Hidupgaya.co – Sampah masih jadi masalah di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Data menyebut, Indonesia merupakan penghasil terbesar kedua dunia setelah Cina untuk sampah plastik.
Dalam upaya mendukung pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik, PT Amerta Indah Otsuka meluncurkan program Otsuka Blue Planet suatu komitmen untuk memberikan edukasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan memfokuskan kegiatannya kepada tiga sektor penting yaitu Otsuka Eco Village, Otsuka Blue School dan Otsuka Eco Bottle.
“Akar masalah sampah di antaranya adalah kurangnya pemahaman masyarakat bagaimana memilah sampah dengan baik,” ujar Sudarmadi Widodo selaku Human Capital & Corporate Affair Director Amerta Indah Otsuka dalam temu media di pabrik Amerta Indah Otsuka Sukabumi, Jawa Barat menandai penandatanganan kerja sama PT Amerta Indah Otsuka dan Kementerian Lingkungan HIdup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa (27/9/2022).
Sudarmadi menambahkan, sampah merupakan tanggung jawab semua pihak. “Kami berharap pihak swasta lain turut menginisiasi hal yang sama. Jika dilakukan bareng bareng maka skalanya lebih besar. Meski banyak tantangannya, kami yakin edukasi masalah sampah ini bisa berhasil,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Ade Palguna, Kepala Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM KLHK RI. “Kami menyadari bahwa untuk mengurangi sampah plastik sangat dipengaruhi oleh upaya dan kontribusi positif dari masyarakat serta sektor lainnya seperti pihak swasta, sehingga kami sangat mengapresiasi PT Amerta Indah Otsuka yang berupaya untuk melakukan pembinaan bagi sekolah dan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup melalui Otsuka Blue Planet,” ujarnya.
Kesempatan sama Laibun Sobri selaku Corporate Communication Manager PT Amerta Indah Otsuka menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia demi terciptanya masyarakat yang mampu mengelola sampah berkelanjutan dengan baik dan benar secara mandiri.
“Penumpukan sampah di pembuangan akhir disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah yang dapat didaur ulang, hal Ini mendorong Otsuka untuk membuat sebuah program edukasi Otsuka Blue Planet yang bertujuan untuk membantu merubah perilaku masyarakat agar dapat mengelola sampah secara mandiri,” ujar Sobri.
Lebih lanjut Sobri menjelaskan, Otsuka Blue Planet fokus pada tiga aktivitas utama yaitu Otsuka Eco Village, Otsuka Blue School dan Otsuka Eco Bottle. “Otsuka Eco Village yang sudah dilaksanakan sejak 2021, dibuat untuk mendorong terciptanya masyarakat yang mampu mengelola sampah secara mandiri dan ini menjadi bentuk nyata dukungan PT Amerta Indah Otsuka kepada masyarakat yang berada di wilayah pabrik Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur,” terangnya.
Selanjutnya Otsuka Blue School yang dimulai sejak Juni 2022, sudah berhasil dijalankan di dua SMA yakni SMA Budi Mulia Ciledug Tangerang dan SMA Regina Pacis Jakarta. Sobri mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang dilakukan di tingkat SMA, dimana program ini membantu para siswa, guru dan pegawai sekolah agar dapat melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan khususnya botol plastik secara baik dan benar sehingga dapat menjadi sebuah kebiasaan baru yang akan berlanjut hingga dewasa serta menjadi agent of change bagi lingkungan.
“Diharapkan tiap tahun akan bertambah satu sekolah. Jadi sekolah yang didampingi saat ini merupakan pilot project untuk mengubah kebiasaan,” beber Sobri.
Dia menyebut, saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai, lahan kosong bahkan dibakar. “Untuk mengedukasi warga masyarakat, kami bekerja sama dengan paguyuban melakukan edukasi dari rumah ke rumah. Misalnya mengajari warga memilah sampah organik sisa makanan rumah tangga, yang selanjutnya diolah di lubang biopori. Ke depannya kami juga akan kembangkan budidaya manggot yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” terang Sobri.
Warga juga didorong untuk memilah sampah anorganik yang dapat didaur-ulang. Sampah plastik itu ditimbang dan bisa ditukar dengan uang tunai atau bahkan sembako oleh warga.
Kepala Sekolah SMA Budi Mulia Ciledug, Moh Suryadi Syarif mengatakan di sekolah yang diampunya para siswa diajak membangun gaya hidup berkelanjutan. “Bagaimana siswa diajarkan peduli kepada lingkungan. Kami membuat proposal usulan, dan hal ini disambut positif oleh Pocari Sweat (Amerta Indah Otsuka) karena relevan dengan program Otsuka Blue Planet,” ujarnya.
Kontribusi yang diberikan Amerta Indah Otsuka untuk Otsuka Blue School di antaranya edukasi oleh praktisi dan akademisi, memberikan pemahaman memilah sampah dengan baik. “Kami juga dibantu dengan bantuan alat dalam mengolah sampah, juga disediakan bank sampah,” ujar Syarif.
Kegiatan Otsuka Blue School itu mampu menampung 90-110 kg sampah plastik tiap bulannya di SMA Budi Mulia. “Kegiatan ini memberikan harapan besar murid-murid lebih peduli dengan lingkungan. Juga menjadi best practice sekolah lain bagaimana mewujudkan bank sampah,” terang Kepala Sekolah SMA Budi Mulia Ciledug Tangerang.
Keseriusan PT Amerta Indah Otsuka dalam mengurangi sampah plastik semakin nyata dengan dibuatnya program Otsuka Eco Bottle yaitu upaya untuk membuat kemasan botol plastik dengan bahan material daur ulang. “Hari ini, telah dilakukan pengiriman pertama botol plastik dengan komposisi 30% berbahan dasar daur ulang, yang rencananya secara bertahap akan terus ditingkatkan hingga mencapai komposisi 100% pada tahun 2030,” ujar Sobri.
Last but not least, dengan adanya program Otsuka Blue Planet diharapkan dapat membantu mengubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan memulai mengelola sampah dan membuang sampah pada tempatnya. (HG)