Hidupgaya.co – L’Oréal Beauty for a Better Life (BFBL), program keberlanjutan pemberdayaan perempuan yang memiliki keterbatasan sosial ekonomi agar mereka memiliki kehidupan yang lebih sejahtera melalui kecantikan yang diinisiasi L’Oreal Indonesia telah memasuki usia satu dekade. Sejak diluncurkan pada 2014, L’Oréal Indonesia menyediakan pelatihan intensif tata rambut dan tata rias yang bersertifikat dan gratis, bekerja sama dengan 4 lembaga sosial masyarakat di 10 pusat pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah terbukti berhasil membantu 3.749 perempuan Indonesia untuk mendapatkan akses ke dunia kerja dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi.

President Director L’Oréal Indonesia, Junaid Murtaza mengatakan, komitmen BFBL berdasarkan pada keyakinan kami untuk menciptakan kecantikan yang menggerakan dunia dan menggerakkan Indonesia maju, salah satunya dengan menggerakkan komunitas sekitar. “Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan empat mitra utama BFBL, yaitu PEKKA, CSR Jababeka, SPeKTRA, dan Yayasan Plan International Indonesia,” ujarnya dalam temu media menandai usia satu dekade program L’Oréal Beauty for a Better Life di Jakarta, baru-baru ini.

Kesempatan sama, Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability, L’Oréal Indonesia, Melanie Masriel, mayoritas penerima manfaat program BFBL merupakan komunitas masyarakat yang memiliki tantangan ekonomi dan sosial. “Sebanyak 84% peserta yang mengikuti program BFBL berstatus pengangguran sebelum mengikuti program, tetapi 98% alumni mengaku bahwa keterampilan baru yg mereka peroleh melalui program BFBL berdampak positif terhadap pekerjaan mereka saat ini,” terangnya.

Merayakan 10 tahun usia BFBL, hadir lima sosok inspiratif sebagai perwakilan alumni. Kelima sosok alumni inspiratif tersebut hadir untuk berbagi kisah sukses mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan mengatasi berbagai rintangan dalam perjalanan transformasinya. 

Perwakilan alumni BFBL bersama jajaran manajemen L’Oreal Indonesia (dok.ist)

Setiap alumni memiliki latar belakang, tantangan, dan motivasi yang berbeda satu dengan lainnya sebelum akhirnya bergabung dengan BFBL. Mulyani Azura alumni dari Karawang mengalami bencana rumah runtuh, Dhea Putri Natalia dari Bali menghadapi kenyataan pahit: Rumahnya terkena bencana kebakaran. 

Sedangkan Amsiyah alumni yang berasal dari Tangerang, kehilangan pekerjaan karena PHK; Martiana alumni dari Lombok terpaksa putus sekolah. Sementara Fitri Wahyuni alumni dari Tanjung Balai adalah seorang penyandang disabilitas. Berkat mengikuti program BFBL, mereka berhasil mandiri secara ekonomi, bahkan membuka salon sendiri.

Melanie mengatakan, setiap wanita tersebut menunjukkan semangat yang kuat dalam mencapai kehidupan yang lebih baik. Beberapa menghadapi tantangan dalam bentuk kekurangan finansial atau aksesibilitas, sementara yang lain mungkin menghadapi diskriminasi berdasarkan kondisi fisik mereka. “Namun dengan semua keterbatasan, wanita-wanita ini tidak menyerah dan terus berjuang untuk meraih impian mereka,” ujarnya.

Melanie menandaskan, kelima kisah inspiratif ini hanyalah sebagian kecil dari kisah transformatif ribuan alumni kami melalui keterampilan kecantikan yang mereka dapatkan dari BFBL. “Melalui kemitraan dan kolaborasi yang strategis dengan LSM lokal, mitra bisnis, dan pemerintah, kami berkomitmen untuk terus menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat,” pungkasnya. (HG)

Advertisement