Hidupgaya – Di masa pandemi seperti sekarang kita tidak boleh lengah untuk selalu menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19 dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), termasuk para ibu yang masih memberikan ASI untuk bayinya. 

Diketahui, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sejak bayi dilahirkan merupakan program pemerintah. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi dengan nutrisi sempurna untuk pertumbuhan bayi serta melindungi bayi dari bakteri dan penyakit. 

Namun pada kondisi tertentu ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayi, seperti saat ibu sedang bekerja di luar rumah, edang sakit atau kondisi bayi berkebutuhan khusus (bayi lahir prematur dan bayi bibir sumbing). Hal ini yang  melatarbelakangi Pigeon untuk terus berinovasi lebih dari 60 tahun dan melakukan penelitian mengenai “Perilaku menyusu ASI pada bayi” di Pusat Riset Pigeon ‘Joso Laboratory’ di Jepang dan bekerja sama dengan para dokter anak dari berbagai universitas terkemuka untuk merancang produk botol dan dot berkualitas sebagai alternatif dan solusi agar Ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya pada berbagai kondisi.

“Semua produk botol Pigeon dikembangkan dengan bahan BPA Free dan tinta Food Contact Grade begitu juga dengan botol motif Batik, sehingga sesuai digunakan untuk wadah makanan bayi,” ujar Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division Pigeon.

Selain itu, Pigeon juga turut melestarikan kebudayaan dan warisan nenek moyang, yaitu batik. Hal ini dibuktikan dengan memperkenalkan inovasi produk botol motif batik sejak 2014. Tak hanya produk botol motif batik, pada 2016 Pigeon juga mempersembahkan kain batik cap bermotif kupu-kupu dan bangau serta kain batik tulis bermotif kupu-kupu dan parang di tahun 2017 yang melengkapi koleksi produk botol bermotif batiknya.

Pada tahun ke tujuh, di tahun ini Pigeon kembali menunjukkan komitmen dan kontribusi dalam melestarikan batik dengan mengembangkan botol motif batik yang berkolaborasi dengan desainer batik Iwet Ramadhan. Pigeon bersama dengan Iwet Ramadhan berkolaborasi sejak awal Pigeon memperkenalkan koleksi pertama botol batiknya.

Di tengah pandemi, Pigeon dan Iwet Ramadhan tidak terkendala untuk terus berkarya dengan memperkenalkan botol motif batik yang kali ini terdapat 4 motif yaitu :

– Padma sebagai simbol kesucian dan kemurnian

– Bangau sebagai simbol kebahagiaan

– Kupu-Kupu sebagai simbol cinta abadi

– Awan sebagai simbol kebahagiaan dan harapan

“Motif batik unggulan pada botol Pigeon tahun ini, yaitu Teratai (Padma) yang terinspirasi dari proses pertumbuhan tanaman Teratai yang hidup di lumpur dalam air dan dapat survive di segala kondisi cuaca maupun keadaan yang akhirnya dapat menghasilkan bunga teratai yang cantik di permukaan air. Inspirasi dan filosofi Teratai (Padma) ini dinilai sesuai dengan kondisi saat ini dimana kita sedang bertahan dari pandemi namun tetap semangat untuk percaya bahwa pada akhirnya nanti akan ada kehidupan yang indah, layaknya bunga teratai,” ujar Anis.

Selain botol motif batik teratai, tahun ini Pigeon juga meluncurkan feeding set dan kain batik tulis motif phoenix.  Nantinya juga akan diluncurkan kain batik tulis dan pouch batik motif teratai hasil karya pembatik ibu-ibu Rusunawa Pulogebang binaan Iwet Ramadhan, sebagai kelanjutan dan konsistensi Pigeon untuk mendukung para pembatik Indonesia agar tetap dapat berkarya dan melestarikan kebudayaan batik Indonesia.

Sebagai bentuk kepedulian Pigeon terhadap anak-anak yang kurang beruntung, Pigeon akan mendonasikan sebagian penjualan botol batik teratai, kain batik tulis phoenix dan kain batik tulis serta pouch batik Teratai kepada Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit- Langit (YPPCBL) untuk kegiatan operasi celah bibir dan langit-langit senilai Rp165 juta. (HG)