Hidupgaya.co – Merek busana santun Hidah Pratama Fashion merilis koleksi teranyar dalam sebuah mini show bertajuk Eternal Bloom di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Merek modest fashion yang dibesut Hidah Pratama ini menyajikan koleksi busana yang cocok dikenakan perempuan usia 20an hingga 40an.

Kiprah Hidah ke ranah fashion bermula dari kesukaannya belanja. Berangkat dari sana, dia tergerak ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. “Awalnya, saya hanya suka belajar tentang fashion dari berbagai sumber. Suka belanja, hobi dengan fashion, dari yang kelas menengah, kelas bawah, tetap beli,” ujarnya di sela peluncuran koleksi Hidah Pratama Fashion di  PROSOCHI Mediterranean, Kemang, Jakarta Selatan dengan dekorasi kental bernuansa bunga warna warni.

Saat membesut Hidah Pratama Fashion, perempuan yang lebih dulu memiliki lini bisnis skincare ini ingin menciptakan simbol kekuatan perempuan, bukan semata menjual pakaian. “Di suatu titik saya merasa ada kebutuhan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda di dunia fashion. Saya ingin brand ini menjadi simbol kekuatan perempuan Indonesia,” terangnya.

Hidah Pratama (dok. ist)

Hidah berpendapat bahwa fashion bukan semata soal gaya dan penampilan, melainkan juga tentang menciptakan ruang dan peluang.

Melalui merek fashion yang dirintisnya, ia berharap perempuan dari beragam latar belakang memiliki kesempatan mandiri secara finansial. “Sukses bukan hanya untuk yang punya latar belakang tertentu. Bahkan ibu rumah tangga pun bisa meraih kesuksesan tanpa mengandalkan orang lain,” tutur Hidah.

Sistem reseller yang merangkul

Bertujuan maju bersama, Hidah Pratama Fashion juga mengundang reseller untuk menjual produk. Bukan hanya wanita, laki-laki juga bisa menjadi mitra dalam menjual produk busana santun.

Tak hanya menjual produk, Hidah dan timnya juga menyediakan pelatihan, mulai dari cara menjual, menggunakan media sosial, hingga mengelola bisnis demi meningkatkan penjualan.

Sistem reseller diharapkan dapat membantu mereka yang tergerak memulai usaha sendiri tanpa modal besar.

Sistem penjualan ini sengaja dirancang  untuk merangkul pihak yang bersedia bekerja sama, jadi tidak dilepas begitu saja. “Di dalamnya, ada ruang diskusi, pelatihan, dan workshop yang menghidupkan semangat dan kemampuan bisnis,” Hidah memaparkan.

Koleksi Hidah Pratama Fashion (dok. ist)

Dalam perjalanan bisnisnya, ia melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor pemerintahan, demi menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkembang.

Produk Hidah Pratama Fashion dibuat dengan materi berkualitas yang nyaman, harga terjangkau dengan pilihan warna kekinian, termasuk warna pastel.

Melalui merek fashion yang dibesutnya, Hidah hendak menyediakan produk dengan desain yang dapat dipakai oleh siapa saja. Bahkan tersedia produk sarimbit untuk dikenakan pria dan wanita.

Mengaku tak memiliki latar belakang fashion, Hidah memiliki tim solid yang akan membantunya dalam mengembangkan produk.

Hidah yang semula terbiasa dengan pasir dan tanah merah – karena sebelumnya bergerak di bisnis tambang dan tambak – saat mulai merintis bisnis fashion mulai terjun langsung. “Saya mulai belajar, bertanya tentang setiap bahan sampai akhirnya bisa menentukan pilihan yang tepat,” ujarnya.

Gandeng Adelia Pasha sebagai muse

Di gelaran mini show, Hidah Pratama menjadikan Adelia Wilhelmina atau Adelia Pasha sebagai muse.

Hidah Pratama dan Adelia Pasha (dok. ist)

Menurutnya, Adelia sebagai muse bukan hanya untuk kebutuhan kampanye visual, tapi juga akan terlibat dalam sesi kurasi desain khusus edisi kolaboratif yang rencananya dirilis menjelang akhir tahun.

“Kak Adelia itu punya aura keibuan, kuat tapi tetap stylish. Itu yang saya cari untuk mewakili koleksi terbaru kami,” ujar Hidah.

Adelia ternyata sudah terlibat dalam berbagai kolaborasi dengan Hidah sebelum didaulat menjadi muse. Dia bahkan memuji Hidah  sebagai figur inspiratif yang menggabungkan fashion dan dakwah sosial. “Kak Hidah itu luar biasa. Tidak hanya menghadirkan fashion yang syar’i dan elegan, tapi juga benar-benar peduli pada pemberdayaan perempuan,” ujarnya. (HG)