Hidupgaya.co – SCOFEST (Sharia Economic Festival) kembali dilaksanakan di Graha Nandhika Sucofindo, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2024). Acara itu digelar oleh KSEI AkSES sebagai organisasi eksternal LIPIA Jakarta dengan tema Experience the Ultimate Halal Journey “Menuju Gaya Hidup Halal Sepenuhnya”.
Acara ini menjadi wadah bagi gen Z untuk belajar dari pengalaman para pengusaha sukses, terutama dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian agar gen Z fokus pada tujuan yang realistis dan membangun bisnis yang berkelanjutan, tanpa terpengaruh oleh ilusi kesuksesan di media sosial.
Gelaran itu sekaligus mengajak gen Z khususnya dan orang-orang menuju gaya hidup halal sepenuhnya.
“Acara ini merupakan gabungan dari dua tema yaitu keuangan syariah dan gaya hidup halal menjadi “Halal Journey” melihat generasi Z yang suka fomo (fear of missing out) dan penyakit generasi Z lainnya,” kata Zaki Ismail, ketua pelaksana SCOFEST.

Acara yang dipersiapkan selama kurang lebih tiga bulan berhasil menarik berbagai pihak mulai dari sponsorship, media partner, influencer, hingga ustaz nasional di antaranya Ustaz Subhan Bawazier, Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, Ustaz Ahmad Suryana, Greget Kalla Buana, Kevin Kautsar, Deryansha Azhary dan Wildan Salim.
Dalam Halal Livepods dengan tema “Financial Freedoom, Impian atau Realita?” yang di moderatori oleh Fadel Muhammad sebagai Sharia Compliance Committee Flip melontarkan pertanyaan kepada Ustaz Ahmad Suryana, “Apakah dalam Islam kita dianjurkan untuk financial freedom (hidup tanpa harus khawatir tentang masalah keuangan)?”
Ustaz Ahmed mengatakan dalam syariat islam tidak ada larangan untuk menjadi kaya, karena harta itu berguna dan tergantung visi seorang muslim untuk bertakwa kepada Allah. “Karena kita butuh harta untuk melaksanakan kegiatan kita untuk akhirat,” ujarnya.
Dilanjutkan dengan pembicara kedua Greget Kalla Buana, yang menekankan bahwa kerja bukan untuk selalu mencari uang. Mencari uang bukan hanya untuk bertahan hidup, karena dengan uang pribadi seseorang akan terbentuk.
“Financial freedom berarti bagaimana seseorang bebas dari Belenggu uang. Sebaliknya orang kaya yang kalau tujuannya hanya uang maka esensi financial freedomnya tidak dapat. Maka mindset tentang financial freedom harus diperbaiki,” beber Greget.
Halal Talk Show dengan tema “Selalu Sibuk, Lupa Hidup?” hadirkan Ustaz Subhan Bawazier dan Ustaz Muhammad Muhammad Abduh Tuasikal, dimoderatori oleh Qaidi Azham Anwar Sinaga, Project Manager DSI.
Muncul pertanyaan bagaimana pandangan Islam dalam menghadapi sebuah konflik anak muda agar mereka menyeimbangkan antara ibadah dan karier sehingga berjalan beriringan tanpa mengorbankan salah satunya.
Ustaz Subhan Bawazier menjelaskan bahwa sejak dalam kandungan, seorang manusia sudah ditentukan empat hal oleh Allah: rezeki, pekerjaan, ajal, dan jodoh.
Ditekankan bahwa rezeki dan pekerjaan adalah dua hal yang berbeda. Rezeki bukan hanya sebatas uang atau materi, tetapi mencakup berbagai aspek kehidupan yang diberikan Allah kepada hambanya, sementara pekerjaan adalah sarana yang dipilih untuk mendapatkan rezeki tersebut.
“Rezeki bisa datang dari berbagai arah, bukan hanya dari pekerjaan kita. Oleh karena itu, seorang Muslim harus yakin bahwa Allah telah menetapkan rezekinya,” jelas Ustaz Subhan.
Selanjutnya, Ustaz Subhan membahas mengenai perempuan dalam pandangan Islam. Menurutnya, perempuan dilihat dari empat hal: hartanya, kecantikannya, agamanya, dan izzahnya.
Namun, yang paling utama menurut Islam adalah agama, karena dari situlah seorang wanita akan mendapatkan kemuliaan.

Ustaz Subhan mengingatkan para peserta untuk memahami bahwa nafkah adalah tanggung jawab seorang suami. “Seorang laki-laki memiliki izzah ketika dia mampu memberikan nafkah kepada istrinya, meskipun istrinya mandiri secara finansial,” ujarnya.
Ustaz Abduh kemudian melanjutkan sesi dengan membahas pentingnya membagi peran dalam rumah tangga. Menurutnya, baik suami maupun istri harus memahami tugas dan kewajiban masing-masing, terutama dalam hal nafkah.
Meskipun istri memiliki penghasilan sendiri, suami tetap memiliki kewajiban untuk menafkahi istri. “Komunikasi adalah kunci utama dalam rumah tangga, karena dengan komunikasi yang baik, peran suami dan istri bisa berjalan seimbang,” katanya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Sharing Session dengan tema “ Dare to Grow, Dari Ide Kecil Menuju Bisnis Besar” dengan moderator Sholahuddin Al Ayyuubi selaku CEO Dimensi Properti dan diisi oleh pemateri Wildan Salim, founder of Fadkhera, Kevin Kautsar, mentor public speaking dan influencer, serta Deryansha Azhary, CEO Kasisolusi. (HG)