Hidupgaya.co – Dengan jumlah populasi lima besar di dunia, Indonesia merupakan negara dengan salah satu pengguna internet terbesar dunia. Sebagai konsekuensinya, dengan masifnya pemakaian internet maka kejahatan siber di dunia maya juga mengikutinya. Data menyebut, ada sejumlah kejahatan siber yang lazim terjadinya, di antaranya penipuan phising, peretasan, cyber stalking dan cyber bullying alias perundungan di ranah digital.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat hingga April 2022, serangan siber di Indonesia mencapai angka 100 juta kasus. Jenis serangan siber yang banyak ditemukan BSSN didominasi oleh serangan ransomware dan malware yang merugikan pengguna. Karenanya, tetap aman saat online menjadi sangat penting dimana smartphone, komputer, dan internet menjadi bagian fundamental dalam kehidupan modern, sehingga sulit membayangkan bagaimana kita berfungsi tanpa peralatan itu.
Dalam upaya membantu individu dan usaha kecil untuk tetap aman, terlindungi, dan percaya diri dalam menggunakan internet, Kedubes Inggris Jakarta bersama Get Safe Online, organisasi nirlaba, merilis www.getsafeonline.id.
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Matthew Downing menyampaikan bahwa keamanan siber dalam waktu singkat menjadi bidang kerjas ama utama antara Inggris – Indonesia. “Kita memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga ruang siber yang bebas, terbuka, damai, dan aman,” ujarnya dalam temu media menandai peluncuran website www.getsafeonline.id, Jumat (10/2/2023).
Peluncuran layanan website http://www.getsafeonline.id di Jakarta, Jumat (10/2/2023) – dok. Hidupgaya.co
Dia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, Inggris telah bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan regulasi keamanan siber untuk sektor perbankan, mengamankan sektor telemedicine, dan memberikan informasi keamanan melalui berbagai pelatihan dan kegiatan perluasan jangkauan.
“Melalui pendanaan dari Kementerian Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris yang diimplementasikan oleh Get Safe Online, peluncuran website http://www.getsafeonline.id merupakan inisiatif penting yang dirancang agar imparsial, praktis, dan mudah untuk digunakan,” tutur Matthew Downing.
Kabar baiknya, laman itu tersedia dalam layanan dalam bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dipahami pengguna.
Kesempatan sama,CEO Get Safe Online Tony Neate menambahkan, website itu akan memberikan saran praktis dalam melindungi diri sendiri, komputer dan perangkat seluler, serta bisnis anda dari permasalahan yang ditemui di ranah online. “Website ini akan terus memberikan update berita, tips, dan kejadian terkini seputar keamanan online yang paling sering terjadi dari seluruh dunia,” ujarnya.
Toni menyampaikan, pihaknya telah membangun sebuah jaringan website dengan perwakilan lokal di 24 negara, yakni Antigua & Barbuda, Barbados, Bahamas, Belize, Cook Islands, Dominica, Grenada, Fiji, Guyana, Jamaika, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Rwanda, Samoa, Solomon Islands, St. Kitts & Nevis, St. Lucia, St. Vincent and the Grenadines, Tonga, Trinidad & Tobago, Tuvalu, dan Vanuatu. “Kami hadir di Indonesia karena melihat Indonesia sebagai pemain utama dalam penetrasi internet di Asia Tenggara,” tandasnya. (HG)