Hidupgaya.co – Kontes bertemakan Suara Alam Nusantara yang dihelat organisasi nirlaba lingkungan, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), sukses mengumpulkan lebih dari dua ribu foto dari berbagai penjuru Indonesia.

Kontes foto tahunan bertujuan meningkatkan kepedulian pada pelestarian alam dan biodiversitas Indonesia. Selain foto, kontes ini juga mengompetisikan video dengan tema yang sama.

“Foto dan video yang masuk tidak hanya menggambarkan keindahan dan keunikan alam dan biodiversitas di Indonesia, tapi juga menyiratkan pesan pentingnya perlindungan pada kekayaan alam bangsa kita yang patut diteruskan pada generasi mendatang,” ujar Direktur Komunikasi YKAN Priscilla Christin dalam temu media di Jakarta, Kamis (4/12).

Kompetisi ini melibatkan fotografer profesional Marrysa Tunjung Sari, aktor dan pegiat alam Ramon Tungka, musisi Monita Tahalea sebagai juri, serta fotografer senior alam liar Riza Marlon sebagai kurator khusus yang menilai karya berdasarkan keaslian, kekuatan pesan, dan kedalaman visual.

Dalam penilaian, juri tidak hanya melihat visual tapi juga menilai apakah foto tersebut mampu menyuarakan alam dan biodiversitas,.

Ramon menambahkan, pesan yang terkandung dalam foto menjadi salah satu aspek penting dalam proses penilaian. Menurutnya para juri mencoba membaca pesan apa yang ingin disampaikan fotografer sebagai peserta kontes, ketika mengabadikan sebuah momen.

Kontes foto dan video bertema Suara Alam Nusantara

Ada delapan pemenang dalam Kontes Foto dan Video Suara Alam Nusantara yang mewakili masing-masing kategori yaitu Lanskap Laut (termasuk bawah laut), Makhluk Laut, Lanskap Drone, Lanskap Non-Drone, Tumbuhan dan Jamur Liar, Satwa Liar, Burung, hingga Masyarakat Adat Indonesia. Sementara untuk video, ada dua pemenang yang mewakili dua kategori: Lanskap dan Potret.

Selain pemenang-pemenang tersebut, dipilih juga satu video untuk kategori Favorit Tiktok.

Priscilla berharap, melalui kontes seperti ini masyarakat dapat lebih menyadari kekayaan alam kita dan terinspirasi untuk menjaga kelestariannya bersama.

Setelah suara alam disajikan lewat kanal digital, kini visual foto dan video diharapkan dapat melengkapi pesan yang hendak disampaikan oleh alam. (HG)