Hidupgaya.co – Aktivitas fisik setelah stroke sangat penting untuk pemulihan yang lebih sukses, menurut sebuah penelitian oleh para peneliti Swedia. Mereka menemukan bahwa pasien yang meningkatkan dan mempertahankan olahraga mereka dalam enam bulan setelah stroke berfungsi lebih baik daripada mereka yang tidak.
“Orang yang pernah mengalami stroke dapat memperoleh manfaat fungsional dengan meningkatkan aktivitas fisik, terlepas dari tingkat keparahan stroke,” kata ketua peneliti Dr. Dongni Buvarp dari Institute of Neuroscience and Physiology di University of Gothenburg dikutip laman Healthday.
Pria dan pasien dengan kemampuan mental normal lebih cenderung mempertahankan kebiasaan olahraga yang stabil, terlepas dari tingkat keparahan stroke mereka, studi tersebut menemukan.
Temuan ini dapat memacu cara untuk menargetkan orang-orang yang aktivitas fisiknya turun setelah terkena stroke. “Ini akan memungkinkan peningkatan hasil fungsional setelah stroke,” ujar Buvarp.
Setidaknya empat jam seminggu latihan ringan adalah ideal untuk dilakukan setelah stroke, kata Buvarp. Kegiatannya bisa bersepeda atau jalan kaki, berkebun, memancing, tenis meja atau bowling.
“Terlibat dalam aktivitas fisik dapat meningkatkan kapasitas otak dan tubuh untuk membantu pemulihan stroke,” kata Buvarp. “Aktivitas fisik meningkatkan plastisitas otak dan juga meningkatkan pemulihan pada tingkat sel.”
Dia mencatat bahwa gaya hidup aktif dapat meningkatkan mobilitas pasien stroke dan mengurangi risiko jatuh, depresi, dan penyakit jantung. “Mempertahankan aktivitas fisik, meski dengan intensitas ringan, dapat berkontribusi pada pemulihan stroke yang lebih baik, terlepas dari tingkat keparahan stroke,” tambah Buvarp.
Untuk penelitian tersebut, timnya mengumpulkan data dari hampir 1.400 pria dan wanita (usia rata-rata 72 tahun) yang menderita stroke dan merupakan bagian dari uji coba obat Swedia antara Oktober 2014 hingga Juni 2019. Temuan menunjukkan, di antara mereka, 53% meningkatkan aktivitas fisik dan 47% menurunkannya. Mereka yang meningkatkan aktivitasnya selama enam bulan memiliki pemulihan fungsi fisik yang lebih baik, dibandingkan dengan mereka yang mengendur.
Olahraga sangat penting untuk pemulihan terbaik setelah stroke, kata Dr. Rohan Arora, seorang ahli saraf di Rumah Sakit LIJ-Forest Hills di Great Neck, N.J., yang mengulas temuan tersebut.
Arora mengatakan, pada dasarnya, olahraga itu memprogram ulang otak. “Saat berolahraga, kita mengirim pesan ke bagian normal otak yang mengambil alih bagian otak yang rusak akibat stroke,” kata Arora. “Saat melakukan aktivitas fisik, kita mencoba mengubah konfigurasi otak.”
Olahraga bisa termasuk beban ringan, jalan kaki atau olahraga mesin apa pun. Beberapa orang mungkin tidak termotivasi untuk berolahraga setelah stroke, karena sulit menyesuaikan diri dengan kenormalan baru, kata Arora. “Itu bagian dari tugas dokter untuk mendorong pasien agar aktif, tambahnya,” imbuhnya. “Saat berolahraga, itu meningkatkan bahan kimia perasaan nyaman di otak, dan itu akan memberikan motivasi dan potensi pemulihan yang lebih baik,.”
Arora menambahkan, olahraga hanyalah salah satu perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan pasien setelah stroke untuk pulih dan mengurangi kemungkinan terkena stroke lagi. Selain berolahraga, perubahan tersebut antara lain tidak merokok, menjaga berat badan normal, dan mengonsumsi makanan sehat.
“Aktivitas fisik diperlukan, tidak hanya setelah stroke, tetapi sepanjang hidup,” kata Arora. “Aktivitas fisik jangka panjang tidak hanya membantu pemulihan stroke, tetapi juga secara signifikan mengurangi risiko terkena stroke lagi atau kejadian kardiovaskular lainnya.”
Temuan ini dipublikasikan secara online 1 Mei di JAMA Network Open. (HG)