Hidupgaya.co – Rambut merupakan mahkota kepala yang memiliki peran penting dalam menentukan penampilan setiap individu, tidak kalah dengan kulit wajah. Rambut bermasalah, mulai menipis, rontok dan mengarah pada kebotakan menjadi hal yang ditakutkan bukan hanya wanita, namun juga pria. 

Data menyebut, 1.2 miliar orang di dunia mengalami kebotakan turunan, yang bagi sebagian besar orang dapat mempengaruhi nilai estetik atau menurunkan rasa percaya diri. 

Disampaikan CEO The Clinic Beautylosophy, dr. Danu Mahandaru, Sp.BP-RE, survei menunjukkan 4 dari 10 orang tidak datang ke klinik yang tepat terkait masalah rambut, demikian pula 8 dari 10 orang tidak mendapatkan perawatan rambut yang sesuai dengan masalah mereka.

CEO The Clinic Beautylosophy dr. Danu Mahandaru, Sp.BP-RE (jas hitam) menjelaskan kelebihan tanam rambut robotik didampingi dr. Nilam Permatasari, Sp-BP-RE (jas putih) – dok. HIdupgaya.co

“Untuk mengatasi masalah rambut, harus diketahui dulu diagnosisnya agar mendapatkan perawatan yang tepat. Itulah pentingnya konsumen datang ke klinik yang menawarkan bukan hanya perawatan, namun juga mampu mendiagnosis dengan benar sehingga masalah rambut ini bisa teratasi,” terang Danu dalam temu media di The Clinic Beautylosophy Cipete Jakarta Selatan, Senin (6/6/2022).

Kesempatan sama, dr. Nilam Permatasari, Sp.BP-RE selaku Direktur The Clinic Beautylosophy menyampaikan, setiap masalah kerontokan sampai dengan kebotakan mempunyai cara dan perawatan yang berbeda. “Pada kondisi kulit kepala yang masih kusam berarti masih terdapat folikel, dapat ditangani dengan cara medikamentosa, sedangkan pada kondisi kulit kepala yang mengkilap/ tidak ada folikel, jalan satu-satunya hanya dengan tanam rambut,” bebernya.

Tanam rambut memang tengah naik daun di Indonesia, menyusul banyak publik figur yang merestorasi rambutnya yang mulai botak dengan cangkok rambut, bahkan sampai ke luar negeri.

Namun sejatinya, tanam rambut bukanlah solusi semua masalah rambut. Dokter Danu menyampaikan, untuk kondisi autoimun Alopecia aerata yang membikin area pitak bisa diatasi dengan injeksi kortikosteroid untuk mengembalikan pertumbuhan rambut, yang butuh waktu 2-3 bulan untuk tumbuh kembali. “Namun jika memang di area kulit kepala tidak ada lagi folikel rambut, maka perlu dilakukan tindakan yang lebih agresif, yaitu tanam rambut,” tuturnya.

Bicara tentang hair transplant, The Clinic Beautylosophy kini hadirkan layanan tanam rambut robotik pertama di indonesia – bahkan Asia Pasifik.  Tanam rambut robotik itu menggunakan robot dari ARTAS® iX yang berasal dari Amerika dan telah bersertifikasi oleh FDA (Amerika Serikat) dan CE (Eropa). “Robot ini dapat melakukan penanaman rambut secara otomatis dengan cepat dan presisi,” terang Nilam. 

Transplantasi rambut robotik menggunakan ARTAS® diklaim merupakan evolusi metode tindakan terkini di dunia. Tindakan ini memiliki sistem transplantasi rambut dengan yang menggunakan teknologi  kecerdasan buatan. “Mesin ARTAS® ini menghilangkan kendala metode hair transplant konvensional dengan menggantikan kinerja mekanik manusia, sehingga menghilangkan faktor kelelahan,” tutur Nilam.

Kelebihan melakukan tanam rambut dengan bantuan robot antara lain tidak meninggalkan bekas luka di area kulit kepala serta tidak muncul kebotakan di area rambut yang diambil sebagai donor (umumnya area rambut di bagian belakang). Selain itu dengan akurasi mencapai 99,99% dan kecepatan kurang dari 1 detik untuk mendapatkan folikel rambut, prosedur ini membuat proses tanam rambut yang biasanya butuh waktu lama lama dan sering tidak berhasil graftnya telah menemukan solusi.

“Dengan tanam rambut robotik, untuk 1000 rambut hanya butuh 3 jam dengan bantuan robot. Sedangkan jika dilakukan manual butuh waktu 6-7 jam – itu pun dengan human error yang tinggi karena faktor keletihan,” terang Nilam.

Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi ini menambahkan tanam rambut robotik menghasilkan tampilan rambut yang lebih alami. “Ketidaknyamanan selama prosedur juga diminimalkan, rasa nyeri juga berkurang, serta pemulihan lebih cepat. Misalnya tanam rambut robotik dikerjakan Selasa, maka Rabu bisa kembali bekerja,” urai Nilam.

Tanam rambut ini tidak hanya dilakukan di kulit kepala saja, namun juga bisa di area lain, misalnya cambang/kumis bahkan bulu dada. Perempuan yang mengenakan hijab juga bisa melakukan prosedur ini. “Usai prosedur untuk yang berhijab disarankan mengurangi keringat di area kepala, misalnya dengan mengenakan bahan hijab yang membuat kulit kepala bisa bernapas,” ujar Nilam.

Jumlah pasien yang sudah ditangani The Clinic Beautylosophy sebanyak 6 orang. “Kami baru merilis layanan ini selama dua minggu, dan puluhan pasien sudah waiting list untuk tanam rambut robotik,” tandas Danu.

Bagaimana soal biaya? Untuk tanam rambut di The Clinic Beautylosophy biayanya mulai Rp100 juta. Nah, minat? (HG)