diam dan meratapi nasib, perempuan yang memiliki kemampuan ilustrasi dan menyukai story telling itu terpikir untuk membuat baju tidur.

“Aku punya kemampuan bikin baju, ilustrasi, story telling tentang apa yang aku percayai. Dan aku punya sahabat sejak SMP, Crista Priscilla – kami suka sekali cerita-cerita imajinasi. Akhirnya kita ingin menghadirkan dunia imajinasi dan kecantikan ini ke baju, dalam hal ini baju tidur,” tutur Debbie dalam temu media di Jakarta, baru-baru ini.

Baju tidur alias sleepwear menjadi pilihannya. Alasannya, baju yang biasanya digunakan saat quality time yang lama bersama keluarga di rumah adalah baju tidur. “Karena kita paling banyak waktu dalam satu hari itu adalah waktu tidur, waktu yang sebenarnya berkualitas buat diri kita sendiri dan anggota keluarga. Sebelum kita tidur, biasanya kita ngobrol dengan anggota keluarga, dan itu efeknya bisa panjang,”  tuturnya.

Bebeboo Story, adalah merek yang dipilih untuk koleksi baju tidurnya. Bebeboo berasal dari bahasa Prancis. “Bebe itu artinya bayi. Boo artinya saya. Jadi arti dari Bebeboo Story itu cerita bayi saya,” urai Debbie.

Lebih lanjut Debbie mengungkap, Bebeboo Story sengaja dibikin premium dan dia bersama timnya menuangkan segala ide dalam koleksi tersebut. Dia dibantu timnya membuat ilustrasi untuk koleksi busana tidur yang dibuat dari bahan berkualitas tinggi yang nyaman di kulit.

Setiap potong baju memuat cerita menarik, yang menjadikannya berbeda dengan baju tidur merek lain. “Misalnya rain forest yang memiliki hewan yang beragam dan unik. Tapi itulah yang membuatnya jadi kaya dan indah. Sama seperti manusia juga. Sifat dan penampilan masing-masing manusia berbeda-beda dan unik,” ujarnya.

Bagi Debbie, sejatinya dunia fashion bukanlah hal baru dan asing baginya.  Sebelum memiliki merek sendiri, selama ini ia menjadi bagian dari tim kreatif Wong Hang Tailor, butik eksklusif milik suaminya, Stephen Putra Wongso.

Mendengar Debbie ingin memiliki merek sendiri, suami mendukung penuh. “”Suami support banget. Dia malah senang, akhirnya saya punya brand sendiri yang saya bangun sesuai dengan passion saya,” ujar lulusan International Bisnis Management,  UK Petra Surabaya.

Kesempatan sama, Stephen Putra Wongso mengaku memberikan dukungan penuh atas inisiatif istrinya. “Proses kreatifnya, saya sepenuhnya menyerahkan ke dia. Saya sangat percaya dengan kemampuannya,” ujarnya.

Debbie Laurencia bersama koleksi Bebeboo Story (dok. ist)

Didesain Khusus, Ramah bagi Kulit Sensitif

Selain motif khusus, keunggulan baju tidur Bebeboo Story menggunakan material tencel dengan teknologi dari Swiss. “Material tencel itu bagus karena organik aman buat kulit sensitif, menyerap keringat, anti bakterial dan lembut. Semua material itu diproduksi di Indonesia. Kita punya human resource, skill, dan pabriknya,” tutur Debbie. Ssemuanya kita buat di Indonesia saja dengan mengembangkan teknologi tersebut, dan menghasilkan barang-barang lokal yang bisa mengalahkan produk-produk yang ada di luar negeri.”

Debbie menekankan, semua koleksi Bebeboo Story disematkan desain khusus. Ilustrasi yang ada di koleksi Bebeboo itu semuanya hand drawing yang dicetak di bahan. 

Bebeboo Story menghadirkan koleksi baju tidur bagi keluarga, mulai dari bayi hingga dewasa, bahkan mereka yang berusia lanjut. Debbie menjamin koleksi baju tidurnya aman, bahkan bagi kulit sensitif. “Baju ini safe to skin. safe to sensitive skin. Sebelum diproduksi, kita uji laboratorium. Jangan sampai berbahaya untuk kesehatan. Bahan tencel itu aman untuk kulit sensitif,” terangnya.

Tak terbatas baju baju tidur, koleksi Bebeboo Story juga mencakup selimut, sarung bantal hingga bantal bayi yang sangat lentur. Saat ini sudah ada 20 koleksi yang masing-masing memiliki desain ilustrasi sendiri. “Kami suka segala sesuatu yang membawa ke alam fantasi yang indah. Itu kami jadikan kekuatan sekaligus keunikan produk ini. Hingga kini sudah ada sekitar 20 ilustrasi yang kami buat,” cerita Debbie.

Kelebihan lain dari Bebeboo Story, imbuh Debbie, adalah konsumen bisa memesan motif sesuai selera. Selain itu mulai box, kartu juga di desain ekslusif dan sangat personal. 

Sejak diluncurkan dua tahun lalu, Bebeboo Story mengalami perkembangan yang pesat. Bahkan, saat pandemi dalam tiga bulan bisa terjual sampai 4000 buah. “Orang saat itu lebih banyak berada di rumah. Jadi mereka lebih suka pakai baju tidur. Hingga pesanan ke Bebeboo sangat banyak,” beber Debbie.

Merambah Pasar Ekspor

Yang membanggakan, produk Bebeboo Story sudah merambah pasar ekspor. Aneka produk sleepwear mulai piyama, sleeve top, pants, selimut, sarung bantal hingga bantal bayi mulai diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat dan Australia sejak 2022. “Jujur pasar di sana lebih antusias. Orderan lima puluh persen memang masih ke pakaian tidur. Saya bangga karena kami tetap mencantumkan, brand kami made in Indonesia untuk ekspor,” tutur ibu dari Leon (4 tahun).

Dengan menggunakan bahan kualitas tinggi dan desain khusus, harga sleepwear bisa dibilang terjangkau, yakni mulai Rp179 ribu per potong. Koleksi Bebeboo Story memiliki penggemar dari kalangan selebritas, misalnya Rafathar dan Rayyanza atau Cipung, anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Rafathar konon selalu membawa bantal koleksi Bebeboo Story ke mana pun ia pergi. 

Debbie mengaku bersyukur dengan pencapaiannya dan tak sabar untuk menciptakan karya menarik lainnya. (HG)

Advertisement