Hidupgaya.co – Saat ini industri laundry di Indonesia bergerak begitu pesat. Pertumbuhan bisnis laundry yang pesat di tanah air didorong oleh sejumlah hal, di antaranya gaya hidup praktis anak muda terutama gen Z yang malas mencuci baju sendiri.
Selain itu adanya pergeseran kecenderungan ibu muda yang lebih memilih melakukan hal lain daripada mencuci yang menyita waktu turut memicu kenaikan bisnis laundry.
“Jumlah penduduk yang besar, mencapai 270 juta jiwa juga menjadi faktor pendorong bisnis laundry di Indonesia booming dalam beberapa tahun terakhir. Setiap keluarga di Indonesia diperkirakan memiliki baju kotor 1-2 kg per hari. Ini pasar yang menjanjikan untuk bisnis laundry,” kata co-founder dan Regional Sales Director Foggia Indonesia, Rosul Nawawi dalam temu media Expo Laundry 2024 di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu (23/10/2024).
Faktor sulit menemukan asisten rumah tangga disinyalir juga menjadi faktor pendorong memjamurnya bisnis laundry di tanah air. “Itulah alasan industri laundry tumbuh subur bak jamur di musim hujan,” sebut Rosul.
Mencuci kini tidak hanya dalam ranah skala rumah tangga, tetapi juga telah masuk dalam skala komersil untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri seperti industri hospitality (industri perhotelan, restoran, dan rumah sakit).
Dengan kondisi seperti ini, industri komersil laundry di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan tahunan bisnis laundry di Indonesia mencapai 3,47% per tahun. Bahkan, diperkirakan omzet tahunan hingga 10 tahun ke depan akan mencapai Rp143 triliun.
Menjamurnya bisnis laundry juga mendorong permintaan terhadap mesin laundry, dalam hal ini washer (mesin cuci) dan dryer (pengering).
Kesempatan sama, co-founder dan Regional Sales Director Foggia for Europe & North America, Dan Harrison menambahkan, bisnis laundry di Indonesia masih menjanjikan. Dalam menjalankan bisnis ini, investasi terbesar – sekira 75 hingga 80 persen adalah pada mesin laundry.
“Jadi pastikan memilih mesin laundry yang memiliki fitur yang sesuai kebutuhan, juga harga. Memilih mesin laundry dengan harga terjangkau akan mempercepat pengembalian hasil investasi (return on investment). Bisnis laundry juga bisa menjadi passive income,” terang Dan Harrison.
Founder dan Director of Business Strategy Foggia Indonesia, Darsin Mery menambahkan, mesin cuci yang umumnya digunakan untuk rumah tangga, berbeda spesifikasi dengan mesin cuci yang digunakan untuk industri komersial laundry.
“Industri komersial laundry membutuhkan mesin cuci komersial memiliki kapasitas yang besar, tahan lama, serta affordable untuk dapat bersaing,” tutur Darsin.
Foggia, merek komersial laundry dari Indonesia, hadir untuk memperluas industri komersial laundry di Indonesia dan dunia melalui produk inovatif komersial laundry dengan teknologi terkini yang mudah digunakan dan menguntungkan bagi para pelaku industri komersial laundry.
Produk Foggia, sebut Darsin, diciptakan berdasarkan kebutuhan konsumen di Indonesia. “Jadi fiturnya sudah ditingkatkan, dengan kualitas baik namun harga terjangkau,” ujarnya.
Di gelaran Expo Laundry 2024, Foggia meluncurkan produk inovatif komersial laundry dengan teknologi terkini, Commercial Softmount Stack Washer Dryer dan Light Commercial Dryer.
Fitur unggulan yang dimiliki oleh mesin cuci Foggia adalah memiliki fitur drum clean yang memungkinkan untuk menjaga mesin cuci dalam kondisi terbaik dengan membersihkan hingga 96 derajat Celcius. Ini berkat teknologi Pure Jet yang memiliki daya arus berputar air dalam tabung sehingga deterjen lebih cepat larut dan efektif menghilangkan noda pada pakaian dan menjadikan cucian lebih higienis.
Sedangkan teknologi Pure Steam berfungsi mengurangi kerutan pada cucian, bau tidak sedap serta menjadikan cucian lembut dan higienis. Mesin laundry ini juga disematkan teknologi Drum Snowflake yang lebih efektif dalam menghilangkan noda.
Rosul Nawawi menjelaskan, Commercial Softmount Stack Washer Dryer merupakan mesin dengan konsep softmount pertama di dunia dengan performa kualitas hasil cucian dan pengeringan terbaik, efisien dan hemat biaya utilitas dan energi.
Selain itu konsep softmount juga menghemat biaya instalasi mesin, dan dapat diletakkan di mana saja, baik dlantai dasar maupun bangunan berloteng.
Sedangkan Light Commercial Dryer merupakan mesin pengering pakaian pemanas gas dengan kapasitas 16 kg, kapasitas terbesar di kelasnya. “Keunggulannya bisa mengeringkan pakaian lebih cepat dari mesin sejenis lainnya, juga pilihan waktu pengeringan dan temperatur pengeringan yang dapat diprogram,” terang Rosul.
Dryer itu juga dilengkapi panel indikator digital waktu pengeringan dan empat buah bearing drum support yang tidak hanya membuat putaran drum lebih halus tapi juga menjaga permukaan drum tidak mudah aus dan sobek.
Saat ini Foggia telah melakukan penetrasi bisnis secara agresif di Malaysia, Filipina, Hongkong, Korea Selatan, Spanyol, dan Brazil.
Dengan kualitas yang dihasilkan, Foggia optimistis dapat membuka peluang untuk melakukan ekspansi dan memperluas pasar di luar wilayah Asia.
“Pasar mesin cuci komersial di Eropa dan Amerika Utara cukup menjanjikan. Kami juga banyak belajar dari pasar Eropa dan Amerika Utara bahwa ketahanan produk, inovasi teknologi yang digunakan dan keterjangkauan dari sisi harga membuat operasional bisnis menjadi lebih baik,” beber Dan Harrison.

Tips Bisnis Laundry Agar Cuan
Kesempatan sama, Rosul Nawawi berbagi tips bagi yang ingin memulai bisnis laundry biar cuan. Pertama, lakukan feasibility study (analisis yang dilakukan secara detail untuk menilai kelayakan suatu bisnis).
“Sebelum memulai bisnis lakukan feasibility study, lihat kompetitor pakai berapa mesin laundry. Sebagai pendatang baru hal ini harus dilakukan biar tahu berapa anggaran yang harus disiapkan. Jangan sampai buka di daerah ramai hanya menyiapkan 3 set mesin laindry, tapi daerah sepi malah 5 set, misalnya,” kata Rosul.
Untuk pemula, Rosul mencontohkan, pebisnis laundry bisa mulai dengan set Light Commercial Dryer dari FOGGIA dengan kapasitas 21 kg untuk washer dan 16 kg untuk dryer. “Harganya di kisaran Rp20 jutaan. Ini hemat, terjangkau namun memiliki fitur sesuai kebutuhan konsumen,” terangnya.
Di bisnis laundry, sebut Rosul, break even point akan tercapai dalam 18 bulan hingga 2,5 tahun. “Mesin laundry mahal tentu memiliki pay-back lebih lama. Jadi harus bijak, mengingat mesin laundry merupakan komponen investasi terbesar di bisnis cuci profesional,” pungkas Rosul. (HG)