Hidupgaya.co – Tidur dipercaya lebih bermanfaat ketimbang duduk lama di sofa. Sebuah studi baru mengatakan bahwa dibandingkan dengan duduk diam, aktivitas apa pun lebih baik untuk kesehatan jantung, bahkan termasuk tidur.

Peneliti dari UCL Surgery and Interventional Science dan Institute of Sport, Exercise and Health meneliti hubungan antara berbagai pola gerakan harian dan kesehatan jantung.

Mereka menemukan bahwa mengganti perilaku tidak banyak bergerak, setidaknya selama lima menit sehari, dengan olahraga sedang dapat memberikan manfaat maksimal, diikuti dengan aktivitas ringan, berdiri, dan tidur.

“Hal terpenting dari penelitian kami adalah meskipun perubahan kecil pada cara kita bergerak dapat memberikan efek positif pada kesehatan jantung, intensitas gerakan itu penting,” kata Dr. Jo Blodgett, penulis pertama studi tersebut, dalam rilis media.

Perubahan paling bermanfaat yang diamati adalah mengganti duduk dengan aktivitas sedang hingga berat – bisa berupa lari, jalan cepat, atau naik tangga – pada dasarnya aktivitas apa pun yang meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat, bahkan selama satu atau dua menit.

Ilustrasi pria duduk di sofa (dok. Freepik)

Berdasarkan analisis data dari enam penelitian, tim tersebut memeriksa total 15.246 orang dari lima negara. Mereka mengamati pola pergerakan peserta menggunakan perangkat yang dapat dikenakan yang melacak aktivitas mereka sepanjang hari.

Kesehatan jantung diukur berdasarkan enam indikator: indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, kolesterol HDL, rasio HDL terhadap kolesterol total, trigliserida, dan HbA1c.

“Meskipun mungkin tidak mengejutkan bahwa menjadi lebih aktif bermanfaat bagi kesehatan jantung, hal baru dalam penelitian ini adalah mempertimbangkan berbagai perilaku selama 24 jam sehari,” kata penulis senior bersama penelitian tersebut, Profesor Mark Hamer.

“Pendekatan ini pada akhirnya akan memungkinkan kami untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi agar orang-orang lebih aktif dengan cara yang sesuai untuk mereka,” lanjutnya.

Para peneliti juga menganalisis apa yang terjadi ketika seseorang mengganti berbagai jumlah satu perilaku gerakan dengan yang lain setiap hari selama seminggu.

Manfaat maksimal diamati ketika duduk digantikan dengan aktivitas sedang hingga berat.

Bagi seorang wanita berusia 54 tahun dengan BMI rata-rata 26,5, misalnya, perubahan selama 30 menit menghasilkan penurunan BMI sebesar 0,64, yang merupakan perbedaan sebesar 2,4%.

Mengganti waktu duduk atau berbaring selama 30 menit setiap hari dengan olahraga sedang atau berat juga dapat menghasilkan penurunan lingkar pinggang sebesar 2,5 cm (2,7%) atau penurunan hemoglobin terglikasi sebesar 1,33 mmol/mol (3,6%)4, menurut peneliti.

Penelitian mengungkap, melakukan perubahan kecil seperti mengganti meja duduk dengan meja berdiri selama beberapa jam sehari, merupakan salah satu cara untuk mengurangi waktu duduk dalam rutinitas kerja.

“Menjadi aktif tidak selalu mudah, dan penting untuk membuat perubahan yang dapat dilakukan dalam jangka panjang dan yang dapat dinikmati – apa pun yang meningkatkan detak jantung dapat membantu,” tutur James Leiper, associate medical director di British Heart Foundation.

Menyertakan ‘camilan aktivitas’ seperti berjalan sambil menerima panggilan telepon, atau menyetel alarm untuk bangun dan melakukan lompatan bintang setiap jam adalah cara yang bagus untuk mulai memasukkan aktivitas ke dalam pola harian  membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat dan aktif.

Temuan tersebut dipublikasikan di European Heart Journal. (HG)