Hidupgaya.co – Susu memiliki banyak kebaikan yang bermanfaat bagi setiap tahap kehidupan. Kehidupan tahap awal di masa kanak-kanak membutuhkan asupan susu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Selain itu, membiasakan minum susu secara rutin membantu membangun tulang kuat juga membentuk generasi tanggguh sebagai pondasi utama dalam membangun negeri.
Bukan hanya anak-anak, sejatinya susu dibutuhkan di segala usia, termasuk dewasa dan lansia.
Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB, susu merupakan adalah sumber pangan bergizi tinggi yang berperan penting dalam perbaikan status gizi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja.
“Susu menyediakan gizi esensial yang dibutuhkan tubuh. Mengandung asam amino lebih lengkap dibandingkan protein nabati,” ujar Prof Hardinsyah dalam diskusi bertema ‘Rayakan Kebaikan Susu, Raih Kekuatan untuk Menang’ yang dihelat Frisian Flag Indonesia bersama IPB University menandai Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara di IPB Bogor, Senin (2/6/2025).

Susu memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas gizi. Cairan berharga yang dihasilkan mamalia ini mengandung gizi makro dan mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal, daya tahan tubuh, serta fungsi kognitif mulai dari usia dini hingga dewasa.
Susu sapi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki status gizi, menjaga hidrasi, meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, serta membantu regulasi nafsu makan pada anak sekolah.
Kandungan zat gizinya seperti AA, DHA, dan kolin juga berperan dalam mendukung perkembangan kognitif, sementara proteinnya membantu performa fisik dan pemulihan fungsi otot.
Kandungan gizi susu bisa disesuaikan dengan kebutuhan usia dewasa hingga lansia. “Susu bisa difortifikasi dengan mineral yang dibutuhkan tubuh, sesuai usia. Untuk kondisi tertentu juga membutuhkan susu untuk menunjang kesehatan tubuh, misalnya mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang,” ujar Prof Hardinsyah.
Sedangkan susu untuk ibu hamil difortifikasi asam folat demi menjaga kesehatan janin.
Manfaat produk susu sangat tergantung dari kualitas bahan bakunya, yakni susu segar. Frisian Flag Indonesia menempatkan kualitas produk susu sebagai hal utama mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), dan untuk itu penting untuk memastikan pasokan susu segar yang berkualitas dari para peternak sapi perah lokal yang menjadi mitranya.
Hal ini mendorong FFI untuk terlibat langsung meningkatkan produktifitas susu segar dari peternak lokal.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, menyampaikan FFI mengadopsi semangat dari induk perusahaan FrieslandCampina untuk tumbuh bersama peternak. “Membantu para peternak sapi perah lokal untuk memproduksi susu segar lebih banyak dalam kualitas yang sangat baik menjadi fokus kami,” ujarnya.

Untuk mendorong produktivitas peternak lokal, Frisian Flag Indonesia telah menjalankan program Dairy Development (DD) lebih dari 30 tahun dengan misi meningkatkan produksi susu sapi segar berkualitas melalui kemitraannya dengan koperasi.
Andrew menyampaikan, program Dairy Development mendorong tata kelola dan standar manajemen peternakan, dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal Indonesia, dengan mempromosikan praktik good dairy farming practices (GDFP).
“Melalui DD, FFI telah mendampingi dan memperkuat kapasitas puluhan ribu peternak sapi perah lokal,” tuturnya.
Khusus untuk pemberdayaan peternak muda, DD menggelar Young Progressive Farmer Academy (YPFA) untuk tata kelola peternakan yang modern dan berkelanjutan. “Kami bahkan memberangkatkan peternak muda ini untuk menimba ilmu langsung dari peternakan sapi perah di Belanda,” lanjutnya.
Terkait upaya tersebut, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Dr. drh. Nuryani Zainuddin, MSi., menyampaikan apresiasi terhadap upaya FFI memajukan peternakan lokal.
Dalam diskusi yang sama, Nuryani menekankan bahwa Hari Susu Nusantara adalah momentum penting untuk mengingatkan bahwa susu bukan sekadar minuman biasa.
“Di balik segelas susu tersimpan manfaat besar bagi kesehatan, kecerdasan, dan daya tahan tubuh, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia,” terangnya.
Tak dimungkiri, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan terendah di Asia Tenggara. Untuk itu, peningkatan produksi susu dalam negeri perlu ditingkatkan agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri.

Nuryani menyebut, pemerintah menargetkan swasembada susu nasional pada 2029 melalui penambahan satu juta ekor sapi perah, modernisasi peternakan, dan kemitraan antara industri dan peternak. “Ini adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional dalam RPJMN, yang akan membuka peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat aktif membangun ketahanan pangan bangsa,” terangnya.
Last but not least, Andrew mengingatkan pentingnya susu sebagai sumber gizi yang mudah diakses dan menyehatkan, selain mendorong peternak sapi perah lokal.
Dia menambahkan, Hari Susu Sedunia yang diperingati 1 Juni juga dirayakan sebagai Hari Susu Nusantara ini juga memberi makna tentang kebaikan susu yang lebih luas. “Tidak hanya baik untuk kesehatan, kemandirian produksi susu segar dalam negeri juga memberikan ruang bagi peternak sapi perah lokal untuk maju dan berdaya, bagi dirinya, untuk masyarakat di sekitarnya,” tandas Andrew. (HG).