Hidupgaya.co – Desainer muda tanah air, Adith, meluncurkan koleksi ‘Eunoia’ untuk Fall/Winter 2025/2026 di ajang JF3 Fashion Festival 2025 yang dihelat di Summarecon Kelapa Gading Jakarta.
Sebanyak 15 busana siap pakai meluncur, mengedepankan filosofi keseimbangan hidup. Koleksi ini mengusung pesan perlunya menjaga harmoni tradisi yang diajarkan leluhur kepada kehidupan modern di tengah kesibukan dan tuntutan hidup sehari-hari.
“Koleksi Eunoia memiliki pesan tentang berkesadaran dalam berbusana, backward to forward yang dieksekusi menjadi koleksi fashionable. Untuk koleksi ini bahkan ada busana yang tidak memotong kain sama sekali, jadi bisa dibilang zero waste,” ujar Adith dalam acara temu media di Fashion Tent JF3 Fashion Festival 2025 di La Piazza Summarecon Kelapa Gading, Jumat (25/7/2025).
Jebolan Universitas Airlangga itu langsung tancap gas sekembalinya mengikuti ajang New York Fashion Week the Shows Spring Summer 2025 untuk menyiapkan koleksi ‘Eunoia’ yang konsisten mengusung keberlanjutan, antara lain menggunakan botol plastik sebagai hiasan dalam karya terbarunya.

Adith dikenal sebagai desainer muda Indonesia yang menampilkan karya inovatif dan berkelanjutan, terutama dalam penggunaan bahan-bahan daur ulang. Pemakaian bahan daur ulang dalam karyanya berangkat dari kesadaran bahwa limbah fashion menjadi limbah terbesar kedua yang sulit terurai.
“Saya pakai limbah botol plastik sebagai embellisment (hiasan). Ide ini saya temukan saat belanja di toko kain dan menemukan bahan berkilau. Kilauan itu bisa diciptakan dari plastik yang ditempel di bahan itu,” terangnya.

Tema hubungan manusia dengan alam, sebuah konsep yang sering diusung oleh Adith dalam berkarya, tetap terasa dalam koleksi kali ini. Bahan siquins yang berasal dari limbah plastik tampak elegan dikenakan para model yang melangkah anggun dan percaya diri.
Dia berharap, konsumen yang membeli dan memakai koleksinya berarti mendukung keberlanjutan, bukan hanya bagi alam, tapi juga society yang hidup dari situ.

Dalam ‘Eunoia’, Adith menonjolkan berbagai gaya yang menggabungkan antara unsur nostalgia, modernitas, dan kenyamanan. Paduan gaya ultrafeminin dihadirkan dengan desain yang terinspirasi varsity casual glamour dengan paduan bahan siquins menggunakan bahan yang nyaman dan breathable seperti woll, crispy, dan satin untuk menghadirkan busana yang tidak hanya indah tetapi juga nyaman digunakan.
Soal warna, desainer kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah itu, memilih keseimbangan antara elegansi dan memprovokasi, dengan paket warna cherry lacquer. Palet ini membawa kesan lembut namun tetap memiliki karakter kuat, cocok untuk dikenakan di berbagai kesempatan. (HG)