Hidupgaya.co – Kesehatan rongga mulut yang buruk dapat menjadi penyebab infeksi serius lainnya. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa kasus flu meningkat signifikan pada periode Januari hingga Maret setiap tahunnya.

Sakit tenggorokan sebagai gejala awal flu atau infeksi saluran pernapasan atas dan sariawan dapat dipicu oleh kekurangan cairan, pola makan tidak seimbang, atau stres, hal ini semakin meningkat dalam kondisi cuaca yang fluktuatif.

Selama musim flu, rongga mulut dan tenggorokan menjadi masalah sensitif masuknya virus ke dalam tubuh, risiko baru di musim flu yang muncul adalah Human Metapneumovirus (HMPV), salah satu virus penyebab flu musiman, cenderung menyebar lebih cepat selama perubahan cuaca.

Virus ini dapat memicu gejala seperti sakit tenggorokan dan batuk ringan hingga berat.

Menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan secara teratur dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan, membantu mengatasi masalah rongga mulut dan sakit tenggorokan.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus atau tidak melakukan program pengobatan dengan baik, menyebabkan peningkatan kasus resistensi antibiotik yang terjadi ketika bakteri bermutasi dan menjadi kebal terhadap obat yang sebelumnya efektif.

Ilustrasi wanita berkumur (dok. ist)

Hal ini menyebabkan infeksi menjadi lebih sulit diobati, meningkatkan risiko penyebaran penyakit, komplikasi serius, hingga kasus kematian.

“Resistensi antibiotik merupakan salah satu tantangan utama dalam dunia medis modern disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Sebagian besar kasus sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, bukan bakteri, sehingga pemberian antibiotik tidak diperlukan,” ujar praktisi kesehatan dr. Gia Pratama Putra.

Untuk mengatasi sakit tenggorokan, ia menyarankan untuk berkumur dengan antiseptik oral yang mengandung Povidone-Iodine tanpa antibiotik.

Povidone-Iodine memiliki spektrum antimikroba luas dan terbukti efektif membasmi berbagai virus serta bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan atas.

“Berkumur dengan antiseptik oral berbasis Povidone-Iodine selama 30–60 detik tidak hanya membantu meredakan sakit tenggorokan, tetapi juga menjadi salah satu solusi saat terjadi masalah pada rongga mulut dan tenggorokan dari dampak perubahan cuaca,” kata dr. Gia.

Cairan kumur antiseptik oral yang mengandung Povidone-Iodine telah terbukti mampu membunuh virus dan bakteri penyebab infeksi tenggorokan dan mulut hingga 99,99% berdasarkan data in-vitro (laboratorium).

Untuk melindungi kesehatan setiap anggota keluarga yang telah menginjak usia 6 tahun atau lebih, penggunaan antiseptik oral yang mengandung Povidone-Iodine dapat  menjadi langkah proaktif dalam menangani tanda-tanda awal infeksi tenggorokan dan sariawan.

Menurut Jurnal Ilmiah Infectious Diseases and Therapy, kandungan Povidone-Iodine efektif membunuh berbagai patogen saluran pernapasan dan mulut. Hal ini penting untuk mengurangi kebutuhan antibiotik, terutama karena banyak infeksi tenggorokan disebabkan oleh virus yang tidak memerlukan pengobatan antibiotik.

Selain kumur dengan cairan antiseptik, untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan sakit tenggorokan pastikan juga tetap terhidrasi minumlah setidaknya 8 gelas air putih sehari untuk menjaga kelembapan tenggorokan dan mengatasi sariawan. Juga konsumsi vitamin C, zinc, dan probiotik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan rongga mulut.

Selanjutnya adalah hindari stres dengan melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan untuk menghindari stres yang dapat dapat memicu sariawan, serta kenakan masker di tempat umum untuk membantu mengurangi risiko paparan virus, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tenggorokan.

Penggunaan Povidone-Iodine secara umum dapat ditoleransi dengan risiko alergi rendah dan tidak ada resistensi yang terdokumentasi. Namun demikian bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau alergi terhadap iodine, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menggunakan. (HG)