Hidupgaya.co – Penyakit tuberkulosis (TBC atau TB) masih menjadi masalah serius di Indonesia karena menyerang usia produktif yang dapat mengganggu produktivitas kerja, dan bahkan mengancam nyawa jika tak diobati secara tuntas. Beban tuberkulosis di Indonesia juga terhitung tinggi. Merujuk pada Global TB Report WHO 2021, Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis tertinggi ketiga setelah India dan Cina. Tercatat, Indonesia termasuk satu dari delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus tuberkulosis di dunia.

Mengingat tingginya beban penyakit TBC khususnya di usia produktif, PT Otsuka dan sejumlah perusahaan swasta terkemuka di Indonesia menginisiasi program Free TBC at Workplaces yang didukung oleh Kementerian Tenaga Kerja RI dan Kemenkes.

“Tuberkulosis di Indonesia umumnya dialami masyarakat dengan rentang usia 24–45 tahun. Penanggulangan tuberkulosis di tempat kerja jadi tonggak penting pemberantasan TBC di Indonesia. Sayangnya, deteksi awal serta konsistensi pada masa pengobatan masih menjadi hambatan untuk mengurangi kasus TBC,” tutur HRD and Corporate Communication Director PT Amerta Indah Otsuka Sudarmadi Widodo di acara ‘Otsuka Dukung Eliminasi TBC 2023 Melalui Program ‘Free TBC at Workplaces’ PT. Amerta Indah Otsuka, Sukabumi, Kamis (12/1/2023).

Global TB Report WHO 2021 menyebut, diperkirakan ada 824.000 kasus tuberkulosis di Indonesia, namun jumlah pasien yang berhasil ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional hanya 393.323 atau setara 48%. Artinya, masih ada sekitar 52% kasus TBC yang belum ditemukan atau sudah ditemukan namun belum dilaporkan.

Sudarmadi menyebut, Free TBC at Workplaces merupakan program yang bertujuan untuk menanggulangi TBC di tempat kerja dan memberikan pendampingan bagi mereka yang ditemukan positif TBC.  Sejauh ini perusahaan yang mendukung pengurangan TBC di tempat kerja di antaranya PT Otsuka Indonesia, PT Amerta Indah Otsuka, PT Otsuka Distribution Indonesia, PT Merapi Utama Pharma, PT Lautan Otsuka Chemical, PT Widatra Bhakti, PT Uni-Charm Indonesia Tbk, dan PT Panasonic Gobel Life Solution.

Diskusi Free TBC at Workplaces yang dihadiri Mennaker Ida Fauziah (tengah(, Najwa Shibab (kiri) dan HRD and Corporate Communication Director PT Amerta Indah Otsuka Sudarmadi Widodo di Sukabuni, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023)

Lebih lanjut dia mengatakan, stigma negatif pasien TBC di tengah masyarakat menjadi tantangan dalam proses skrining penyakit oleh pengelola perusahaan. Selain itu, kepatuhan dalam minum obat juga menjadi kendala. Padahal, patuh minum obat selama 6 bulan dapat membantu menyembuhkan TBC. “Walaupun penyakit ini memiliki risiko kematian, tetapi dapat disembuhkan dengan pengobatan secara rutin selama enam bulan,” terang Sudarmadi.

Dalam upaya mendorong pasien TBC patuh menjalani pengobatan, Otsuka juga meluncurkan aplikasi Sembuh TB. “Tujuannya untuk memaksimalkan pendampingan bagi para penderita TBC. Aplikasi ini memiliki fitur yang tidak hanya membantu mengingatkan para penggunanya untuk konsisten minum obat, tapi juga dilengkapi dengan food calculator, serta informasi seputar TBC maupun nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh,” terang Sudarmadi.

Kesempatan sama, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Ida Fauziah mengatakan untuk mengurangi kasus TBC di Indonesia dibutuhkan peran aktif dari semua pihak, baik masyarakat umum maupun pihak swasta. “Kita harus sadar TBC adalah satu di antara penyakit dahsyat. Indonesia menempati peringkat kedua dunia saat ini,” ujarnya..

Perlu diketahui, TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang umumnya menyerang paru namun tidak jarang pula bakteri dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Apabila tidak diobati, bakteri TBC dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan berpotensi mengancam jiwa. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah nyeri tulang punggung, meningitis, kerusakan sendi, gangguan hati, ginjal, atau jantung.

Menaker Ida menambahkan, sejalan dengan tujuan untuk Indonesia Bebas TBC pada 2030, program Free TBC at Workplaces” yang diinisiasi oleh Otsuka akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi kasus TBC di tempat kerja. “Adanya aplikasi ‘Sembuh TB sebagai aplikasi pendamping bagi para penderita TBC akan lebih memaksimalkan proses penyembuhan,” pungkas Ida Fauziyah. (HG)

Advertisement