Hidupgaya.co – Menyambut masuknya Web 3.0, Z  Production bersama CTRL, perusahaan metahuman factory, mengembangkan musisi metahuman. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat sebuah ekosistem kreatif bernama Romansa +62.

Disampaikan Project Director Z Production, Tyan Coaster, Romansa +62 merupakan suatu wadah untuk bernostalgia dan saling bertukar informasi kreatif dan positif. “Di tahun pertama kami akan merilis Romansa +62 dalam bentuk metahuman musician, yakni Mansa,” ujarnya dalam temu media di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Tyan menyebut,  Mansa merupakan penyanyi pendatang baru dari kalangan metahuman. Rencananya, sosok metahuman ini bakal rilis pada tahun depan dan akan gelar konser  perdana. “Untuk konser perdana itu bakal berkolaborasi dengan beberapa penyanyi dan band papan atas. Saat ini tengah dalam penjajakan,” ujar Tyan.

Sebagai penyanyi pendatang baru dalam wujud metahuman, Mansa sudah disiapkan sejumlah lagu. “Sebagai penyanyi pendatang baru dari kalangan metahuman,  Mansa akan menjalin kolaborasi dengan band papan atas, yang bakal dilakukan di antaranya video musik dan konser virtual,” terang Tyan.

Z Production bersama CTRL menciptakan sosok Mansa yang dikatakan sebagai keniscayaan di era digital sekarang ini. “Dengan cepatnya pergerakan dunia digital, metahuman influencer merupakan salah satu yang akan memiliki kesempatan baik dalam industri digital advertising. Hadirnya Mansa sebagai metahuman influencer akan mewarnai belantika musik Indonesia beserta karya-karyanya,” imbuh Founder & CEO CTRL Andy Permana.

Project Director Z Production, Tyan Coaster (tengah) dan Founder & CEO CTRL Andy Permana (kanan) – dok. Hidupgaya.co

Andy lebih lanjut menjelaskan, metahuman bisa disebut juga meta influencer. “Ini memang teknologi baru. Web 3 sudah masuk dan sudah kita jalani. Yang paling kita kenal Metaverse. Nah, untuk saat ini, metahuman itu merupakan bridging menuju Metaverse,” terangnya.

Metahuman harus memiliki persona, mencakup jenis kelamin, umur, hobi dan sebagainya.  “Mansa itu personanya musisi metahuman,” ujar Andy.

Dia mengatakan di ranah global, metahuman sudah banyak beredar, di antaranya di iindustri K-pop dan J-pop. Tyan menambahkan, band K-pop, Superkind sudah memiliki satu anggota metahuman. “Anggota Superkind itu lima, ditambah satu metahuman,” terangnya.

Tyan menjelaskan, dengan metahuman hal ini memungkinkan beberapa band yang personielnya sudah meninggal kembali dihadirkan. Dia optimistis metahuman ini memiliki masa depan yang cerah. Bahkan, dia menyebut, sejumlah musisi Indonesia sudah lebih dulu masuk dan tertarik di metaverse. Tantangan adalah manfaat ada metahuman. 

Tyan dan Andi sepakat metahuman influencer akan menjadi pilihan bagi pemilik merek untuk berkolaborasi dengan Mansa guna melakukan kegiatan promosi. Tentunya, proses kolaborasi dengan brand ini didukung dengan campaign strategy dari tim internal Z Production bersama CTRL. (HG)

Advertisement