Hidupgaya.co – Meskipun Korea Selatan dikenal luas akan drama romantis dan film-film yang menguras air mata, industri filmnya juga unggul dalam ranah lain: sinema 18+.
Film-film ini jauh melampaui sensasi, menggunakan erotisme sebagai alat narasi untuk mengeksplorasi kekuasaan, trauma, identitas, dan hasrat yang terpendam.
Sering kali intens secara emosional dan memukau secara visual, film-film ini bukanlah film dewasa biasa. Sinema ini menantang penonton untuk menghadapi batasan moral mereka sendiri.
Berikut adalah lima pilihan film Korea 18+ yang menarik untuk ditonton:
1. The Handmaiden (2016)
Disutradarai oleh sineas visioner Park Chan-wook, The Handmaiden bukan sekadar film erotis, melainkan mahakarya sinematik. Terinspirasi oleh novel Fingersmith karya Sarah Waters, kisahnya berlatar era Korea yang diduduki Jepang.

Di balik visual yang mewah, terdapat kisah cinta lesbian terlarang antara seorang wanita bangsawan dan dayangnya yang dimulai dengan tipu daya dan berakhir dengan pembebasan.
Adegan-adegan eksplisitnya jauh dari kata asal-asalan. Adegan-adegan tersebut menjadi momen kebenaran di mana topeng-topeng jatuh dan kemanusiaan yang hakiki muncul.
Jijik dan terkejut, wanita itu merobek halaman-halaman buku. Hubungan intim adalah tema utama film ini. Adegan intim sangat gamblang dan detail, serta mencakup berbagai tindakan dan posisi.
Bertentangan dengan apa yang mungkin sempat kita pikirkan, tidak ada boikot atau protes di Korea karena penggambaran adegan intim atau homoseksualitas. Pemeran dalam film ini antara lain Kim Taeri, Kim Min-hee dan Ha Jung-woo
2. A Frozen Flower (2008)
Drama sejarah ini mendobrak tabu dengan penggambaran intens tentang cinta homoseksual dan intrik politik.
Berlatar di Dinasti Goryeo, A Frozen Flower mengisahkan seorang raja, ratu, dan kekasihnya, komandan pengawal kerajaan.
Ketika raja memerintahkan kekasihnya untuk menghamili ratu demi tujuan dinasti, ketiganya terseret ke dalam pusaran nafsu, pengkhianatan, dan tragedi.
Adegan-adegan erotisnya berani namun penuh tujuan, menyoroti bagaimana cinta, ketika terjerat dengan kekuasaan, menjadi destruktif. Song Ji-hyo, Jo In-sung, Joo Jin-mo terlibat dalam film erotis ini.
3. Obsessed (2014)
Berlatar di lingkungan militer yang ketat selama masa perang, Obsessed menceritakan kisah seorang perwira tinggi yang memulai hubungan terlarang dengan istri bawahannya.
Terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dan menderita trauma PTSD, ia menemukan penghiburan dalam pelukan orang lain.
Momen-momen sensual dalam film ini dibumbui dengan kesuraman, tidak hanya menggambarkan keintiman fisik tetapi juga kejatuhan para karakter ke dalam kehancuran emosional.
Film ini merupakan studi tentang bagaimana cinta, ketika ditekan oleh tugas dan norma sosial, dapat bermutasi menjadi obsesi. Saksikan penampilan pemeran utama Lim Ji-yeon, Song Seung-heon, dan Cho Yeo-jeong.
4. Secret Love (2010)
Awalnya kurang dihargai, Secret Love adalah permata tersembunyi yang dengan cerdik memanipulasi identitas dan hasrat.
Seorang perempuan muda menghadapi gejolak emosi ketika saudara kembar identik suaminya yang koma memasuki hidupnya.
Ketika ketertarikan memudar dengan kewajiban, dan cinta bercampur dengan rasa bersalah, penonton dipaksa untuk merenungkan: apa yang mendefinisikan cinta, penampilan, ingatan, atau sesuatu yang lebih dalam?
Beberapa adegan seks terasa menghantui alih-alih provokatif, menekankan kebingungan daripada kenyamanan. Yoo Ji-tae dan Jin Seo Yon jadi pemeran utama film ini.
5. Scarlet Innocence (2014)
Ketika seorang profesor mengakhiri perselingkuhan dengan seorang perempuan yang lebih muda untuk kembali ke keluarganya, ia percaya semuanya sudah berakhir.
Bertahun-tahun kemudian, perempuan itu kembali bukan untuk berdamai, melainkan untuk balas dendam. Ketika perempuan yang dulunya naif itu berubah menjadi femme fatale, seksualitas menjadi senjatanya.
Scarlet Innocence adalah kisah balas dendam modern di mana cinta, rasa bersalah, dan dendam terjalin dalam tarian maut. Esom dan Jung Woo-sung jadi pemeran film beraroma pembalasan dendam ini.

Scarlet Innocence merupakan adaptasi lepas dari cerita klasik Korea, The Story of Simcheong, dengan latar waktu masa kini.
Naskah film ini ditulis Jang Yoo-mi yang menulis naskah film Luck-Key, serta Cheer Up, Mr. Lee. Ia bekerja sama dengan Yim Pil-sung yang turut menulis dan menjadi sutradara film ini.
Berkat film ini, Esom membawa pulang piala Aktris Baru Terbaik dalam acara Director’s Cut Awards 2015.
Film Korea 18+ bukan hanya tentang adegan provokatif, tetapi juga kaya akan simbolisme, komentar sosial, dan kompleksitas emosional.
Dalam kelima film ini, seks bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mengeksplorasi kebebasan, kekuasaan, rasa malu, dan penebusan. (HG)