Hidupgaya.co – Pagelaran Sabang Merauke di Indonesia Arena, Senayan yang berlangsung 22, 23, dan 24 Agustus berhasil menarik hampir 28.000 penonton yang merayakan kekayaan budaya Indonesia dengan mengenakan wastra nusantara.

Pagelaran Sabang Merauke 2025 Hikayat Nusantara tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga membangkitkan apresiasi terhadap budaya, menginspirasi generasi muda, dan memperlihatkan Indonesia mampu menghadirkan pertunjukan kolosal bertaraf internasional.

Tidak hanya menampilkan kisah budaya nusantara dalam format teatrikal kolosal yang digelar secara spektakuler dan megah di panggung utama stadion Indonesia Arena, Pagelaran Sabang Merauke 2025 menjadi perayaan budaya multidimensi, di mana setiap sudut venue hidup dengan seni, musik, instalasi, dan interaksi penonton.

Selain dihibur atraksi marching band Korps Musik Bhumi Pura Dharma Ksatria dari Jakarta, penonton juga disuguhi atraksi memukau Barongsai Kong Ha Hong. 

Instalasi karya Jember Fashion Carnaval (dok. Pagelaran Sabang Merauke)

Selain itu, parade kostum dari Jember Fashion Carnaval yang dipimpin oleh Bubah Alfian dan Pesona Gondanglegi yang digagas oleh Kamti Astuti menampilkan karakter ikonis dengan detail etnik, simbol warna dan identitas budaya Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Di Pagelaran Sabang Merauke pengunjung juga dapat menikmati berbagai spot foto menarik, termasuk Mural Wall PSM yang menggambarkan Hikayat Nusantara, poster ikonis di dinding, dan Dance Hall of Fame yang memajang foto 351 penari, di mana 70% di antaranya merupakan wajah baru, termasuk 27 penari dari ‘The Audition’.

Bunta Inoue, seniman kontemporer asal Jepang yang dikenal sebagai Art Maniac, melakukan live painting terinspirasi oleh musik dan energi panggung di ajang tersebut, menggabungkan filosofi Zen dan teknik tradisional Jepang dalam karya ‘Inspirations’ yang merefleksikan warisan spiritual Jepang.

Berbagai art installation turut memperkaya pengalaman pengunjung, termasuk instalasi Radiate a Light’ karya I Made Palguna, yang merepresentasikan cara tradisi Indonesia berkomunikasi dengan leluhur dan Sang Pencipta, terinspirasi dari arsitektur sakral seperti pura dan candi.

Bunta Inoue melakukan aksi live painting Pagelaran Sabang Merauke 2025

Di Pagelaran Sabang Merauke 2025 juga dihadirkan lukisan ‘Taman Becik Pisan’ oleh I Made Agus Saputra, contoh seni kontemporer Bali yang menggabungkan elemen tradisional dan modern, mencerminkan budaya Pulau Dewata serta mengajak penonton merenungkan pengaruh lokal dan global terhadap identitas pulau.

Tak kalah seru, di berbagai lantai Indonesia Arena, Cultural Fair dan UMKM Festival menghadirkan pengalaman kuliner sekaligus produk lokal khas nusantara. Tahun ini terdapat 43 gerai makanan dan minuman, termasuk deretan food truck di area luar, serta 30 gerai produk lokal bukan kuliner yang memamerkan kerajinan tangan dan karya inovatif.

Di lantai satu Indonesia Arena, pengunjung dapat menemukan Desa Wisata & Desa Binaan Bakti BCA, yang menampilkan produk karya masyarakat desa dan booth mitra yang berfokus pada pelestarian kearifan lokal, termasuk Gemah Semilir, Wisata Wayang, Linette Bags, Precious One, Doesoen Kopi Sirap, dan Marista Santividya.

Semoga tahun depan Pagelaran Sabang Merauke hadir lebih megah dan meriah. (HG)