Hidupgaya.co – Kartu kredit sudah jadi hal biasa. Tapi bagaimana halnya dengan kartu kredit yang terbuat dari bahan daur ulang? Tentu ini beda dan bikin kepo, apa saja manfaatnya.

Bank DBS Indonesia membuat terobosan dengan merilis kartu kredit digibank Z Visa Platinum, yang terbuat dari bahan didaur-ulang, PVC/polyvinyl chloride plastic.

Kartu kredit ini membidik segmen muda, khususnya Milenial dan Gen Z yang kian peduli dengan isu keberlanjutan.

“Gen Z dan Milenial saat ini sangat peduli dengan masa depan planet kita. Melalui peluncuran kartu kredit daur ulang ini, kami ingin memberikan mereka solusi keuangan yang tidak hanya fungsional tetapi juga selaras dengan nilai-nilai pelestarian lingkungan yang mereka miliki,” kata Head of Card and
Loan Business PT Bank DBS Indonesia Ari Lastina dalam temu media di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Head of Card and Loan Business PT Bank DBS Indonesia Ari Lastina menjelaskan keunggulan kartu kredit digibank Z Visa Platinum yang dibuat dari bahan daur ulang (dok. Hidupgaya.co)

Ari menambahkan, dengan menggabungkan
teknologi keuangan modern dengan komitmen terhadap keberlanjutan, pihaknya berharap dapat mendukung generasi muda dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Kartu kredit digibank Z Visa Platinum dengan kartu fisik berbahan daur ulang akan tersedia bagi nasabah mulai 15 Oktober 2024

Dalam satu tahun ke depan, sebut Ari, ditargetkan ada 50.000 pemegang kartu kredit digibank Z Visa Platinum.

Kepedulian anak muda terhadap isu keberlanjutan diyakini akan menjadi motor penggerak untuk memiliki kartu kredit ramah lingkungan ini.

Riset First Insight 2021 menyebut bahwa 73% generasi muda bersedia membayar lebih untuk produk yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Riset McKinsey tahun 2023 juga menunjukkan hasil senada, yakni Gen Z dan Milenial saat ini mempertimbangkan aspek personal, sosial, dan dampak produk tersebut terhadap lingkungan dalam pengambilan keputusan atas pembelian suatu produk.

Poin yang menarik adalah, setiap kartu kredit digibank Z Visa Platinum yang dicetak dengan bahan daur ulang akan mengurangi limbah plastik sebesar 3,18 gram/kartu dan menurunkan emisi CO2 sebesar 7 gram.

Ari menambahkan, produk kartu kredit ini merupakan wujud nyata pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni Responsible Banking dan Impact Beyond Banking, yang mengintegrasikan keberlanjutan dalam produk dan layanan perbankan serta
memberikan kontribusi kepada masyarakat luas, di luar lingkup perbankan.

“Produk perbankan yang ramah lingkungan terbukti dapat menjadi pilihan bagi nasabah yang ingin mengurangi jejak karbon,” imbuh Ari.

Hal ini tercermin dari 76% nasabah Bank DBS Indonesia yang saat ini sudah memilih proses pengajuan aplikasi secara online dengan persetujuan 60 detik demi mengurangi penggunaan kertas.

“Kami berharap peluncuran kartu kredit digibank Z Visa Platinum akan memberikan solusi ideal bagi para anak muda untuk dapat mengelola keuangan mereka dari sisi fleksibilitas dan kenyamanan,” ujar  Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari, kesempatan sama. 

Visa, sebut Vira, juga mendukung inisiatif Bank DBS Indonesia yang memahami secara mendalam kebutuhan Gen Z dan Milenial, yang peduli terhadap lingkungan dan cermat dalam mengatur pengeluaran, terutama melalui pilihan pembiayaan yang fleksibel, misalnya pembayaran cicilan untuk gaya hidup mereka.

Peluncuran kartu kredit digibank Z Visa Platinum yang ramah lingkungan (dok. ist)

Untuk memperluas dampak positif dari inisiatif ini, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan Waste4Change, sebuah social enterprise yang bergerak di bidang pengelolaan
sampah sekaligus penerima dana hibah DBS Foundation 2021.

Ari mengatakan, melalui kerja sama ini, nasabah diajak untuk berkontribusi langsung dengan menyumbangkan 0,5% dari nilai transaksi menggunakan digibank Z
Visa Platinum, selama kurun 18 September-31 Desember 2024 untuk aksi pembersihan Sungai Ciliwung dari sampah plastik.

“Bukan hanya dibuat dari materi daur ulang, kartu kredit ini juga menyumbangkan sebagian transaksi dari nasabah untuk menjaga lingkungan. Dalam hal ini untuk bersih Sungai Ciliwung dari sampah plastik. Makin besar transaksi nasabah, tentu sumbangan makin besar,” kata pendiri Waste4Change M. Bijaksana Junerasano. (HG)