Hidupgaya.co – Bermain merupakan pekerjaan utama anak yang memiliki manfaat krusial dalam menunjang tumbuh kembang di usia dini. Alasan bermain menjadi hal penting, alasannya tak lain aktivitas ini dapat merangsang kreativitas, daya pikir, maupun keterampilan sosial dan emosional anak.

Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, bermain bukan sekadar kegiatan menyenangkan bagi anak, melainkan cara belajar yang efektif untuk perkembangan kreativitas, daya pikir, keterampilan sosial dan emosionalnya.

Studi menunjukkan, bermain bagi anak usia dini terbukti efektif dalam meningkatkan kreativitas.

“Saat bermain, anak akan belajar berekspresi, berinteraksi, dan berkomunikasi, sekaligus
mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya,” terang Vera di acara peluncuran kampanye Main Jangan Main-Main dari Nestlé LACTOGROW di Jakarta, baru-baru ini.

Diskusi tentang pentingnya keterlibatan orang tua bermain bersama anak (dok. Ist)

Vera menekankan pentingnya peran orang tua untuk membangun komunikasi dan memberikan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan kemampuan seperti pemecahan masalah, berpikir fleksibel, hingga keberanian mencoba ide-ide baru. “Orang tua harus terlibat aktif bersama anak, dalam artian anak tidak dibiarkan bermain sendiri,” beber psikolog anak dan keluarga ini.

Interaksi sederhana saat bermain bersama, sebut Vera, berperan penting dalam pembentukan karakter anak.

Sayangnya, masih cukup banyak orang tua yang belum memahami pentingnya bermain dan terlibat bersama anak.

Miranti Burhan, Category Marketing Manager LACTOGROW menyampaikan masih banyak orang tua yang menganggap bermain hanya sebatas hiburan bagi si Kecil, bukan bagian dari proses belajar tumbuh kembang. “Dengan anggapan ini banyak orang tua yang belum aktif terlibat namun hanya sekedar menemani dan engawasi saat anak sedang bermain,” tuturnya.

Mengutip survei JAKPAT 2025, hanya 1 dari 3 ibu yang bermain bersama anaknya minimal 60 menit sehari sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Situasi ini tentu sangat disayangkan meningat momen bermain bersama adalah waktu yang sangat penting untuk orang tua berkomunikasi dengan anak.

Main Jangan Main-Main di LACTOGROW PlayWorld

Untuk mengingatkan kembali pentingnya bermain anak dan keterlibatan orang tua secara aktif di dalamnya, LACTOGROW merilis kampanye ‘Main Jangan Main Main’ yang punya tujuan mulia mengajak para orang tua untuk bermain bersama anak demi tumbuh kembangnya menjadi aktif dan kreatif.

Miranti menyampaikan, LACTOGROW PlayWorld, arena bermain bagi keluarga sebagai inspirasi bagi orang tua untuk mengasah kreativitas dan aktivitas fisik anak melalui stimulasi main bersama.

Setelah sukses digelar di Palembang pada 22-23 Februari silam, LACTOGROW PlayWorld akan hadir di Jakarta pada 9-11 Mei, Bandung pada 6-8 Juni, Surabaya pada 25-27 Juli, dan
Medan pada 29-31 Agustus 2025.

Miranti Burhan, Category Marketing Manager LACTOGROW menyampaikan kampanye LACTOGROW PlayWorld bertujuan mengingatkan kembali pentingnya bermain anak dan keterlibatan orang tua secara aktif di dalamnya (dok. ist)

Di acara itu orang tua didorong melakukan
eksplorasi main bersama si Kecil, berbagi pengalaman dengan pakar dan mom influencer, hingga mengetahui tingkat kreativitas anak melalui creativity screening test bersama psikolog anak.

“Inisiatif ini menjadi bentuk nyata komitmen Nestlé LACTOGROW untuk anak Indonesia agar tumbuh aktif dan kreatif melalui stimulasi yang tepat dari luar dan gizi yang optimal dari dalam,” ujar Sufintri Rahayu (Fifin), Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia dalam sambutannya.

Hal itu selaras dengan tujuan Nestlé untuk menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang.

“Nestle meyakini bahwa kombinasi yang tepat antara asupan gizi dari dalam dan stimulasi dari luar berupa aktivitas bermain dapat mendorong si Kecil dapat tumbuh optimal menjadi lebih aktif dan kreatif,” tegas Fifin seraya menambahkan hal itu dapat membangun fondasi kuat bagi anak untuk berkembang menjadi pribadi yang luar biasa.

