Hidupgaya – Indonesia tampaknya menjadi pasar yang menjanjikan untuk pasar komestika, sehingga tak mengherankan perusahaan teknologi medis regeneratif CGBIO berniat memasuki pasar bedah kosmetik Indonesia dengan memperkenalkan teknik bedah kosmetik menggunakan perangkat medisnya sendiri.

Dalam acara webinar yang dihelat oleh Indonesian Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeons (InaPRAS) yang dihadiri oleh 150 staf bedah kecantikan Indonesia, perusahaan Korea Selatan itu mengungkapkan rencananya untuk masuk pasar bedah kosmetik indonesia. Seminar diselenggarakan secara live 4 hingga 6 Juni dan melibatkan lebih dari 150 staf bedah kosmetik Indonesia serta spesialis bedah plastik dari Amerika Serikat, Swedia, Jerman, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan yang berpartisipasi sebagai pembicara.
CGBIO bakal memperkenalkan teknologi bedah kosmetik dan produk asal Korea yang secara inovatif mampu memperbesar payudara dan mengurangi kerut pada wajah. CEO CGBIO, Hyun-seung Yoo, mengakui sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi karena berbagai dukungan dan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan sektor kesehatan. “Kami akan memantapkan diri di pasar bedah kosmetik Indonesia dengan memperkenalkan teknologi dan produk bedah plastik unggulan asal Korea,” ujarnya.
Berbeda dengan metode konvensional yang menggunakan implan, teknologi pembesaran payudara yang diusung CGBIO menerapkan metode inovatif yang spontan dengan menggunakan sel induk lemak payudara pasien itu sendiri. Karena menggunakan sel induk lemak pasien sendiri, maka ukuran payudara dapat diperbesar secara alami dan efek samping yang minim.
Cellunit merupakan perangkat medis dari CGBIO yang mampu memisahkan dan memurnikan sel induk lemak dan substrate vascular fraction dari jaringan lemak yang diambil dari pasien melalui teknik sentrifugasi. Hal ini dapat dilakukan secara otomatis dan waktu yang diperlukan untuk proses pemurnian dan pemisahan sangat berkurang dari 1-2 jam menjadi 45 menit saja.
Selain itu, perangkat ini menggunakan GMP-class collagenase dalam proses pemisahan untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas, serta menerapkan sealed tubing cartridge untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi pemurnian pemisahan sel – tercatat sebagai yang pertama di Korsel.
Pada November 2020, Cellunit telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan di Indonesia.
Beluna adalah alat pijat payudara yang dikembangkan berdasarkan karakteristik jaringan payudara yang dapat berubah bentuk secara perlahan saat menerima stimulasi terus-menerus dan dapat memperbaiki tingkat kelangsungan hidup lemak sebelum dan sesudah proses transplantasi lemak.
Giselle Ligne adalah HA filler multi-lapis pertama di dunia yang menggabungkan gel dan partikel asam hialuronat dengan metode yang dipatenkan, dan memiliki daya angkat yang kuat dan alami.
Saat ini, Giselle Ligne telah menerima izin dari National Medical Products Administration (NMPA) di Indonesia dan Cina, dan telah menyelesaikan dan akan melanjutkan pendaftaran produk di lebih dari 20 negara, termasuk Filipina dan Kolombia. (HG)