Well rounded child, mungkin istilah ini terdengar  asing di telinga. Lantas, apa makna dari istilah ini?

well rounded child

Psikolog keluarga Roslina Verauli mengungkapkan, well rounded child bisa diartikan anak yang punya kecerdasan majemuk,  bukan hanya cerdas secara akademik, namun juga cerdas emosi, cerdas sosial, kreatif, serta memiliki empati kepada orang lain.

“Anak well rounded selain berprestasi juga memiliki budi pekerti yang baik,” kata Vera dalam diskusi media  mengenai Bebenutri Plus untuk Bantu Optimalkan Asupan Gizi Anak di Jakarta, baru-baru ini.

Contoh gamblang anak well rounded dan menjadi sukses adalah presenter Oprah Winfrey. “Oprah ini manusia well rounded. Paket lengkap. Meskipun masa lalunya kelam, tidak mendapatkan pengasuhan dari ibu dan pernah dirundung seksual dari pamannya, Oprah mampu menata diri menjadi orang yang kuat,” ujar Vera. Sayangnya, tak semua bisa seperti Oprah Winfrey, meski dengan masa kecil yang kelam tetap bisa tampil menonjol.

Tapi bukan berarti anak well rounded tak bisa dibentuk sejak dini. Kuncinya, kata Vera, adalah melakukan stimulasi dini. “Stimulasi merupakan kunci anak bisa mencapai well rounded child, dan membuat anak mudah untuk menjadi orang terbaik di bidang yang diminatinya,” jelas Vera yang tengah hamil anak kedua.

Untuk memberikan stimulasi, orangtua harus menyesuaikan dengan usia anak. “Gunakan bahasa yang mereka mengerti. Orangtua juga bisa mengajarkan konsep-konsep atau benda-benda yang ada di sekitar, seperti nama benda, warna, binatang, dan tanaman,” imbuhnya.

Anak di bawah satu tahun, akan merekam ucapan dari orang di sekelilingnya.

Tahap selanjutnya, adalah merangsang anak melalui sentuhan. Lakukan dengan cara lembut, misalnya menyeka bekas air minum susu di bibirnya, mengajarkan merangkak, menjaga keseimbangan, dan sampai ia bisa berdiri.

Pada anak usia empat sampai enam tahun, orangtua bisa mengeksplorasi semua stimulasi itu dengan mengajak anak keluar rumah. Vera menjelaskan, kegiatan bermain merupakan stimulasi pas untuk anak usia tersebut.”Semua fungsi kognitif, psikomotorik, dan sosialnya kita stimulasi. Hal ini sangat penting, karena 50 perkembangan otak terjadi pada anak berusia lima sampai enam tahun,” katanya.

Dengan stimulasi yang baik, imbuh Vera, maka sel neuron di dalam otaknya yang berjumlah 100 sampai 200 miliar perlahan tersambung dengan yang sel neuron lain. Hal itu bermanfaat buat anak menyimpan informasi dan berkomunikasi. Makin kompleks ketersambungan antar sel neuron, makin cerdaslah si anak.