Hidupgaya.co – Peduli pada lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama masyarakat. Penting bagi anak muda, khususnya Gen Z, menaruh perhatian pada keberlanjutan lingkungan demi masa depan lebih baik bagi generasi mendatang.

Sungai Ciliwung sejak lama menjadi sorotan karena berbagai beban lingkungan yang harus ditanggungnya. Sungai sepanjang 119 kilometer yang membentang dari Gunung Puncak, Kabupaten Bogor (Jawa Barat), melintasi Depok, Jakarta, dan Bekasi, sebelum akhirnya mencapai Teluk Jakarta, memiliki peran penting bagi sistem drainase Kota Jakarta, sekaligus menjadi sumber air dan kehidupan warga sekitar.

Namun, di balik peran pentingnya tersebut, Sungai Ciliwung menghadapi tantangan yang tidak sedikit, terutama pencemaran sampah yang memengaruhi keberlangsungan sungai itu sendiri serta lingkungannya. Karenanya, menjaga keberlangsungan Sungai Ciliwung menjadi tugas bersama seluruh masyarakat, tak bisa hanya mengandalkan pemerintah.

“Sungai Ciliwung itu menunjukkan wajah Jakarta. Di sini banyak banget lintas sektor terlibat, mulai dari pariwisata hingga ekonomi. Dan, menjaga Ciliwung ini tanggung jawab kita bersama. Gen Z bisa andil dalam hal ini, karena merekalah masa depan Jakarta. Mereka akan tinggal di Jakarta dan meneruskan keberlanjutan di kota ini,” ujar Miss Earth Indonesia Sulawesi Selatan 2019, Andi Tenri Nurafni Aprilyani (Lani) di acara Ciliwung Day 2025 yang digelar Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) di kantor Sekretariat GCB di kawasan Penjernihan, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, yang berada di tepi bantaran Sungai Ciliwung, Sabtu (29/11).

Muhammad Pratama Razacky (Rama) dan Andi Tenri Nurafni Aprilyani (Lani) di acara Ciliwung Day 2025 (dok. Hidupgaya.co)

Lani menekankan peran penting masyarakat terutama anak muda dalam menjaga lingkungan tetap lestari. “Lingkungan itu bukan warisan tapi tanggung jawab kita bersama. Setiap generasi punya cara berbeda dalam menyuarakan kepedulian lingkungan. Kalau zaman dulu melalui seminar, Gen Z bisa melakukannya melalui video TikTok durasi 20 detik, atau lewat platform media sosial lain,” bebernya.

Sementara itu, Muhammad Pratama Razacky (Rama), wakil I Abang DKI Jakarta 2023, menyampaikan sungai memiliki peran besar dalam sebuah kota. Dia mencontohkan sejumlah sungai besar yang memiliki peran vital bagi warga sekitar, seperti Sungai Thames yang membelah London, Inggris, Sungai Seine di Prancis hingga Sungai Hudson di wilayah New York, Amerika Serikat

“Kepedulian masyarakat dalam menjaga sungai bisa meningkatkan ekonomi, misalnya melalui ekowisata. Kalau semua pihak terlibat, Sungai Ciliwung juga bisa,” tutur Rama.

Ketua GCB Peni Santoso menyampaikan, 11 November dinobatkan sebagai Hari Ciliwung, merupakan pengingat sekaligus apresiasi terhadap sungai besar ini –  yang penetapannya didasari oleh penemuan bulus raksasa langka (senggawangan) di Ciliwung pada 11 November 2011.

“Hari Ciliwung adalah pengingat pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam memulihkan ekosistem sungai. Perayaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan upaya memperkuat kolaborasi agar Ciliwung semakin bersih, sehat, indah, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kami ingin Ciliwung menjadi ruang edukasi, rekreasi, dan kolaborasi lintas generasi,” tutur Peni.

Perayaan Ciliwung Day 2025 dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan, mencakup workshop upcycle, kegiatan mewarnai bertema sungai untuk anak-anak, bincang-bincang pegiat lingkungan, aksi penanaman pohon di bantaran sungai, hingga susur Sungai Ciliwung.