Pentingnya menjaga kesehatan saluran cerna dengan probiotik

Namun perlu diingat, bermain saja tidak cukup untuk menunjang tumbuh kembang anak mencapai optimal. Untuk itu perlu diimbangi dengan nutrisi yang sesuai dengan tahapan usia.

Sufintri Rahayu (Fifin), Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia, menegaskan komitmen Nestlé LACTOGROW pada anak Indonesia (dok. ist)

Gangguan diare atau sembelit tak jarang menjadi hambatan dalam tumbuh kembang anak. Disebut sebagai ‘otak kedua’ kesehatan saluran cerna anak penting untuk menunjang tumbuh kembang optimal. Agar saluran cerna sehat, probiotik yang kerap disebut bakteri baik harus dalam kondisi cukup.

“Selain itu, agar probiotik ini tumbuh optimal perlu ada makanannya, yakni prebiotik,” ujar  Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dokter spesialis anak anak ahli Gastro Hepatologi.

“Sistem pencernaan merupakan otak kedua tubuh kita,” imbuhnya.

Sementara itu, pencernaan yang sehat berperan langsung terhadap suasana hati, konsentrasi, dan fungsi kognitif anak, begitu juga sebaliknya tekanan emosional juga bisa mempengaruhi kerja pencernaan, seperti gangguan penyerapan nutrisi, nyeri perut, hingga perubahan pola buang air besar.

“Kondisi ini dikenal dengan istilah gut-brain-axis, yang menjelaskan bahwa pencernaan dan otak saling berkomunikasi seperti efek domino,” terang dr. Ariani.

Karenanya, menjaga keseimbangan mikrobiota usus menjadi kunci penting. Salah satunya dengan asupan probiotik seperti Lactobacillus reuteri, bakteri baik yang secara alamiah terdapat dalam ASI dan terbukti secara klinis dalam menjaga kesehatan saluran cerna anak.

Menjawab kebutuhan akan probiotik dan prebiotik, Melisa mengatakan LACTOGROW hadir sebagai susu dengan kandunga probiotik Lactobacillus reuteri, prebiotik inulin, dan 0 g sukrosa yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, sehingga si Kecil dapat lebih nyaman bebas bermain tanpa gangguan.

Mekanisme kerja Lactobacillus reuteri

Bakteri baik ini dikenal karena kemampuannya menjaga kesehatan pencernaan dan membangun sistem kekebalan tubuh sejak usia dini.

Sejak bayi lahir, saluran cernanya perlu diisi oleh bakteri baik untuk membantu fungsi usus yang optimal. Nah, peran L. reuteri dalam hal ini melindungi lapisan usus dari serangan bakteri jahat. Bakteri baik ini juga membantu mencegah infeksi, diare, dan peradangan usus, serta menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan dan daya tahan tubuh.

Lactobacillus reuteri bekerja dengan menghasilkan zat-zat khusus yang mampu melawan bakteri patogen. Selain itu, bakteri dari keluarga Lactobacillus ini juga memperkuat sawar alami usus, sehingga bakteri jahat tidak mudah masuk ke jaringan tubuh dan menyebabkan penyakit.

Berbagai studi menunjukkan bahwa suplementasi Lactobacillus reuteri, terutama galur DSM 17938, dapat mengurangi jumlah bakteri jahat di usus bayi dan memperkuat daya tahan usus terhadap infeksi serta inflamasi (peradangan). Temuan memberikan dasar ilmiah kuat bagi pentingnya memberikan probiotik ini sejak dini.

Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dokter spesialis anak ahli Gastro Hepatologi berbagi wawasan tentang pentingnya  Lactobacillus reuteri dalam menjaga kesehatan saluran cerna (dok. Ist)

Sedangkan terkait gut-brain-axis, Lactobacillus reuteri membantu produksi neurotransmiter penting seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur emosi, perilaku, dan fungsi kognitif. Dengan menjaga usus tetap sehat, secara tidak langsung mendukung tumbuh kembang mental dan emosional anak.

Singkat kata, Lactobacillus reuteri bukan sekadar membantu pencernaan, tapi juga berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.

Dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus, berarti turut mendukung kesehatan tubuh dan otak anak sejak awal kehidupannya

“Lengkapi dengan prebiotik inulin sebagai ‘makanan’ bagi bakteri baik untuk meningkatkan jumlahnya di saluran cerna,” urai dr. Ariani.

Tak kalah penting, dr. Ariani mengingatkan, untuk membentuk kebiasaan pola hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula sejak dini untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil dan membantunya terhindar dari berbagai penyakit di kemudian hari. (HG)