Hidupgaya.co – Haid yang terlambat atau berlangsung terus menerus bisa menjadi masalah. Seorang pengguna TikTok mengalami menstruasi selama 1.000 hari berturut-turut — dan dokter masih belum memiliki jawabannya.
Perjalanan medis misterius pengguna TikTok yang meyebut dirinya Poppy dimulai tiga tahun lalu ketika ia mulai mengalami pendarahan terus-menerus. Ini kondisi yang membingungkan, bahkan untuk para profesional medis sejak saat itu.
Meskipun Poppy didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), para dokter memastikan bahwa itu bukanlah penyebab sebenarnya dari pendarahan yang berlangsung selama kurun 1.000 hari berturut-turut.
Poppy telah menjalani banyak konsultasi medis, beberapa pemindaian, dan diberi resep berbagai perawatan, termasuk obat penekan menstruasi dan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), namun semua upaya itu tak menuai hasil yang memuaskan.
“Saya telah menjalani setiap tes, setiap perawatan, setiap obat yang dapat ditawarkan kepada saya,” kata Poppy, yang telah dengan jujur mendokumentasikan cobaan beratnya di media sosial, dalam sebuah video. “Kadar zat besi saya? Sangat rendah. Kram? Mengerikan. Semua otot saya sakit, tulang saya sakit. Saya terus-menerus sakit kepala, mual terus-menerus,” ujar Poppy dalam unggahan video TikTok.
Setelah bertahun-tahun frustrasi mencari jawaban, dia mungkin akhirnya menemukan akar penyebabnya setelah 950 hari pendarahan berkepanjangan, berkat masukan dari para pengikut TikTok-nya. Ironisnya, itu adalah detail yang terlihat pada pemindaian pertama yang dijalaninya.
“Itu terdeteksi pada USG pertama yang saya lakukan, dan tidak seorang pun berpikir untuk memberitahu saya,” katanya dalam sebuah video baru-baru ini.
“Ternyata, saya memiliki sesuatu yang disebut rahim berbentuk hati, dan itu bisa menjadi penyebab semua masalah saya. Ini adalah sesuatu yang terdeteksi pada USG pertama saya pada bulan ketiga atau keempat pendarahan,” katanya.
Rahim bikornuata adalah kondisi bawaan langka di mana seorang wanita lahir dengan rahim berbentuk seperti hati, bukan bentuk buah pir atau bulat seperti biasanya.
Alih-alih membentuk satu rongga berongga yang menyatu, rahim terbagi menjadi dua bagian, yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kesuburan saat menstruasi. Kondisi ini memengaruhi kurang dari 0,5% wanita. Kelainan struktural ini sering tidak terdeteksi hingga gejala muncul atau selama kehamilan.
Gejala umum rahim bikornuata mencakup pendarahan vagina yang sering atau berkepanjangan, periode menstruasi yang tidak teratur atau berat, dan kram menstruasi yang hebat.
Beberapa wanita mungkin juga mengalami nyeri panggul kronis atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual, suatu kondisi yang dikenal sebagai dispareunia. Komplikasi umum lainnya yang terkait dengan rahim bikornuata adalah risiko keguguran berulang dan persalinan prematur.
Setelah menduga bahwa gejalanya dapat dikaitkan dengan rahim bikornuata, Poppy telah menjadwalkan pemeriksaan hormon komprehensif untuk memeriksa ketidakseimbangan yang mungkin memicu kondisinya.
Pengguna Tiktok itu juga berencana untuk melepas IUD-nya. Selain itu, dokter akan melakukan prosedur dilatasi dan kuretase (D&C) untuk mengikis jaringan abnormal dari lapisan rahimnya.
Namun mungkin perkembangan yang paling menjanjikan dalam perjalanannya adalah prospek operasi korektif untuk mengatasi rahimnya yang berbentuk hati. Gagasan untuk akhirnya hidup tanpa pendarahan setiap hari hampir tak terbayangkan, sebuah kemungkinan yang ia gambarkan dalam satu kata: surga, demikian laporan Medical Daily. (HG)
