Hidupgaya.co – Popularitas warna hitam tak hanya sekadar di dunia fashion saja, tetapi juga interior dan tentu juga menjadi pilihan sehari-hari bagi semua kalangan masyarakat.

Data dari sebuah perusahaan wallpaper menunjukkan bahwa hitam merupakan pilihan favorit kedua setelah biru. Ini menarik mengingat secara ilmiah hitam tidak dianggap sebagai warna karena tidak memiliki cahaya atau panjang gelombang.

Lenzing Group, produsen serat berkelanjutan terkemuka untuk industri tekstil dan kain non-woven, menghadirkan serat viscose Lenzing Ecovero berwarna hitam.

Mengusung jargon ikonis comes in black and stays in black, serat ini diproduksi menggunakan proses spin-dyeing khusus di mana pigmen hitam secara langsung diterapkan ke dalam serat agar warna dapat bertahan lebih lama.

“Lenzing Ecovero yang kini hadir dalam warna hitam merupakan wujud komitmen kami terhadap keberlanjutan dan sejalan dengan prinsip kami yaitu take less, give more. Hal ini kami lakukan untuk menjaga kelestarian alam serta memenuhi kebutuhan pelanggan,” kata Margret Marito, Marketing & Branding Manager Lenzing Group SEA and Oceania.

Kolaborasi Lenzing Ecovero x Ateja janjikan produk ramah lingkungan dan bikin tidur lebih nyaman (dok. ist)

Lenzing menjalin kolaborasi bersama Ateja, perusahaan yang bergerak di bidang furnitur, khususnya dalam produksi bahan tekstil untuk interior.

Produk-produk Ateja dikenal dengan kualitasnya yang tinggi dan desain yang modern.

Salah satu produk unggulan yang baru saja diluncurkan adalah Mattress Ticking yang terbuat dari serat Lenzing Evovero hitam  yang memiliki sifat anti-bakteri alami, sehingga menjaga kebersihan matras.

Dengan menggabungkan keahlian Lenzing dalam menghasilkan serat viscose berkualitas tinggi dan desain estetika Ateja, produk ini hadir sebagai solusi sempurna bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan, kesehatan, dan keberlanjutan.

Selain memiliki daya tahan yang tinggi terhadap gesekan dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, matras ini memiliki kemampuan menyerap kelembapan yang baik, sehingga menjaga suhu tubuh tetap nyaman saat tidur serta memberikan sensasi lembut dan halus saat disentuh.

Produk unggulan Lenzing Ecovero ini memliki ketahanan cahaya yang tinggi sehingga warna tidak akan berubah meskipun sering dicuci atau terpapar sinar matahari.

“Kami ingin menciptakan kain serbaguna dengan warna yang lebih tahan lama serta mengurangi dampak lingkungan tanpamengurangi kualitas dari produk yang akan digunakan oleh masyarakat,” beber Margret.

Margret menambahkan, melalui Mattress Ticking yang diproduksi oleh Ateja menggunakan serat Lenzing Ecovero hitam, pihaknya ingin meningkatkan pengalaman tidur ke level yang berbeda serta meningkatkan kemewahan interior ruangan di rumah.

Sebagai informasi, pewarna yang digunakan untuk viscose hitam pada Lenzing Evovero dapat terurai secara hayati dan telah disertifikasi EU Ecolabel.

Saat ini, Lenzing Ecovero juga telah mengembangkan serat dengan dengan teknologi Refibra, merupakan inovasi serat dari Lenzing dengan menggabungkan kebaikan serat viscose Lenzing Ecovero yang ramah lingkungan dengan limbah tekstil pascakonsumen hingga 20%.

Melalui teknologi ini, serat yang dihasilkan tidak hanya lembut dan nyaman, tetapi juga ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan baku baru dan limbah tekstil.

Kolaborasi Lenzing Ecovero x Ateja janjikan produk ramah lingkungan dan bikin tidur lebih nyaman (dok. ist)

Proses produksinya pun lebih efisien dalam penggunaan air dan energi.

Keunggulan lainnya adalah melalui teknologi blockchain, jejak serat ini dapat dilacak, sehingga konsumen dapat mengetahui asal-usul dan keberlanjutan produk yang akan digunakan.

Lenzing Ecovero dengan teknologi Refibra diklaim serbaguna dan dapat digunakan dalam berbagai produk tekstil, mulai dari pakaian hingga produk tekstil rumah tangga.

Hingga kini Lenzing Ecovero telah berkolaborasi bersama sejumlah produsen penghasil benang dan kain tekstil terkemuka di Indonesia untuk meningkatkan industri tekstil yang berkelanjutan dan transparan. (HG)