Hidupgaya.co – Setelah mengikuti rangkaian pembelajaran, sebanyak 50 peserta dari berbagai ragam disabilitas resmi dinyatakan sebagai alumni program dan siap berkontribusi di dunia kerja dengan keterampilan, kepercayaan diri, dan semangat baru.
“Prosesi kelulusan Program DBS BERSIAP kembali menorehkan langkah penting dalam upaya mewujudkan dunia kerja yang lebih inklusif,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika di sela Graduation Program DBS BERSIAP 2025 di Jakarta, Kamis (9/10).
Mona menambahkan, kolaborasi antara Bank DBS Indonesia dan KONEKIN melalui program DBS BERSIAP menunjukkan bahwa menciptakan dunia kerja yang inklusif adalah tanggung jawab bersama.
“Kami percaya, inklusi tidak berhenti pada pembukaan akses, tetapi juga pada upaya membangun lingkungan yang benar-benar memahami kebutuhan beragam individu,” tutur Mona.

Partisipasi angkatan kerja disabilitas di Tanah Air bisa dibilang masih kecil. Data Kementerian Ketenagakerjaan 2024 menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas baru mencapai 20,14 persen, sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih cukup tinggi, mencapai 10,8 persen.
Ini menunjukkan masih terbatasnya akses penyandang disabilitas terhadap dunia kerja. Untuk itu, penting bagi seluruh pihak berperan aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara.
Data United Nations Indonesia mencatat 38,8 juta penduduk Indonesia tergolong sebagai penyandang disabilitas.
Menanggapi tantangan tersebut, program DBS BERSIAP merupakan hasil kolaborasi antara Bank DBS Indonesia dan Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN) yang bertujuan membekali anak muda penyandang disabilitas dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja.
Sejak pertama kali dirilis pada 2024, DBS BERSIAP terus berkomitmen untuk menghadirkan pelatihan yang relevan, aksesibel, dan berdampak nyata.
Melalui pendekatan pelatihan yang disesuaikan dengan potensi peserta disabilitas, kami ingin membantu mereka menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa penyandang disabilitas memiliki kapasitas luar biasa untuk berkontribusi.
“Program ini adalah langkah nyata untuk menjembatani dunia pendidikan, pelatihan, dan kesempatan kerja yang lebih setara,” Mona menambahkan.
Pembekalan beragam topik pelatihan
Selama 1,5 bulan, para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan baru lulus penyandang disabilitas mendapatkan pembekalan berbagai topik pelatihan, mulai dari etika kerja, literasi keuangan dan investasi, hingga pola komunikasi di lingkungan profesional.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan keterampilan yang relevan dengan tren kebutuhan pasar kerja saat ini, seperti pemanfaatan teknologi Generative AI untuk meningkatkan produktivitas, serta dasar-dasar penggunaan Microsoft Excel untuk mendukung analisis data di tempat kerja.
Tahun ini, sebanyak 50 peserta telah mengikuti rangkaian sesi mentoring dan workshop yang dipandu langsung oleh 80 karyawan Bank DBS Indonesia sebagai mentor dan fasilitator.
Dalam kegiatan ini, para mentor berbagi wawasan, pengalaman, dan keahlian mereka untuk membantu peserta mengembangkan potensi diri dan kesiapan memasuki dunia kerja.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program sukarelawan karyawan Bank DBS Indonesia yakni People of Purpose, di mana karyawan didorong untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui kontribusi berbasis layanan maupun berbasis keahlian.
Wujud nyata semangat inklusi
Program DBS BERSIAP sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025, yang menempatkan kesetaraan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas sebagai prioritas nasional, termasuk peningkatan akses pekerjaan, pelatihan keterampilan, dan pembangunan infrastruktur yang ramah disabilitas.
Selain prosesi kelulusan, peserta diajak mengikuti dua sesi pembelajaran lanjutan, yaitu Career Panel Discussion bertema ‘Bangun Personal Branding & Raih Karier Impian’ dan Interactive Inclusive Session bertajuk ‘Belajar Bahasa Isyarat Bersama Teman Tuli’.
Sesi Career Panel menghadirkan perwakilan Bank DBS Indonesia, fasilitator, dan alumni BERSIAP yang berbagi pengalaman tentang cara membangun personal branding yang inklusif, menyusun Curriculum Vitae (CV) dan portofolio, hingga menghadapi wawancara kerja dengan percaya diri.
Sementara itu, sesi pembelajaran bahasa isyarat yang dipandu langsung oleh teman Tuli memberikan pengalaman baru bagi peserta untuk memahami pentingnya komunikasi yang setara di lingkungan kerja.

Sejak pertama diluncurkan, DBS BERSIAP terus memberikan dampak nyata bagi para pesertanya. Sejumlah alumni tahun sebelumnya kini telah berhasil menapaki dunia kerja, baik di sektor swasta maupun lembaga publik, dan terus mengembangkan kariernya secara mandiri.
Capaian ini menjadi bukti bahwa dengan kesempatan dan dukungan yang tepat, penyandang disabilitas memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara profesional.
Sebagai mitra pelaksana, Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN) berperan penting dalam merancang kurikulum, mendampingi peserta, serta memastikan seluruh proses berlangsung secara aksesibel dan adaptif terhadap berbagai kebutuhan disabilitas.
“Melalui kolaborasi ini, KONEKIN dan Bank DBS Indonesia berharap dapat mendorong lebih banyak pihak untuk turut serta membangun masyarakat yang adil dan berdaya demi menuju Indonesia inklusif ,” tandas CEO dan pendiri KONEKIN Indonesia Marthella Sirait. (HG)