Hidupgaya.co – Diagnosis kanker, terutama pada anak, merupakan hal terakhir yang ingin didengar orang tua. Kanker pada anak bisa dibilang membuat semua keluarga menderita, berdampak pada semua aspek kehidupan.
Disampaikan dokter spesialis anak RSCM, dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A (K), secara global jumlah kanker anak mencapai 4 persen, dengan kejadian kanker yang paling sering adalah kanker darah. “Setiap tahun di dunia ada kejadian 400 ribu kanker pada anak. Di Indonesia, jumlah kanker anak yang kerap ditemui adalah kanker darah,” ujar Ludi dalam temu media menandai Hari Kanker Anak Sedunia 2023 yang dihelat, PT Hero Supermarket Tbk di Jakarta, baru-baru ini.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan tahun ini, Indonesia diperkirakan ada 11.000 kasus baru kanker pada anak.
Ludi menambahkan, penyebab kanker pada anak disebabkan berbagai faktor (multifaktorial), dan sayangnya tidak bisa dicegah. “Ada faktor genetik, tapi itu hanya sekitar 5 persen. Sisanya bisa karena berbagai macam faktor yang masih belum diketahui. Makanya ada yang bilang kanker anak itu takdir, tinggal bagaimana kita menjalaninya dan mengupayakan pengobatan optimal,” ujarnya.
Dia mengatakan, kanker anak bisa menimpa rentang usia 0-18 tahun. “Ada bayi baru lahir sudah kena kanker meskipun jumlahnya sedikit sekali. Kanker darah kerap ditemui di usia 2-7 tahun, kanker mata 1-3 tahun, dan kanker tulang umumnya pada anak remaja,” terang Ludi.
Karena tidak bisa dicegah, maka orang tua perlu menyadari gejala kanker pada anak. “Perhatikan jika ada pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha. Anak demam sakit kepala tanpa sebab yang jelas. Orang tua juga perlu waspada saat anak sesak napas, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, serta penurunan berat badan,” saran Ludi.
Bila menemukan mata anak ada titik putih dan tidak hilang dengan obat, atau mata anak juling, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. “Orang tua perlu mengikuti kata hati jika ada keanehan pada anak. Jika dibawa ke dokter dan diagnosisnya kanker, jangan lantas menghilang. Komunikasikan penanganan terbaik dengan dokter. Berjuanglah bersama dokter untuk memberikan perawatan terbaik untuk anak,” saran Ludi.
Tanda lain yang perlu diwaspadai menurut Ludi adalah “Misalnya ada lebam biru atau bintik merah bukan karena gigitan nyamuk. Bila kulit diregangkan tanda bintik merahnya tidak hilang, harus selekasnya dibawa ke dokter. Ini red alarm. Anak kerap tidak sadar dengan kondisinya, jadi orang tua yang harus jeli melihat perubahan fisik anak,” tuturnya.
Dia menekankan pentingnya deteksi kanker anak. “Kanker anak bisa sembuh asalkan pengobatannya baik. Angka kesembuhan tinggi jika terdeteksi dini, bisa mencapai 90 persen. Sayangnya banyak pasien kanker anak di Indonesia datang ke dokter sudah stadium lanjut sehingga outcome-nya jelek,” terang Ludi.
Dukungan Psikososial
Kesempatan sama Dodi Nuriana dari Yayasan Pita Kuning menyampaikan saat anak didiagnosis kanker, semua keluarga ikut merasakan dampaknya. Selain material, psikologis keluarga juga terdampak saat anak divonis kanker. “Yayasan Pita Kuning bergerak di luar pengobatan, dalam hal ini memberikan layanan psikososial untuk anak penderita kanker dari keluarga prasejahtera,” ujarnya.
Dodi menjelaskan, Yayasan Pita Kuning memberikan intervensi psikologis dan sosial, termasuk layanan bantuan nutrisi bulanan, biaya kontrakan bagi keluarga yang harus tinggal dekat rumah sakit untuk pengobatan. “Bila ada kebutuhan konseling, kami rujuk ke psikolog,” terangnya.
Dia menambahkan, saat ini ada 45 anak pasien kanker di 4 kota, yakni Jabodetabek, Bal, Medan dan Yogyakarta yang mendapatkan layanan Yayasan Pita Kuning. “Banyak di antara mereka remisi (membaik) setelah dirawat dan mendapatkan pengobatan,” ujar Dodi.
Menandai Hari Kanker Anak Sedunia, Hero Supermarket ikut berkontribusi untuk memberikan dukungan – dalam hal ini dukungan psikologis – untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker agar tetap memiliki semangat selama menjalani pengobatan
Direktur Hero Supermarket, Hendy mengatakan, donasi itu disalurkan melalui Yayasan Pita Kuning yang fokus pada peningkatan kualitas hidup pasien anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera di Indonesia. “Kami percaya bahwa setiap anak dan remaja dengan kanker, termasuk mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera, bisa mendapatkan perawatan psikososial terbaik dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” tandas Hendy. (HG)