Hidupgaya.co – Tenis kini bukan lagi dipandang sebagai olahraga mahal yang hanya bisa dijangkau kalangan atas. Siapa saja bisa main tenis, dan bahkan pada umur berapa saja, tanpa kecuali.

“Tenis itu tidak harus selalu jadi atlet, semua bisa melakukan. Bahkan belakangan banyak komunitas tenis. Ibu-ibu juga main tenis, mengajak anak-anak mereka,” ujar Yayuk Basuki (53), mantan atlet tenis putri Indonesia yang pernah meraih peringkat 19 WTA di acara kampanye ‘Move Her Mind’ di Goat Tennis Court Bintaro, akhir pekan lalu.

Menurut Brand Advocate Asics Indonesia, siapa saja bisa main tenis. “Tidak ada kata terlambat. Namun bagi wanita yang memulai tenis di usia tidak muda, kuncinya harus sadar kemampuan diri. Tahu kapan saatnya berhenti. Kalau bola jauh dan tidak terjangkau, tidak perlu dikejar daripada nanti malah bisa memicu masalah, misalnya cedera,” ujarnya.

Kiri ke kanan: Aldila Sutjiadi, Yayuk Basuki dan Maitri Widyakirana (dok. Hidupgaya.co)

Tenis bisa menjadi pilihan olahraga menarik di usia matang karena tidak banyak bergerak. “Berbeda dengan bulutangkis yang lebih banyak gerak, tenis tidak begitu. Usia berapa saja bisa, bahkan lansia sepanjang tidak ada riwayat kesehatan seperti sakit jantung. Kalau tidak yakin, sebaiknya cek ke dokter dulu, jangan dipaksakan,” saran Yayuk.

Demi menjaga kesehatan tubuh, juga jiwa, Yayuk mengajak para perempuan untuk mulai berolahraga sejak dini. “Tennis for fun, tennis for everyone,” tuturnya.

Guna mendorong wanita agar lebih aktif bergerak, Asics Indonesia memberikan ruang aman bagi para perempuan untuk mengatasi tantangan tersebut melalui kampanye ‘Move Her Mind’.

Kegiatan itu antara lain dilakukan dengan mengajak komunitas-komunitas tenis perempuan di Indonesia untuk terlibat dan bersama-sama membangun semangat berolahraga, melalui Asics Move Her Mind Tennis Party.  

“Melalui Asics Move Her Mind Tennis Party, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk merasakan kekuatan transformasional dari olahraga,” ujar Maitri Widyakirana, Marketing Lead Core Performance Sport, di kesempatan sama.

Yayuk Basuki, mantan atlet tenis putri Indonesia yang mencapai peringkat 19 WTA (dok. Hidupgaya.co)

Maitri berharap, partisipasi dan keterlibatan ini diharapkan mampu membangun rasa percaya diri, meningkatkan kesehatan, dan menghubungkan mereka dengan komunitas yang sama-sama memiliki semangat untuk mendukung aktivitas fisik dan gaya hidup sehat.

Selain tenis, acara ini juga memperkenalkan racket olahraga padel. Peluncuran sepatu khusus padel direncanakan pada tahun depan.

Kesempatan sama, Aldila Sutjiadi (29), petenis putri Indonesia, mengatakan olahraga mendukung kesehatan mental dan fisik, terutama di tengah tekanan kompetisi. “Saya percaya bahwa kampanye ‘Move Her Mind’ sangat relevan bagi keseharian juga perjalanan karir saya,” ujar Aldila, yang juga menjadi atlet Asics. 

Dengan dukungan Asics dan support system yang kuat, Aldila mengaku bisa terus berkembang, tampil percaya diri, sekaligus mengajak perempuan untuk berani bermimpi besar dalam olahraga.

Sejumlah jurnalis berlatih olahraga padel di Goat  Tennis Court Bintaro (dok. Hidupgaya.co)

Di acara itu, sejumlah jurnalis juga belajar olahraga padel yang tengah digemari. Padel merupakan gabungan antara tenis dan squash.

Olahraga padel biasanya dimainkan secara ganda di lapangan tertutup yang dikelilingi dinding kaca dan logam. Lapangannya berukuran sepertiga dari lapangan tenis.

Bola yang digunakan pada padel serupa dengan tenis. Di olahraga padel, bola dapat memantul dari dinding mana pun tetapi hanya dapat mengenai rumput satu kali sebelum dikembalikan.

Olahraga ini digemari karena tidak seberat tenis namun membakar lebih banyak kalori. (HG)