“Berbagai kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kepedulian, memperkuat aksi kolektif, dan menginspirasi kecintaan generasi muda terhadap kelestarian sungai,” imbuh Peni.

Kegiatan mewarnai bertema sungai di acara Ciliwung Day 2025 (dok. GCB)

Lebih lanjut Peni mengatakan, Gerakan Ciliwung Bersih telah menjalankan berbagai program revitalisasi sungai dan pengelolaan sampah berbasis komunitas, antara lain Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dan Sekolah Sungai, yang selama ini menjadi pilar edukasi dan pemberdayaan masyarakat. 

Dalam kurun 2020 – 2025, sebanyak lebih dari 26.902 kg sampah Ciliwung telah berhasil diolah melalui proses pengumpulan, pencacahan, hingga pendaur-ulangan menjadi pelet untuk dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber bahan bakar rumah tangga.

Sinergi Menuju Kota Berkelanjutan

Sungai Ciliwung memiliki peran vital sebagai ekosistem alami, jalur resapan air, ruang bermain dan belajar masyarakat, serta penyangga mitigasi banjir.  Hilangnya kualitas sungai akan berdampak langsung pada meningkatnya risiko banjir dan menurunnya keberagaman hayati. 

Di sisi lain, revitalisasi sungai yang berkelanjutan akan membantu memulihkan fungsi ekologis sekaligus mendukung pembangunan kota yang bersih, aman, dan tangguh.

Peni mengatakan, perlahan namun pasti kondisi Ciliwung membaik. “Beberapa waktu lalu ditemukan anak-anak senggawangan. Kemudian ada lobster biru, juga ikan baung, ikan dewa, bahkan muncul berang-berang, padahal saat tercemar parah hanya ada ikan sapu sapu. Ini indikator bahwa ekosistem Sungai Ciliwung membaik,” bebernya

Peni percaya memberdayakan masyarakat lokal penting untuk menjaga keberlangsungan Gerakan Ciliwung Bersih. “Local champions dengan melibatkan masyarakat penting agar program ini terus berlanjut,” tuturnya.

Deftrianov, Wakil Ketua BAPPEDA Jakarta mengapreisasi semangat GCB dalam menjaga keberlanjutan Sungai Ciliwung. “Inisiatif GCB yang didukung para pihak termasuk universitas, bisa menjadi gerakan keberlanjutan. Kalau hanya Pemprov yang bergerak, kami ada keterbatasan. Mudah-mudahan akan makin banyak local champions baru. GCB bukan lagi domain usia lanjut, namun butuh peran Gen Z. Semoga makin banyak anak muda yang mau terlibat,” ujarnya.

Kegiatan susur Sungai Ciliwung (dok. GCB)

Kesempatan sama, Head of Corporate Communications Indofood, Stefanus Indrayana menyampaikan komitmen Indofood dalam meneruskan dukungan sebagai mitra strategis GCB untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan kepedulian publik terhadap kelestarian Sungai Ciliwung.

“Indofood terus berkomitmen untuk mendukung perbaikan kualitas lingkungan, termasuk mendorong revitalisasi sungai secara berkelanjutan. Kami percaya bahwa kelestarian sungai adalah bagian penting dari kualitas hidup masyarakat,” ujar Indrayana.

Kolaborasi Indofood dengan GCB diwujudkan melalui inovasi pengelolaan sampah dan berbagai program edukasi masyakarat untuk mendukung terciptanya ekosistem sungai Ciliwung yang bersih dan sehat.

Indrayana menyebut, salah satu kontribusi Indofood dalam mendukung upaya edukasi masyarakat adalah dengan membangun kepedulian seputar pengelolaan sampah untuk ekonomi sirkular. “Saat ini, seluruh area terbuka di kantor sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih telah menggunakan paving block ramah lingkungan, hasil kolaborasi Indofood bersama Rebricks,” ujarnya. 

Seluruh paving block terpasang ini merupakan hasil pengolahan dari setidaknya 1,3 ton sampah kemasan yang telah diolah menjadi paving block berdaya tahan tinggi. (HG)