Hidupgaya.co – Pengelolaan sampah masih menjadi tantangan krusial bagi masyarakat Indonesia. Data Sistem Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2023 menyebut, hingga 24 Juli 2024, timbunan sampah nasional yang tercatat dari 290 kabupaten/kota telah mencapai 31,9 juta ton.
Dari total tersebut, 64,3% atau sekitar 20,5 juta ton berhasil terkelola, sementara 35,7% atau sekitar 11,4 juta ton masih belum terkelola dengan optimal.
Menjawab tantangan ini, Beiersdorf, yang menaungi merek Nivea dan Hansaplast, mencanangkan gerakan Peduli Diri, Peduli Lingkungan bersama Beiersdorf.
Inisiatif lokal yang dilakukan Beiersdorf di Indonesia sebagai upaya mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan lebih bijak, yang bertujuan mendorong perubahan besar yang berdampak positif bagi lingkungan.
Program ini sejalan dengan komitmen Beiersdorf global, yakni #WinWithCare, dalam mendorong terciptanya industri kosmetik dan alat kesehatan yang lebih ramah lingkungan.
Program ini sekaligus sebagai komitmen Beiersdorf Indonesia dalam pemenuhan kewajiban Tanggung Jawab Produsen Yang Diperluas (EPR) sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

“Melalui peluncuran inisiatif Peduli Diri, Peduli Lingkungan bersama Beiersdorf, Beiersdorf hadirkan rangkaian solusi yang mudah diakses oleh masyarakat dalam mengelola dan mendaur ulang sampah,” ujar Mohamed Mehdi Ben Messaoud, Presiden Direktur Beiersdorf Indonesia.
Didukung penuh oleh KLH RI, saat ini Beiersdorf berkolaborasi dengan Rekosistem dalam mengintegrasikan kegiatan setor kemasan Beiersdorf dengan Waste Station di beberapa lokasi strategis, melalui aplikasi mobile yang memudahkan bagi para konsumen mengakses daur ulang.
Upaya kolektif ini, lanjut Mehdi, merupakan bagian dari langkah Beiersdorf menjalankan komitmen berkelanjutan.
Ujang Solihin Sidik, Kepala Subdirektorat Tata Laksana Produsen, Direktorat Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia mengapresiasi komitmen dan tanggung jawab Beiersdorf yang memenuhi kewajibannya sebagai produsen dengan menyusun dokumen peta jalan pengurangan sampah.
“Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi tindakan serupa yang lebih luas, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masa depan industri kosmetik dan alat kesehatan yang lebih ramah lingkungan,” kata Ujang Solihin.
Angga Adhitya Fritz Aradhana, Senior Vice President, Business Growth & Partnerships dari Rekosistem, menyampaikan sebagai mitra Beiersdorf, pihaknya berkomitmen untuk menawarkan solusi pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkuler melalui konsep Pilah – Kemas – Setor di puluhan Stasiun Setor Sampah Daur Ulang (Waste Station).
Konsumen diajak untuk pengumpulan kemasan bekas dan aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses daur ulang limbah kemasan produk pasca-konsumsi.
Untuk diketahui, Rekosistem merupakan perusahaan teknologi iklim yang menyediakan layanan pengelolaan limbah dan daur ulang guna mengoptimalkan nilai dalam rantai pengelolaan limbah.
Aktivis sosial Della Dartyan mengatakan kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya menjaga diri tersebut. “Dengan menerapkan kebiasaan kecil yang lebih berkelanjutan, kita dapat berkontribusi pada perubahan positif yang lebih besar bagi lingkungan,” ujarnya.
Langkah kecil yang bisa dilakukan antara lain memilah sampah dari rumah serta membawa tas belanja untuk mengurangi sampah plastik. “Untuk mengurangi sampah botol plastik, gunakan tumbler atau kemasan isi ulang,” tandasnya. (HG)