Hidupgaya.co – PT Darya-Varia Laboratoria Tbk meluncurkan program D-STAR 2025 untuk mendukung mahasiswi berbakat di bidang farmasi, dengan fokus pada pengembangan herbal dari kekayaan hayati Indonesia.
Program D-STAR 2025 adalah inisiatif yang mendukung mahasiswi berbakat di bidang farmasi untuk mengembangkan riset kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan, sebagai bagian dari perayaan 50 tahun Darya-Varia.
Tahun ini, empat mahasiswi terbaik berhasil terpilih sebagai penerima D-STAR 2025, yaitu Anggininda Salsabila (Universitas Airlangga), Vira Nuha Sabita (Universitas Indonesia), Iffah Zakiya Yasmin (Universitas Gadjah Mada), dan Hanifa Syifa Kamila (Sekolah Farmasi ITB).
Para pemenang akan mengembangkan riset berbasis teknologi farmasi dan kekayaan hayati Indonesia yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi dunia farmasi dan kesehatan.
Direktur Utama Darya-Varia Dr. Ian Kloer menekankan pentingnya keberagaman dalam inovasi kesehatan dan memberikan ruang bagi generasi muda untuk bereksperimen dan berkontribusi. “Program ini menawarkan beasiswa riset, pelatihan, mentoring, dan peluang jejaring profesional, dengan fokus pada integrasi ilmu pengetahuan modern dan tanaman obat Indonesia,” ujarnya.
Lilis, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, menekankan pentingnya perspektif wanita dalam riset untuk peran strategis dan solusi kesehatan yang inklusif. “Meningkatnya partisipasi peneliti wanita diharapkan dapat memperkuat fondasi riset farmasi dan kesehatan di Indonesia,” tuturnya.

Program D-STAR mendapat dukungan dari akademisi, termasuk Prof. Junaidi Khotib, yang melihatnya sebagai kontribusi strategis bagi riset farmasi dan kesempatan bagi mahasiswi untuk menjelajahi potensi riset yang relevan.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyampaikan bahwa D-STAR memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa. “Bukan hanya soal pendanaan, tapi juga soal bagaimana mereka membentuk pola pikir peneliti yang tangguh dan berorientasi pada dampak,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI). menyampaikan bahwa kita sedang membangun budaya akademik dan profesional yang lebih terbuka dan menghargai kontribusi dari berbagai latar belakang.
Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. apt. Diky Mudhakir, S.Si., M.Si., Ph.D., menambahkan salah satu kekuatan program D-STAR adalah kemampuannya menjembatani dunia akademik dan industri. Dalam hal ini mahasiswa tidak hanya belajar meneliti, tapi juga memahami konteks nyata dari apa yang mereka kerjakan. (HG)