Hidupaya.co – Seiring dengan meningkatnya penggunaan dompet digital/e-wallet di Asia Tenggara, Visa – pemimpin global dalam pembayaran digital – menambahkan pilihan pembayaran bagi konsumen pemegang kartu. Dalam hal ini konsumen dapat bertransaksi menggunakan kartu secara langsung di berbagai gerai atau melalui e-wallet seperti DANA di Indonesia.

Riset Visa menemukan bahwa di Indonesia, 92% responden yang disurvei telah menggunakan e-wallet dalam 12 bulan terakhir.

“Kemitraan kami dengan e-wallet di Indonesia memungkinkan pemegang kartu Visa untuk membayar melalui e-wallet dengan sumber dana kartu yang diterbitkan di Indonesia, sejalan dengan semakin meningkatnya pilihan transaksi nontunai di Indonesia,” kata Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari.

Kemitraan ini memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan mendukung usaha kecil dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam menerima pembayaran, seiring dengan meluasnya penggunaan metode pembayaran digital seperti kartu dan e-wallet.

“Di Visa, kami berkomitmen untuk memperluas akses ke beragam opsi pembayaran digital yang lancar dan aman, yang pada gilirannya mendorong inklusi keuangan dan digital,” lanjut Vira.

Kolaborasi Visa dan Dana menambah opsi pilihan pembayaran bagi konsumen (dok. ist)

Di Indonesia, pemegang kartu Visa dapat menyimpan kredensial mereka di dompet DANA dan menggunakannya sebagai sumber dana e-wallet saat membayar melalui QRIS di merchant pilihan mereka.

Terkait kemitraan ini, Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia, menambahkan sejalan dengan komitmen perusahaan menjadi jembatan bagi ekosistem ekonomi digital, untuk membuka akses keuangan digital seluas mungkin bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Sekaligus menciptakan masyarakat nontunai Indonesia yang sehat secara finansial,” Tuturnya.

Kartu dan e-wallet hadir berdampingan, tren yang meningkat di Asia Tenggara. Di wilayah inj Visa juga telah menjalin kemitraan dengan MoMo, VNPAY, dan ZaloPay dari Vietnam, serta Maya dan GrabPay di Filipina untuk menyediakan opsi pendanaan e-wallet yang mudah dan nyaman.

Hal ini sejalan dengan studi Consumer Payment Attitudes terbaru dari Visa yang menunjukkan bahwa lebih dari seperempat pengisian dana/top-up ke dalam e-wallet terjadi melalui rekening bank atau kartu kredit dan debit.

Kerja sama ini akan menyederhanakan transaksi, di mana pelanggan tak lagi perlu memasukkan data-data sumber dananya berulang kali ke e-wallet mereka.

Riset Visa sebelumnya juga mendukung tren ini, di mana terlihat bahwa selama paruh pertama tahun 2023, satu dari tiga responden mengajukan permohonan kartu baru, dengan 43% termotivasi oleh keinginan untuk mengintegrasikan kartu-kartu ini ke dalam e-wallet.

Hal ini menyoroti konvergensi dan koeksistensi yang terus meningkat antara kartu dan e-wallet.

Meskipun sebagian besar pembayaran dilakukan dari saldo e-wallet yang sudah ada, survei Green Shoots Radar terbaru Visa menemukan bahwa 29% konsumen di Indonesia, 24% di Filipina, dan 39% di Vietnam menggunakan kartu mereka sebagai sumber pendanaan e-wallet.

Kolaborasi Visa dan Dana menambah opsi pilihan pembayaran bagi konsumen (dok. ist)

Para responden menyebutkan bahwa kenyamanan, kemampuan untuk melacak pengeluaran, kemudahan, dan keamanan merupakan beberapa faktor utama yang membuat mereka memilih mengisi saldo e-wallet mereka menggunakan kartu.

“Inovasi dan aliansi strategis sangat penting untuk memajukan sistem pembayaran. Visa memperluas pilihan konsumen dengan bermitra bersama sejumlah e-wallet terkemuka di kawasan ini, untuk memungkinkan konsumen memilih dari mana pendanaan e-wallet mereka, termasuk melalui kartu Visa,” beber Poojyata Khattar, Head of Products and Solutions, Southeast Asia, Visa.

Dengan berkolaborasi bersama sejumlah e-wallet di Asia Tenggara, Visa siap merevolusi metode pembayaran, menciptakan masa depan industri pembayaran yang berfokus pada kenyamanan, keandalan, dan keamanan.

Seiring dengan perkembangan integrasi kartu dan e-wallet di Asia Tenggara, Visa memberdayakan individu dan bisnis dengan menyediakan akses dan mendorong perekonomian yang lebih terbuka dan inklusif. (HG)