Hidupgaya – Ajang IndoHCF Innovation Award 2017 berhasil menjaring inovator alat kesehatan lokal terbaik. Inovator alat kesehatan yang sukses masuk 10 besar akan didorong untuk masuk pasar global mengingat harga yang terjangkau dan efektif dalam penggunaanya.

Menurut Executive VP & Senior Managing Director PT IDS Medical Systems Indonesia (idsMED) Rufi Susanto, partisipan dalam ajang IndoHCF Award ini sangat berkualitas sehingga mereka bersaing makin ketat. Rufi mengakui bakat dan talenta inovator Indonesia saat ini cukup mengesankan. “Kita bisa bawa inovasi kita ke luar negeri sehingga ke depannya kita bisa bersaing di pasar global,” kata Rufi di sela-sela malam penghargaan ajang IndoHCF Innovation Award 2017 yang berlangsung di Hotel Raffles Jakarta, baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu Rufi menjelaskan, idsMED saat ini telah berada di 8 negara, sehingga ketika karya terbaik anak negeri yang layak untuk masuk pasar industri kesehatan global, langsung bisa dipasarkan. “Apalagi harganya kompetitif. Kita harus percaya diri. Jangan hanya manfaakan produk luar negeri (impor) kemudian pasang di sini. Ini merendahkan inovasi atau karya anak bangsa,” imbuhnya.
IndoHCF Award ini merupakan program CSR dari idsMED, distributor alat kesehatan berskala besar seperti perlengkapan kamar operasi, dll.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum IndoHCF, DR. dr. Supriyantoro, SpP, MARS, mengajak para pelaku industri kesehatan untuk memanfaatkan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara tajam. “Manfaatkan celah kegiatan yang belum terbiayai pemerintah baik di pusat mapun di daerah,” ujarnya.
Supriyantoro mencontohkan ajang indoHCF, yang ternyata mendapatkan animo besar dari berbagai daerah untuk menunjukkan kreativitasnya. “IndoHCF Award pertama ini banyak peminatnya. Yang daftar hingga 194 karya dari 25 provinsi. Kami yakin masih bayak yang belum terungkap. Mutiara yang terpendam itu harus kita gosok terus,” imbuhnya.
Sudah banyak alat kesehatan yang diciptakan oleh produsen lokal dengan harga murah namun kualitasnya bagus. “Ini yang perlu kita angkat ke permukaan hingga pasar global,” ujar Supriyantoro.

Daftar Pemenang IndoHCF Innovation Award 2017
Terkait dengan ajang IndoHCF Innovation Award 2017, terdapat lima kategori penghargaan yang ditampilkan, yaitu Inovasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) Pra-RS, Inovasi Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Inovasi Alat Kesehatan, Inovasi E-Health, dan Inovasi Seni Kreasi Promosi Kesehatan.
Setelah melalui proses penjurian yang ketat, terpilih para juara di masing-masing kategori, yaitu:

1. Inovasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) Pra-RS
Juara 1: PSC Kabupaten Tulungagung
Juara 2: Si Pena Emas Melalui Brigade Siaga Bencana (BSB) Kaupaten Bantaeng
Juara 3: Si Cepat Ambulan Hebat Kota Semarang
Masing-masing mendapatkan trofi dan hadiah berupa alat kesehatan
2. Inovasi Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Juara 1: Bergandengan Tangan Menyelamatkan Ibu dan Bayi Baru Lahir Di Kabupaten Tangerang
Juara 2: Rindu KIA dari Kabupaten Kulon Progo
Juara3: Gerakan Peduli Keluarga (Garpu) dari Kabupaten Kediri
Masing-masing pemenang mendapatkan trofi dan alat kesehatan
3. Inovasi alat kesehatan
Juara 1: Inovasi Videolaryngoscope Kualitas Mercy Seharga Panci: BLACK BOX VL-SCOPE karya dr. Soni Sunarso Sulistiawan, SpAn, FIPM – Dept. Anestesiologi Dan Reanimasi FK Unair.
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp50 juta
Juara 2: POSTWEC ( Power Standing Electric Wheel Chairs) karya Thasya Tamara Putri, Siswa SMA Muhammadiah Sidoarjo.
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp30 juta
Juara 3: NIVA: Sistem Deteksi Dini Penyakit Kardiovaskular Untuk Pencegahan Penyakit Jantung dan Stroke karya dr. HASBALLAH ZAKARIA, S.T., M.Sc.
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp20 juta

4. Inovasi E-Health
Juara 1: LACAK MALARIA, Aplikasi Pelaporan Cepat Penderita Malaria Melalui Hp, karya Firmansyah dari Halmahera Selatan.
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp50 juta
Juara 2: Merealisasikan Pemrosesan Data Kesehatan Keluarga (KESGA) Program Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH) dari 0% menjadi 100% karya dr. Ajeng Sekartiwi .
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp30 juta
Juara 3: Emergency Medical Information System karya dr. med. Agung Budi Sutiono, SpBS(K), PhD, Sci.
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp20 juta
5. Inovasi Seni Kreasi Promosi Kesehatan
Juara: Promosi 10 Pedoman Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah karya PKGK FKM UI
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp20 juta
Juara 2: 1000 Jamban Untuk Roro Jomplang karya Manis Manjha
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp15 juta
Juara3: Edan-Edanan Nginceng Wong Meteng karya MProject.
Mendapatkan trofi dan uang tunai Rp10 juta
Inovasi Unik dan Kreatif
Terkait dengan inovasi alat kesehatan, Inovasi Videolaryngoscope Kualitas Mercy seharga Panci: Black Box VL-Scope. Inovasi yang diklaim murah ini terdiri dari bilah laryngoscope biasa serta berbagai bentuk modifikasinya dan sebuah kamera endoskopi.
“Harganya sesuai permintaan. Bisa mulai dari Rp200 ribua hingga Rp1 jutaan. Kelebihan alat ini merekam audiovisual yang terjadi selama proses laringoskopi dan hasilnya dapat disimpan berupa softcopy di dalam komputer/smartphone. Kalau yang produk impor harganya bisa puluhan juta dan hanya merekam visual saja,” kata dr. Soni Sunarso Sulistiawan, SpAn, FIPM, pemimpin proyek Black Box VL-Scope.
Soni menguraikan, Pembuatan Videolaryngoscope ini dipadukan dengan sebuah perangkat lunak dan layar komputer jinjing. Proses laringoskopi dapat terlihat dari layar yang dapat dihubungkan ke layar komputer maupun smartphone.
Temuan alat kesehatan yang juga menarik adalah peserta dari SMA Muhammadiah Sidoarjo juga yang menciptakan Kursi Roda listrik bagi pasien disabilitas dan lansia yang membantu untuk berdiri otomatis dengan kontrol joystick. “Kursi ini kita jual 10 juta saja. Kalau yang dari luar tentu lebih mahal,” kata Tasya, perwakilan inovator kursi roda listrik tersebut.
Kategori Inovasi KIA, yaitu Rindu KIA karya drg. Hunik Rimawati M.Kes, adalah suatu sistem pemantauan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi/anak dengan menggunakan komunikasi lancar, cepat dan tepat dari berbagai pihak di tingkat kecamatan dan kabupaten dan stake holder lain melalui Whatsapp Goup atau telepon. “Sehingga semua ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi/anak yang memerlukan rujukan karena kegawatdaruratan dapat segera dirujuk dan dilayani dengan cepat dan tepat,” ujar Hunik.